Meraih Kekuasaan Untuk Mempengaruhi dan Meyakinkan Kelompok
Tulisan Untuk Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial 2
![]() |
Foto diri bersama puisi |
Dosen Pengampu: Arundati Sinta
Oleh: Rahmad Alam (2021011055)
![]() |
Puisi yang dilombakan. |
Permasalahan tentang bagaimana memberikan keyakinan bahwa seorang teman kita tidak melakukan kesalahan seperti yang diadukan oleh seluruh anggota kelompok memang agak sedikit memberatkan karena suara mayoritas yang tidak kita kuasai. Dan jika dilihat dari pembagian kelompok mayoritas dan minoritas maka saya dan teman saya merupakan bagian dari kelompok minoritas.
Mayoritas suara membuat anggota kelompok di dalamnya membuat kita menjadi egonsentris dan terkadang bertindak represif terhadap yang minoritas. Ini membuat orang yang berada dalam bagian minoritas merasa direpresi dan terkadang teraniaya. Sikap itu membuat kelompok minoritas kadang apatis dan menuruti kehendak kelompok mayoritas (latif, 2012).
Kekuatan mayoritas inilah yang menghalangi saya untuk memberitahu kebenaran yang sebenarnya terjadi pada teman saya yang dituduh bersalah. Jika saya nekat berkonflik tanpa ada persiapan apapun maka saya dan teman saya ini akan dimusuhi dan bahkan bisa dikeluarkan secara paksa dari kelompok tersebut. Namun jika saya tidak membela teman saya yang benar maka dia akan disangsi karena tindakan yang tidak diperbuatnya, sebagai teman yang peduli saya tidak akan melakukannya.
Salah satu cara untuk mengatasi hal itu menurut opini pribadi saya adalah dengan menjadi pemimpin kelompok atau orang yang lebih dominan untuk mempengaruhi orang lain. Dengan membawa kekuasaan saya harap opini saya bisa didengar dan bahkan dapat mengabaikan prinsip mayoritas dan minoritas dalam pengambilan keputusan.
Kekuasaan menurut French and Raven dalam (Suksesi & Suduyanto, 2010), adalah sesuatu yang dapat dilihat melalui pengaruhnya terhadap orang lain khususnya anggota timnya. Dan besarnya pengaruh itu dapat diukur melalui perubahan psikologis seperti sikap pada diri orang yang dipengaruhi tersebut. Jenis-jenis kekuatan yang dimiliki oleh individu seperti reward power (kekuasaan balas jasa), Coercive power (kekuasaan pemberi hukuman), Legitimate power (kekuasaan legitimasi), Expert power (kekuasaan karena keahlian), dan referent power (kekuasaan panutan).
Mungkin proses naik menjadi seorang yang memiliki kekuasaan dalam kelompok saya tidak berlangsung cepat dan langsung mengubah persepsi bahwa teman saya yang dituduh tersebut menjadi tidak bersalah. Pertama-tama saya akan mendekati teman-teman saya dalam kelompok itu satu persatu sambil mengikat ketergantungan kepada mereka.
Seseorang dapat meningkatkan kekuasaanya dengan memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan orang yang hendak kita kuasai itu, dimana yang hendak meningkatkan kekuasaan itu mengendalikan pemenuhan akan kebutuhan itu. Jika aspek yang dibutuhkan itu semakin besar kita kendalikan maka hal ini membuat mereka tergantung pada kita, serta semakin besar kekuasaan kita terhadap orang yang bergantung kepada kita (Marianti, 2011).
Saya akan mengendalikan kebutuhan teman-teman saya yang dapat saya penuhi seperti mungkin nilai akademis, finasial, akomodasi, dan juga mungkin kebutuhan akan kedekatan atau keakraban sehingga dia tidak sendiri. Kebutuhan teman-teman saya ini akan menjadi modal agar saya lebih dominan dan memegang kekuasan.
Selain memenuhi kebutuhan yang ada pada anggota kelompok saya yang bisa saya penuhi, saya akan mencoba mengambil kekuasaan melalui pendekatan Expert Power. Expert Power adalah kekuasaan yang disebabkan oleh orang yang memiliki pengetahuan akan keterampilan tertentu daripada anggota yang lainnya. Orang yang memiliki pengetahuan ini akan sangat dihargai oleh kelompoknya (Ferry, 2019).
Saya akan mendalami permasalahan yang menimpa teman saya yang dituduh bersalah itu dan dengan pengetahuan yang saya punya maka akan saya utarakan kebenaran bahwa teman saya tidak bersalah. Contoh jika teman saya itu dituduh mencuri uang yang ada dikas maka saya akan mendalami keuangan dan akuntansi untuk menemukan celah bahwa teman saya ini tidak bersalah.
Daftar Pustaka
Ferry. (2019, Maret 20). Channel Power of Distribution. Dipetik Oktober 19, 2022, dari sis.binus.id: https://sis.binus.ac.id/2019/03/20/channel-power-of-distribution/
latif, S. (2012). Meretas Hubungan Mayoritas-Minoritas Dalam Perspektif Nilai Bugis. Jurnal Al-Ulum, 97-116.
Marianti, M. M. (2011). Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang Lain dalam Organisasi. Jurnal Administrasi Bisnis, 45-58.
Suksesi, s., & Suduyanto, A. A. (2010). Analisis Pengaruh Kekuasaan dan Kemampuan Individu Anggota Tim. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 86-99.
0 Comments