CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS

 

Kreativitas : CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS

Juni 08, 2022

 PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

                                        Semester Genap : 2021/2022     

ESSAY 3

Dhea Yanottama Nugroho Putri

2019011033

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2022/2023

 

Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telahmengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme(bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya. Bahan-bahan organik tersebutseperti daun, rumput, jerami, sisasisa ranting dan dahan, kotoran hewan,rerontokan kembang, air kencing, dan lain-lain (Murbandono, 2000).  Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos bisa terjadi dengan sendirinya, lewat proses alamiah. Namun,proses tersebut berlangsung lama sekali, dapat mencapai puluhan tahun. Bahan-bahanorganik tidak dapat langsung digunakan tanpa dikomposkan terlebih dahulukarena bahan organik yang masih mentah tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman.

Bahan untuk pembuatan kompos sangat mudah diperoleh karena tersedia disekitar kita, dan cara pembuatannya pun sangat mudah semua orang bisa membuat baik dalam skala besar maupun untuk keperluan pekarangan rumah sendiri. Pada pembuatan kompos ini juga ditambahkan sekam padi. Sekam padi berfungsi sangat baik untuk meningkatkan kualitas kompos dari segi teksturnya selain untuk mengurangi kelebihan air.

Ketika Anda merawat tanaman, tentu akan menginginkan setiap tanaman yang Anda miliki bisa tumbuh dengan sehat dan segar . Di bawah ini adalah beberapa manfaat dalam memberikan pupuk kompos untuk tanaman yang Anda miliki:

a.        Kualitas dari tanah yang sudah tercampur oleh kompos akan menjadi meningkat. Kompos bisa memberikan nutrisi supaya tanah menjadi lebih gembur dan subur.

b.      Tanaman yang ditanam pada tanah campuran kompos bisa tumbuh dengan baik dan memberikan tanaman yang bisa tumbuh dengan indah.

c.       Berkurangnya tingkat frekuensi tanah membutuhkan penyiraman karena tanah akan menjadi lebih gembur dan subur.

Cara membuat kompos yaitu :

1.      Sampah sisa makanan dari sayur-sayuran, kulit buah, dan daging

2.      Bumbu dapur yang sudah kedaluwarsa.

3.      Potongan kayu.

4.      Potongan rambut.

5.      Bulu hewan yang rontok.

6.      Debu belakang lemari es.

7.       Kotoran hewan peliharaan.

8.      Kertas bekas dan sampah tisu

Setelah proses penguraian, Anda perlu menunggu paling sedikit 3 – 6 minggu, tetapi ada juga yang menunggu hingga 3 bulan untuk hasil yang lebih maksimal. Apabila setelah 3 – 6 minggu sampah organik tidak mengeluarkan bau busuk dan hanya bau tanah, maka pupuk kompos Anda siap digunakan untuk bercocok tanam. Ada banyak sekali pilihan pupuk yang bisa Anda gunakan dan salah satu pupuk yang dibuat secara alami dan natural adalah pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan sebuah pupuk yang berasal dari berbagai bendabenda organik dan memiliki banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat, membuat kompos sebenarnya sederhana.  

Pupuk kompos sangat berperan dalam peningkatan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Selanjutnya dalam proses pembuatan kompos ini adalah bahan-bahan yang besar dipotong-potong atau dicincang dengan ukuran 2-4 cm. Pada pemotongan bahan tidak boleh terlau besar karena mengakibatkan proses penguraian berjalan lambat sedangkan kalau terlalu kecil akan menyebabkan terurainya/hilangnya difusi oksigen sehingga akan terjadi aktivitas bakteri anaerob.

Jika aerasi terlalu tinggi maka penguapan air dan kehilangan panas meningkat, sehingga memperlambat proses penguraian bahan organic. Bahan organik itu harus diuraikan terlebih dahulu agar tanaman dapat menyerap unsur hara yang dikandungnya. Langkah terakhir adalah mengemas kompos yang telah jadi ke dalam botol atau wadah plastik. Hal ini dilakukan pupuk bertahan lama dan kualitas kompos tetap terjaga

 





 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Gaur, AC. (1983). A Manual of Rural Composting FAO. Rome : United Nation

Matenggomena MF. (2013). Pemanfaatan sampah rumah tangga untuk budidaya tanaman sayuran organik di pekarangan rumah. Agroinovasi, 17 -23, XLIII, ( 3503).

Khairuddin Tampubolon, dkk (2021); Penyuluhan Tentang Mengenal Mesin Pompa Air dan Cara Perawatannya di Serikat Tolong Menolong Nurul Iman (STMNI) Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas; J-LAS (Journal Liaison Academia and Society);V.1,No.2;(1-8).

0 Comments