MARI MENYAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI DAN LINGKUNGAN YANG BERSIH
ESSAY UTS
Dosen: Dr. Arundati
Shinta, M.A
Ulfah Nurul Fauziyah
2019011129
“MARI MENYAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI DAN LINGKUNGAN YANG
BERSIH”
![]() |
Bulan Ramadhan adalah
bulan yang dinanti-nanti oleh semua umat muslin di seluruh dunia akan tiba. Bulan
Ramadhan, bulan dengan seribu kebaikan dan kenikmatan yang ada. Suka cita
menyambut bulan suci Ramadhan sangat serasa beberapa hari sebelum tiba. Dalam latar lingkungan hidup, bulan Ramadhan ini bisa menjadi masa evaluasi, kita sebagai manusia bisa lebih peduli dengan lingkungan, hingga bisa bermanfaat bagi kebaikan bumi. Dalam bulan Ramadhan ini, saatnya kita kembali merenungkan pandangan soal menjaga lingkungan. Menjalankan ibadah puasa tidak hanya
menjaga pembicaraan, menahan nafsu, tetapi juga menjaga tindakan untuk tidak
merusak lingkungan.
Saat bulan
Ramadhan tiba, tidak afdol rasanya jika tidak ada takjil. Berbagai jajanan
mulai dari yang manis hingga asin, beragam kue khas daerah, minuman manis, dan
tak lupa sayuran lezat. Begitu banyak sajian ini biasa ada pada masa Ramadhan
untuk hidangan berbuka puasa maupun sahur. Banyak orang mencari rezeki di bulan
Ramadhan ini dengan menjual berbagai macam takjil yang ada. Tak lupa ada pula
konsumen yang akan membeli dan menikmati takjil-takjil tersebut dengan senang.
Namun,
banyak yang tidak sadar akan permasalahan lingkungan yang ada dan akan timbul. Kebanyakan
orang hanya akan memikirkan nikmatnya makanan-makanan tersebut, tanpa berpikir
yang lain. Jika seandainya makanan-makanan tersebut tidak habis akan dibuang
begitu saja dan menyebabkan sampah bau dan mengganggu lingkungan. Selain itu sampah
bungkus makanan yang digunakan seperti plastik ataupun kertas minyak pembungkus
makanan juga akan bertambah banyak lagi. Belum lagi jika banyak yang membuang
sampah tersebut sembarangan begitu saja. Hal tersebut bisa jadi renungan untuk
kita bisa menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap lingkungan hidup. Jika
berbicara mengenai takwa, seharusnya kita bisa menjadikan kepedulian terhadap
lingkungan menjadi salah satu indikatornya.
Makanan
yang tidak habis tersebut akan menjadi limbah dan akan menyusahkan lingkungan
jika pengelolaannya tidak benar. Dalam agama Islam pun masuk ke dalam mubazir,
dan termasuk dalam hal yang dibenci Allah. Dalam menangani hal tersebut, kita
bisa dengan membeli makanan secukupnya yang kita suka atau membeli porsi
makanan sekali makan sesuai kebutuhan kita. Misalpun tidak bisa habis bisa
sharing dengan teman atau keluarga, dan jika sudah kenyang bisa kita simpan
dulu lalu memakannya lagi nanti.
Selain
itu untuk urusan sampah, bisa berkontribusi untuk lingkungan dengan menggunakan
tas belanja atau wadah tak sekali pakai saat membeli atau konsumsi makanan dan
minuman. Hal tersebut dapat mengurangi jumlah sampah yang tertampung dan
mengurangi penggunaan sampah plastik atau wadah sekali pakai. Jika tidak
memungkinkan untuk tidak menggunakan wadah sekali pakai, hal yang bisa kita
lakukan dengan membuang sampah pada tempatnya serta memisahkannya antara sampah
yang bisa didaur ulang maupun sampah yang tidak bisa didaur ulang.
Penting
bagi masing-masing individu untuk sadar akan kepedulian terhadap lingkungan. Jika
bisa merenungkan mengenai berbagai permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan sampah, pencemaran udara, ataupun lain sebagainya, kita sebagai individu
mempunyai kontribusi. Untuk itu dalam Ramadhan ini penting untuk merenungkan
kontribusi yang sifatnya menjaga yang harus bisa kita berikan pada lingkungan
mulai dari hal yang kecil sekalipun.
0 Comments