PERILAKU CINTA LINGKUNGAN DENGAN MENDAUR ULANG SAMPAH MAKANAN MENJADI KREATIVITAS (UAS)

ANNISA MIFTAH KHAIRUL 'AUNI

2019011003 

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

                                                                                      REGULER

                                                                          SEMESTER 6 (GENAP)


         Hubungan perilaku manusia dan lingkungan tidak terpisahkan, keduanya saling memengaruhi secara timbal balik. Sejak keberadaannya pada bumi, insan berusaha buat bisa bertahan hidup.Untuk bertahan hidup, manusia berkembang biak, tentunya makan sesuai dengan fitrahnya hingga suatu saat manusia wafat. Peran lingkungan fisik dalam kehidupan manusia seringkali dianggap remeh. Fakta bahwa manusia adalah makhluk hidup paling cerdas di muka bumi terkadang membuat kita berpikir bahwa manusialah yang paling berkuasa dalam menentukan pilihan perilakunya. Karena mereka merasa paling pintar dan paling kuat, manusia menebang hutan, menutup danau, membangun berbagai fasilitas tanpa memikirkan efek jangka panjangnya. Masyarakat percaya bahwa perkembangan dan perubahan  alam akan meningkatkan kenyamanan hidup manusia dan segala sesuatu berada di bawah kendali manusia. 

            Lingkungan sangat penting dalam siklus hidup karena  merupakan bagian dimana manusia, hewan dan tumbuhan melakukan semua aktivitas kehidupan. Karena lingkungan terus berubah dari waktu ke waktu, penting untuk mengetahui masalah lingkungan yang menyebabkan perubahan  untuk pengelolaan yang berkelanjutan. Penduduk dunia menghadapi tantangan lingkungan setiap hari dan rentan terhadap bencana alam sekarang dan di masa  depan, salah satu penyebabnya yaitu sampah (Silooy, F & Pangkey, H, 2021).

        Teori yang digunakan yaitu Teori Ekologi, salah satu teori yang didasarkan pada perspektif ekologi adalah Behavioral Establishment Theory yang dipelopori oleh Robert Barker dan Alan WickerPremis utama teori ini adalah adaptasi model biologis regulasi lingkungan, yaitu  desain lingkungan dan perilaku adaptif di lingkungan. Oleh karena itu, mungkin ada pola perilaku yang terorganisir atau  "terprogram"  terkait dengan lingkungan di mana ia terlihat. Teori ini kurang memperhatikan proses psikologis  perbedaan individu dan  menekankan keseragaman atau perilaku kolektif. Hubungan antara manusia dan lingkungan dijelaskan lebih lanjut dalam hal karakteristik sosial seperti kebiasaan, aturan, aktivitas khas dan karakteristik fisik.

        Psikologi lingkungan sebuah teori  berorientasi lingkungan, salah satu aplikasinya geographical determinant yang menganggap perilaku manusia  ditentukan oleh faktor lingkungan  di mana orang tinggal, seperti pesisir, pegunungan, dan tanah. Kedua teori tersebut tidak konsisten satu sama lain dalam menjelaskan perilaku manusia. Arah ketiga merupakan upaya untuk menggabungkan arah teoritis pertama dan kedua. Premis dasar  teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia tidak hanya disebabkan oleh faktor lingkungan tetapi juga oleh faktor internal. Ada proses interaksi antara kontribusi pribadi dan rangsangan lingkungan. Artinya, seseorang dapat mempengaruhi lingkungan, dan lingkungan dapat dipengaruhi oleh seseorang.

       Permasalahan yang terjadi sampai saat ini adalah sampah yang terus meningkat sehingga dibutuhkan cara untuk mengurai serta mengatasi hal ini. Samapah yang semakin meningkat akan merusak alam sehingga akan berpengaruh juga bagi manusia. Contoh fakta terjadinya banjir, orang cenderung menyalahkan alam. Penyebab alami setiap bencana terjadi dan orang-orang tampak tidak berdaya untuk mencegahnya. Akan tetapi, hubungan antara manusia dan lingkungan alam saling mempengaruhi.  Banjir sering terjadi di perkotaan, kalau bisa diketahui penyebabnya biasanya banyak selokan dan sungai akan tersumbat sampah dan hal ini bisa terjadi karena orang membuang sampah sembarangan. Jika melihat lebih dalam, kita akan melihat bahwa tumbuhan hijau di daerah perkotaan sangat kurang, padahal RTH berperan sangat penting dalam menyerap air hujan. Hal ini karena perilaku manusia yang kurang peka terhadap alam, sehingga tidak menajaga alam dengan baik. 

