[IDE KREATIF] PEMANFATAAN KALENG BEKAS SEBAGAI BAHAN KERAJINAN TEMPAT TISU
UJIAN AKHIR SEMESTER
Psikologi Lingkungan A
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta, M.A
Semester : Genap 2021/2022
Deajeng Grendista
NIM : 2019011065
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2022
Banyak aktivitas
aktivitas manusia yang jarang menghasilkan zat berupa residu yang terus menumpuk di alam. Sampah yang tidak
berguna dan tidak diinginkan dalam jangka panjang merupakan masalah yang
serius dan perlu dicegah serta ditangani
secara serius. Barang sisa yang dibuang di alam
biasa disebut dengan sampah. Sampah
alam merupakan masalah serius karena sifatnya yang berbahaya bagi
organisme hidup lain di sekitarnya.
Secara umum, sampah
merupakan bahan yang dibuang sebagai sisa
produksi industri dan domestik. Material
yang tersisa berupa cairan, padat, atau gas, yang nantinya akan dilepaskan ke
alam. Sejumlah besar residu zat ini
menyebabkan pencemaran lingkungan.
Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), sampah adalah produk aktivitas manusia yang sudah usang,
usang, tidak disukai, atau dibuang. Definisi ini berarti bahwa banyak orang yang membuang limbah sisa secara
alami karena merupakan barang yang tidak baik. Terdapat banyak limbah dari
bahan-bahan tertentu yang membutuhkan waktu lama untuk terurai di alam dan
menimbulkan berbagai masalah lingkungan.
Sampah merupakanbahan yang
terbuang atau dibuang
dari sumber hasil
aktifitas manusia maupun alam
yang belum memiliki
nilai ekonomis. Meningkatnya
jumlah dan aktivitas
penduduk di wilayah perkotaan menghasilkan
volume sampah yang
semakin meningkat. Menurut
Marliani (2014), sampah anorganik ialah
sampah yang dihasilkan
dari bahan-bahan non-hayati
baik berupa produk
sintetik maupun hasil proses
teknologi pengolahan bahan
tambang atau sumber
daya alam dan
tidak dapat diuraikan oleh alam
(botol plastik, tas plastik, dan kaleng)
Penting untuk kita
semua mengetahui cara untuk mengurangi sampah dengan 3R (Reduce,Reuse, Recycle). Reduce
adalah berarti mengurangi, yaitu mengurangi sebanyak-banyaknya. Mungkin
mengurangi barang dan bahan tangan kedua. Dengan meminimalkan Penggunaan
benda-benda yang dapat dibuat Tolong
jangan menggunakannya karena ini adalah sampah
sekali pakai supaya mendapatkan banyak sampah. Reuse adalah kegiatan untuk mengelola Limbah dari penggunaan
kembali. Kapan Gunakan benda-benda yang tidak terpakai kembali dan kemudian
kurangi sampah dan yang terakhir Recycle adalah
upaya mengurangi sampah melalui daur ulang. Dalam hal ini, Anda perlu membuat
perbedaan antara sampah anorganik
dan organik. Sampah anorganik dapat
didaur ulang dikumpulkan barang-barang
seperti botol plastik minuman bekas, majalah, kertas bekas, kaleng bekas, dll.
Bagi orang kreatif,
ada objek dapat membuang sampah yang tidak terpakai Serbaguna "baru". tetapi karya seni
untuk dekorasi dan merchandise berguna
untuk kehidupan sehari-hari. Anda juga dapat menghemat uang dengan membuat barang
baru dari barang bekas. Daur ulang barang dapat digunakan mendukung gerakan
lingkungan.Daur ulang sampah di negara kita
belum optimal. Sebagian besar limbah didaur ulang menjadi peralatan
berkualitas rendah. Sangat jarang sampah
dimanfaatkan sebagai benda seperti
bingkai, hiasan dinding dan benda
lainnya. Padahal, sampah bisa kita manfaatkan untuk membuat karya seni
dan kerajinan seperti boneka, tas dan
vas bunga. Bahkan pengrajin yang awalnya membuat kerajinan dari barang bekas
sebagai hobi telah berhasil mengubah barang bekas menjadi sebuah karya seni
yang bisa dimonetisasi.
Daur ulang juga murah
dalam banyak kasus tercemar daripada membangun dari awal. Dengan mendaur ulang,
material, energi, dan air dalam produksi. Target daur ulang mengolah sampah menjadi produk baru dengan menyortir
dan mendaur ulang sampah, kita lindungi lingkungan dengan dua pengurangan gas rumah kaca sudah
berakhir pembuangan limbah dan perlindungan sumber daya
DAFTAR PUSTAKA
Ira Riyansari, Tema 4 Berbagai Pekerjaan (Sukoharjo: CV
Hasan Pratama, 2013)
Jean dan Francois Noblet, Sampah (t.k.: Erlangga for
Kids,t.t.), 22-23.
Tim Penulis PS, Penanganan dan Pengolahan Sampah, 29.
Endang Purwanti, Sampah jadi Uang (Klaten: Saka Mitra Kompetensi,
2007),
Nyoman Wijana, Biologi dan Lingkungan, 171.
0 Comments