MERUBAH PERILAKU NYAMPAH MASYARAKAT

     


Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Disusun Oleh : Rizki Bawana-2018011089-Kelas sore -Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa




        Plastik masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Selain          bahannya yang tidak mahal, plastik tidak mudah lapuk, ringan, dan anti-karat (Thompson et al. 2009). Walaupun demikian, tumpukan sampah plastik dapat mengganggu lingkungan karena ia ia dalamnya karena plastik tertelan oleh mereka. Remah-remah plastik mengandung PCB (Polychlorinated biphenyl), hidrokarbon aromatik pestisida organoklorin, ftalat, dan zat-zat lain yang memang ditambahkan saat produksi, tetapi juga menjadi bahan yang menempel dari lingkungan 



        untuk mencegah permasalahan tersebut perlu adanya Pembatasan dan larangan dari pemerintah kepada perusahaan besar untuk mengurangi pembuatan sampah plastik sekali pakai  untuk mengurangi sampah plastik , yang bisa dilakukan dengan cara membeli kantung plastik yang bisa di pakai terus menurus guna untuk mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai dan cara ini telah  telah dilakukan di beberapa negara seperti Denmark, Bangladesh, Afrika Selatan, China, Belgia, dan Botswana melalui larangan dan pajak atau kombinasi keduanya (Nielsen et al. 2019). Penelitian Purwoko (2012) juga merekomendasikan supaya pemerintah mengenakan cukai bertarif tinggi pada kantong plastik guna menurunkan permintaan kantong plastik tanpa mengurangi produk domestik bruto. Pemerintahpun telah berusaha membangun green behavior masyarakat dengan menerapkan kebijakan “kantong plastik berbayar” saat konsumen berbelanja di gerai-gerai perbelanjaan. Sayangnya, selain hanya diterapkan pada ritel-ritel modern, kebijakan ini belum dapat mendorong masyarakat untuk sepenuhnya beralih dari penggunaan kantong plastik (Novianti & Kartika, 2017). dari pandang psikologi kognitif memandang bahwa perilaku manusia tidak begitu saja dibentuk oleh lingkungan Max Wertheimer, Kurt Koffka, Wolfgang Kohler, Kurt Levin, dan Jean Piaget menyatakan bahwan manusia tidak sekedar menerima stimulus dari lingkungan, namun ia berusaha memahami lingkungan yang dihadapi dan merespon dengan pikiran yang dimiliki. Dengan berpikir, manusia mampu mengolah informasi yang diterimanya untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai lingkungan dan dirinya sendiri yang selanjutnya akan menghasilkan perilaku tertentu, perlu adanya pemahaman tehadap masyarakat dampak sampah plastik bagi kehidupan  (Tondok, 2008).


dan selain itu juga masyarakat harus berkerja sama antar masyarakat lainnya untuk saling membangun kepercayaan untuk menuju desa yang ramah lingkungan dengan mengadakan gotong royong,ataupun mengadakan seminar tentang masalah lingkungan demi terwujudnya perilaku yang bisa mengubah perilaku masyarakat menjadi anti sampah plastik



DAFTAR PUSTAKA

Novianti, A. I. & L. Kartika. 2017. Pengaruh Green MarketingKebijakan Kantong Plastik Berbayar Terhadap GreenBehaviour Masyarakat Kota Bogor. Jurnal RisetManajemen dan Bisni

Purwoko, et. al. 2012. Analisis Efektivitas Pengenaan Cukaiatas Produk Kantong Plastik dan Dampaknya Terhadap Perekonomian. Kajian Ekonomi dan Keuangan
Thompson, R.C., C. J. Moore, F.S. vom Saal, S.H. Swan. 2009. Plastics, the Environment and Human Health: Current consensus and future trends. Phil. Trans. R.Soc

Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.

 


0 Comments