          Sampah merupakan masalah khusus yang dihadapi negara maju dan berkembang, dan sejauh ini pengelolaan dan pengelolaan sampah masih terbelakang (Yogiesti, et al., 2010) dalam (Haerozi, 2021). Sampah adalah masalah yang harus dipecahkan menjadi isu komunitas, regional, nasional dan internasional. Sesuai dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi, dan gaya hidup. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah dan jenis  sampah yang semakin beragam menurut wilayah. Dalam upaya memecahkan masalah sampah yang menciptakan kualitas lingkungan yang bersih, hijau dan  ramah. Perubahan paradigma lingkungan dan pengelolaan sampah harus dilakukan sebagai berikut. Bagaimana menerapkan untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan di sumbernya. Pengurangan sampah melalui gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) partisipasi langsung dalam masyarakat (CLHC, 2012) dalam (Armadi, Ni Made, 2021). Jadi, menurut saya, konsep CSR (Corporate Social Responsibility) yang diterapkan dalam perusahaan yang sukses bisa juga diterapkan oleh masyarakat sekitar. CSR adalah aktivitas bisnis yg bertanggung jawab secara sosial pada semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas, menjadi bentuk kepedulian pada menaikkan kesejahteraan & menaruh pengaruh positif bagi lingkungan. Pengelolaan sampah kota sebenarnya merupakan bagian dari proses rantai  tingkat rumah tangga dan tingkat rumah tangga. Metode penanganan yang diterapkan bertujuan untuk mengembangkan metode pembuangan sampah yang baik, dimulai dari lingkungan rumah. Sampah  dikumpulkan secara terpisah menurut sampah organik dan non-organik. Keterlibatan warga sekitar dalam bidang persampahan melibatkan keterlibatan dalam tanggung jawab pasif  dan aktif untuk menciptakan kebersihan bagi diri sendiri dan lingkungan, secara individu, dalam keluarga, kelompok dan masyarakat. Beberapa cara antara lain  mengurangi timbulan sampah melalui proses daur ulang sampah dan menggunakannya kembali  baik dengan fungsi yang sama maupun  berbeda. 

        Salah satu contoh daur ulang sampah Anorganik menjadi sebuah karya celengan yang terbuat dari toples bekas. Cara membuatnya pun sangat mudah jadi siapapun bisa mempraktekannya. karena saya tidak sempat untuk foto proses pembuatan jadi langkah-langkah pembuatan tidak akan disertai gambar. Berikut alat dan bahan beserta cara membuat celengan dari toples bekas dan sampah bekas makanan :

Alat dan Bahan :

  1. Toples bekas
  2. Bungkus bekas makanan
  3. Kardus bekas
  4. Gunting
  5. Double Tip
  6. Bolpoin
Cara membuat : 

  1. Siapkan toples bekas yang sudah tidak terpakai dan jangan buang tutupnya ya
  2. Lubangi tutup toples membentuk seperti lubang celangan pada umumnya
  3. Tambahkan kardus bekas untuk melapisi bagian seluruh toples sesuaikan dengan ukuran toples ya, lalu tempelkan.
  4. Bisa ditambahahkan lagi untuk lapisan toples paling luar dengan bungkus bekas makanan yang sudah dibersihkan, sesuaikan dengan ukuran toples ya, lalu tempelkan
  5. Jadi deh



REFERENSI 

Armadi, Ni Made. 2021. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolan Sampah sebagai Kunci Keberhasilan dalam Mengelola Sampah. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 35 (1), 9-24.

Haerozi. 2021. Peran Komunikasi dalam Difusi Inovasi Usaha Barang Bekas di Desa Pengadang. Jurnal Mediakita: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 5 (2). 

Silooy, F & Pangkey, H. 2021. Pengelolaan Sampah dan Pembuatan Pupuk Organik di Lingkungan II Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Budidaya Perairan 9 (1), 45-48.


Penulis

0 Comments