Menjaga Lingkungan Dimulai dari Orang Terdekat
Ujian Akhir Psikologi Lingkungan Reguler
Pengampu : Arundati Shinta
Inarotur Rizqiyah
2017011158
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
Perilaku peduli pada sampah erat hubunganya dengan perkembangan
moral seseorang. Seseorang yang moralbya berkembang dengan optimal maka ia akan
sangat peduli pada sampahnya. Lawrence Kohlberg menjelaskan mengenai
perkembangan seseorang mulai dari masa kanak-kanak sampai dengan dewasa. Moral
tersebut menjelaskan tentang alasan-alasan seseorang memilih suatu perilaku
serta menganggap perilaku yang dipilihnya itu benar atau salah.
Berkenaan dengan pengolahan sampah perlu diketahui alasan
masyarakat kurang perduli pada sampahnya. Menurut teori behaviorisme perilaku
membuang sampah sembarangan akan terus berlangsung karena perilaku tersebut
tidak dikenai sanksi. Pelakunya justru mendapatkan sesuatu yang menyenangkan
yaitu terbebas dari sampah. Sehingga perilaku tersebut dianggap sebagai
perilaku yang tidak melanggar peraturan. Teori behaviorisme tersebut sangat
menekan kebiasaan dan faktor kebiasaan tersebut pertama kali terbentuk didalam
keluarga.
Dengan ini mari kita tanggulangi masalah sampah dengan menjaga kebersihan
lingkungan mulai dari orang-orang disekitar kita. Keluarga adalah salah satu
kelompok pendukung paling utama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk menanggulangi sampah dalam
kegiatan sehari-hari:
1.
Pilah
dan buang sampah pada tempatnya
Hal ini memang
terlihat sepele, naun dapat memberi dampak yang besar untuk kebersihan
lingkungan. Memilah sampah yang organik dan anorganik untuk mempermudah proses
daur ulang.
2.
Habiskan
makan
Makanan menjadi
penyumbang makanan terbesar dijakarta. Maka dari itu habiskanlah makanan yang
dimasak atau yang dibeli, jika makanan tidak habis bisa diberikan pada tetangga
atau orang yang lebih membutuhkan.
3.
Membawa
kantung belanja dan alat makan sendiri
Membawa kantung
belanja sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik, karena plastik merupakan
material yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan.
4.
Donasikan
barang-barang yang sudah tidak diperlukan
Tidak sedikit
orang yang gemar membuang barang yang tidak terpakai yang ada digudang. Mendonasikan
barang-barang tersebut tentu lebih mulia dari pada membunangnya. Seperti didonasikan
dipanti asuhan, korban bencana alam dan lain sebagainya. Tentunya barang yang
didonasi adalah barang yang masih layak pakai.
5.
Daur
ulang dan buat kompos dari sampah
Hal ini bisa dilakukan ketika waktu
luang bersama keluarga. Sampah berbahan plastik seperti kemasan sachet dan
sedotan bisa diolah menjadi barang krajinan tangan seperti keranjang, bunga
hias, dompet dan lain sebagainya.
Demikian adalah tips yang bisa dilakukan bersama keluarga. Hal kecil
dan sederhana namun memberikan dampak besar bagi lingkungan sekitar. Mari kita
mulai menjaga lingkungan dari hal-hal kecil
bersama keluarga tercinta.
Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli
0 Comments