Psikologi Lingkungan A
Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A
Semester : Genap 2021/2022
Essay 3
Fadila Perwitasari
2019011099
Fakultas Psikologi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Sampah yaitu sisa dari kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang sudah tidak digunakan lagi, dapat berwujud padat atau semi padat yang terdiri dari zat organik atau anorganik yang sifatnya tidak dapat terurai dan dapat terurai sehingga dibuang ke lingkungan (UU RI, 2008). Oleh karenanya sampah dianggap menjadi tidak bernilai lagi sehingga dibuang di lingkungan sekitar. Untuk mengubah sampah menjadi bernilai dan menghasilkan manfaat sampah dapat diolah menjadi kompos. Sampah organik seperti hasil dari sisa rumah tangga dapat diolah menjadi kompos.
Pada hari Kamis tanggal 2 Maret 2022 saya mencoba untuk membuat kompos cair dari sampah sisa rumah tangga. Pembuatan kompos cair ini mendapatkan arahan dari saudara sepupu saya karena saya belum pernah membuat kompos. Pembutan kompos memakan waktu selama kurang lebih seminggu. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos ini yaitu kulit wortel, kulit gambas, kulit jeruk, kulit pisang, batang dan daun bayam, pepaya busuk, tomat busuk, kulit bawang putih dan bawah merah serta batang cabe.
Selain itu terdapat alat yang perlu disiapkan untuk menunjang dalam pembuatan kompos. Apa saja sih yang harus dipersiapkan? Yang pertama yaitu botol aqua bekas, botol ini berfungsi sebagai tempat kompos dan sampah dari sisa rumah tangga. Botol tersebut dibagi menjadi dua bagian serta diberi lubang pada tutup botol agar kompos cair dapat turun ke bawah. Yang kedua yaitu gunting yang fungsinya untuk memotong sampah sisa rumah tangga menjadi bagian-bagian kecil supaya cepat membusuk. Yang terakhir yaitu timbangan untuk menimbang berat sampah sisa rumah tangga.
Setelah alat dan bahan telah siap, maka sebelum masuk ke tata cara pembuatan kompos cair, kita akan menimbang dulu sampah dari sisa rumah tangga. Dari timbangan tersebut menunjukkan angka 356 gram. Karena saya hanya berencana membuat kompos sedikit serta memiliki sampah yang sedikit dari sisa memasak 1 kali. Namun, jika Anda ingin membuat kompos cair yang banyak Anda harus mengumpulkan sampah dari sisa rumah tangga dengan beberapakali melakukan kegiatan memasak.
Setelah ditimbang, sampah tersebut dimasukkan ke dalam botol aqua yang sudah dibagi menjadi dua yaitu yang atas digunakan sebagai sampah lalu yang bawah digunakan untuk menampung kompos cair. Sampah tersebut akan membusuk setelah didiamkan selama beberapa hari, kemudian akan menghasilkan cairan dari sampah tersebut. Disarankan untuk menutup bagian atas botol agar peristiwa pembusukan lebih cepat. Setelah satu minggu saya melihat keadaan dari kompos tersebut yang sudah berwarna kecoklatan. Kompos cair pun sudah jadi yang terdapat di bagian bawah botol berwarna kecoklatan. Kemudian saya menimbang berat kompos cairnya diperoleh sebesar 106 gram. Setelah itu kompos cair tersebut dapat disiramkan ke tanaman agar subur.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan tersebut adalah bahwa sampah memiliki nilai jika kita bisa memanfaatkannya. Sampah yang awalnya hanya dibuang akan sangat bermanfaat jika kita bijak dalam mengolah sampah tersebut. Salah satu pengolahannya yaitu dengan membuat kompos cair. Kompos cair ini selain mudah mendapatkan bahannya, pembuatan pun juga tidak sulit. Marilah bersama-sama kita menjaga lingkungan kita dengan mengurangi limbah sampah, salah satunya dengan mengolah sampah menjadi kompos cair.
Referensi
Purnama, D. D., Yuhanah, T., & Iduwin, T. (2018). Sosialisasi Dan Pelatihan Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Kompos Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Akan Manfaat Pengelolaan Sampah Di Pasar Madrasah. TERANG, 1(1), 41-50.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
0 Comments