Membuat Kompos berbahan feses kambing

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

ESSAY 3

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester : Genap 2021/2022

Alya Giska Ramadhianis

2019011057

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

 



            Limbah peternakan seperti feces, urine, dan sisa pakan yang dibiarkan tanpa penanganan lebih lanjut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan pada masyarakat di sekitar peternakan. Pengolahan kotoran ternak perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pengolahan kotoran ternak dapat dilakukan dengan cara menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk kandang. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena kandungan unsur haranya seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) serta unsur hara mikro diantaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, dan tembaga yang dibutuhkan tanaman dan kesuburan tanah (Hapsari, 2013). Kotoran kambing dapat digunakan sebagai bahan organik pada pembuatan pupuk kandang karena kandungan unsur haranya relatif tinggi dimana kotoran kambing bercampur dengan air seninya (urine) yang juga mengandung unsur hara (Surya, 2013).

            Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khusunya mikroba – mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energy. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi dan penambahan activator pengomposan.proses pengomposan dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu.suhu akan meningkat sejalan dengan proses penguraian bahan organik itu.ciri fisik yang dapat dilihat pada kompos yang telah matang,antara lain, terjadinya penurunan volume,warnanya menjadi coklat kehitaman dan bahannya menjadi lunak/hancur (Isroi dan Yuliarti,2009).

Kualitas lahan pertanian makin lama kian menurun, sebagai akibat dari pemanfaatan yang kurang bijak, seperti menggunaan pupuk kimia dalam jumlah berlebih tanpa diimbangi pemberian bahan organik. Hal ini tentunya mengganggu kelestarian lahan pertanian dan juga menurunkan produktifitas lahan itu sendiri.

Limbah dari peternakan kambing, sapi dan domba biasanya kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak. Biasanya limbah ini hanya dikumpulkan di suatu tempat dan kemudian dibakar.Limbah dari peternakan kambing ini sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang cukup berkualitas. Bahan-bahannya bisa dari kotoran kambing murni atau dengan tambahan bahan-bahan organik lainnya, misalnya sisa-sisa pakan yang terbuang tadi.

Adapun manfaat kompos dari kotoran kambing yaitu:

1) Mengurangi jumlah penyimpanan limbah peternakan

2) Bau yang diakibatkan oleh tumpukan kotoran kambing bisa berkurang

3) Pengomposan kotoran ternak dapat melepaskan unsur-unsur hara yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman,dan dapat memperbaiki tanah

4) Mengurangi sumber polusi dan Bernilai Ekonomi.

 

Adapun tahapan Pembuatan kompos dari kotoran kambing yaitu:

1) kotoran kambing dihancurkan

2) Siapkan sebuah hamparan

3) buatlah lapisan-lapisan untuk proses pencampuran bahan agar lebih mudah, campurkan dengan kapur pertanian, sekam bekas, dan serbuk gergaji hingga mencapai tebal kurang lebih 20-30 cm,

4) siramkan air larutan bakteri EM4 tersebut pada Lapisan campuran

5) lapisan-lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi hingga terbentuk timbunan-timbunan baru,

6) Tutup timbunan tersebut menggunakan terpal

7) Diamkan selama kurang lebih satu minggu. Proses pengomposan yang berhasil akan menimbulkan hawa panas yang dapat dirasakan saat membongkar timbunan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, A.Y. 2013. Kualitas dan kuantitas kandungan pupuk organik limbah serasah dengan inokulum kotoran sapi secara semianaerob. skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Isroi. 2008. Kompos. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.

Surya, R.E., Suryono. 2013. Pengaruh pengomposan terhadap rasio C/N kotoran ayam dan kadar hara NPK tersedia serta kapasitas tukar kation tanah. UNESA Journal of Chemistry 2(1): 137-144.



Hasil kompos yang saya buat :




0 Comments