PEMANFAATAN BAHAN DAUR ULANG BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN/MEDIA HIDROPONIK
PSIKOLOGI LINGKUNGAN A
ESSAY 2
Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A
AKIF BAGASKARA
2018011090
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang masuk dalam kategori sampah anorganik. Sampah plastik sendiri masih menjadi permasalahan lingkungan yang sulit dikendalikan. Dilansir dari beritasatu.com The National Plastic Action partnership (NPAP) mencatatkan ada sekitar 4,8 juta ton sampah plastik pertahunnya.
Sampah plastik botol menjadi salah satu sumber masalah lingkungan dikarenakan banyaknya penggunaan botol plastik sebagai alat atau tempat yang ekonomis. Menurut data dari sampah botol yang dikumpulkan PT Inocycle Technology Group Tbk. (INOV), terdapat 11.600 ton sampah botol plastik. Angka tersebut tercatat diawal tahun 2021 kemarin.
Sampah botol plastik memiliki tanda disetiap kemasannya. Salah satunya tanda PET pada botol plastik yang merupakan tanda kemasan tersebut hanya layak untuk digunakan dalam 1 kali pemakaian saja. Dikarenakan hal tersebut sampah botol plastik menjadi salah satu limbah plastik yang sulit dikendalikan. Oleh sebab itu pemanfaatan limbah botol plastik merupakan salah satu upaya dalam membantu mengurangi permasalahan lingkungan.
Sampah botol plastik dapat digunakan sebagai bahan daur ulang. Pemanfaatan botol plastik sebagai bahan daur ulang tidak hanya dapat membantu mengurangi tapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan botol plastik.
Metode hidroponik merupakan sistem penanaman tanaman tanpa tanah. Adapun tata cara pembuatannya sebagai berikut (Khalil, 2021):
1. Memilih Botol Plastik yang Sesuai
Pertama-tama kita harus memilih botol plastik yang sesuai dengan ukuran tanaman yang hendak kita tanam. Untuk menanam tanaman yang berukuran kecil seperti beberapa jenis sayuran maka kita bisa memanfaatkan botol berukuran 500ml atau lebih kecil. Untuk tanaman berukuran sedang, kita bisa memanfaatkan botol berukuran 1 Liter dan tanaman berukuran besar, maka kita bisa memanfaatkan botol ukuran 2 Liter atau lebih.
2. Memodifikasi Bentuk Botol
Pada umumnya bentuk botol mengecil atau mengerucut pada bagian kepalanya. Jika tidak dimodifikasi, nantinya akan sulit melakukan perawatan tanaman. Kita bisa memotong 1/3 bagian atas botol sehingga didapat bentuk seperti gelas besar, sehingga akan lebih leluasa merawat tanaman dan batang tanaman juga bisa tumbuh lebih optimal. Bagian atas botol dijadikan sebagai pot dan bagian bawah sebagai penampung nutrisi. Bagian tutup botol dilubangi sebagai saluran sumbu penyaluran nutrisi ke akar tanaman.
3. Memberikan Lubang Pori-Pori Drainase
Pembuatan lubang drainase tidak boleh sampai terlewatkan pada cara menanam hidroponik dengan botol bekas. Meski tanaman perlu air, namun bukan berarti airnya tergenang. Air yang disiramkan juga harus bisa lekas kering agar akar tanaman tidak mati atau malah busuk. Untuk membuat lubang pori, kita bisa melubangi dinding botol yang berperan sebagai pot menggunakan paku atau pisau.
Referensi
https://m.solopos.com/sampah-botol-plastik-indonesia-awal-2021-ini-11-600-ton-1133071 (di akses 30 maret 2022)
https://www.beritasatu.com/nasional/792091/48-juta-ton-per-tahun-sampah-plastik-di-indonesia-tidak-dikelola-dengan-baik (di akses 30 Maret 2022)
Khalil, dkk. 2021. “Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Media Hidroponik
DI Desa Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat”. Abdi Mas TPB.
3 (1). 40-48
0 Comments