Topik

Sistem pelayanan kesehatan suatu negara yang baik memerlukan infrastruktur layanan kesehatan memadai, selain pengadaan sumber daya manusia yang andal.

Sumber

Zainal Muttaqin (2022). Pendidikan Dokter Spesialis: Investasi SDM Masa Depan Bangsa. Kompas, 13 September. Hal 6.

Ringkasan

Pendidikan dokter dan dokter spesialis merupakan bagian yang amat penting, karena pengadaan dokter dan dokter spesialis tak bisa instan, tetapi memerlukan waktu yang lama dengan biaya yang tidak sedikit.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) adalah satu-satunya mekanisme rekrutmen yang legal dan institusional untuk menghasilkan dokter spesialis dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan organisasi profesi dan pemerintahan.

Program PPDS adalah program pendidikan profesi yang sepenuhnya berbasis magang (apprenticeship) dibawah supervise para dokter spesialis selaku mentor (pendidikan klinis). Meski statusnya sebagai peserta didik yang wajib membayar UKT,  pada waktu yang sama mereka adalah tenaga “gratis” yang tak digaji karena bukan pegawai RS.

Sebagai satu-satunya proses legal untuk perekrutan tenaga dokter spesialis, PPDS merupakan program pendidikan profesi yang di selenggarakan Bersama oleh tiga pilar, yaitu FK sebagai pemilik prodi, RS pendidikan, dan organisasi profesi (pasal 11 ayat 1 dan 2). Organisasi profesi yang diwakili kolegium bidang ilmu mengatur persyaratan  pembukaan prodi, persyaratan peserta didik, kurikulum pendidikam, dan menentukan kompetensi standar lulusan PPDS.

Permasalahan

Untuk mengikuti pendidikan spesialis, seorang dokter harus mengelurkan biaya yang sangat mahal, hingga ratusan juta.

Sebagia besar mereka memperoleh dukungan keuangan dari keluarga. Akibatnya tidak ada kesempatan sekolah PPDS bagi mereka yang tidak mempunyai dukungan finansial meski secara akademik memenuhi syarat.

Opini Saya

Reformasi sistem pendidikan spesialis harus segera dimulai agar dapat memberi kesempatan pada banyak anak bangsa, untuk mengenyam pendidikan spesialis. Pemerintah seharusnya memberikan dana yang cukup untuk membiayai pendidikan kedokteran spesialis sebagai investasi SDM masa depan.

Sudah waktunya system pendidikan dokter, khususnya dokter spesialis di negeri ini berubah. Sudah terlalu lama kita menganggap semua yang terjadi dan berlangsung selama ini merupakan hal yang wajar. Eksploritasi tenaga residen atas nama pendidikan harus dihentikan segera jika kita ingin sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Tanpa reformasi, kita tidak bisa masuk dan bersaing di era globalisasi ini.