Apakah sampah itu berharga?

Psikologi Lingkungan A

Essay 2

Nur Fadjri Rahmawati

2019011140


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta


Sampah adalah suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia sehingga dibuang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua sampah itu menjijikan, kotor dan lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya (Mulasari,2012). Namun, terdapat beberapa masyarakat yang mengangap sampah itu sebagai suatu benda yang bersih, berguna, dan bahkan sebagai penghasil uang.

Terdapat 2 macam sampah, yaitu sampah padat (anorganik) dan sampah basah (organik). Sampah anorganik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan anorganik. Contohnya bahan logam, plastik, kaca, karet dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk. Sampah organik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan organik. Sifat sampah organik adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk. Sampah jenis ini berasal dari makhluk hidup, contohnya sayur-sayuran, buah-buahan yang busuk, sisa nasi, daun dan sebagainya.

Banyak sampah yang jika diolah dengan benar akan menjadi barang dengan nilai jual yang tinggi. Seperti halnya sampah anorganik dapat diolah menjadi barang yang bernilai jual tinggi, seperti tas dari bungkus detergen atau minuman dan makanan sachet, hiasan dinding dari tutup botol, bunga dari kantong plastik, dan sebagainya. Tidak hanya sampah anorganik, sampah organik juga dapat diolah menjadi hal yang bermanfaat. Seperti sampah dari dedaunan dan sayur-sayuran dapat diolah menajdi pupuk yang ramah lingkungan.

Pembuatan pupuk dari bahan daun-daun kering dan sayur-sayuran juga terbilang mudah dan tidak membutuhkan modal yang banyak. Hanya dibutuhkan wadah berukuran besar dengan penutup, sampah rumah tangga (daun-daunan, sayur-sayuran), cairan pupuk EM4, air secukupnya, tanah, dan juga kapur. Langkah-langkah pembuatannya pun tidak rumit, yaitu:

1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah, dan potong menjadi kecil-kecil agar mempermudah proses pembusukan.

2. Siapkan wadah berukuran besar serta tutup untuk menghindari pupuk terkontaminasi, lalu masukan sampah rumah tangga ke dalam wadah

3. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalan tanah bisa disesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah.

4. Siram permukaan tanah menggunakan air secukupnya

5. Masukan sampah organik yang telah dicampur dengan kapur pertanian ke dalam wadah

6. Siram kembali dengan air yang telah dicampur dengan EM4

7. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Tanah berperan sebagai penutup sampah.

8. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.



Penggunaan pupuk organik ini dapat mengurangi penggunaan pestisida yang dapat merusak sturktur tanah dan dapat mencemari lingkungan sekitar. Selain itu, dapat mengurangi polusi udara akibat dari sampah yang dibakar serta menghemat uang untuk pembelian pupuk. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa sampah merupakan benda yang berharga jika diolah dengan baik dan benar.





Daftar Pustaka

https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampah-organik/.

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-jenis-sampah-68.

Elamin, Muchammad Zamzami, dkk. 2018. Analisis Pengolahan Sampah Pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sereseh Kabupaten Sampang. Vol.10. No.4. hlm.369.

0 Comments