AIR DA KEHIDUPAN
MASRIANI YUSMIATI
PAE
AIR DAN KEHIDUPAN
Air
adalah sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup di bumi ini. Semua makhluk
hidup baik itu manusia, hewan dan tumbuhan tidak ada yang bisa terlepas dari
air sepanjang hidup. Air bisa dikatakan adalah kehidupan bagi semua makhluk
hidup di bumi.
Mengapa
disebut kehidupan? Karena air semua makhluk di bumi menyambung hidup, karena
air semua kalangan manusia menjalankan hidup, karena air semua hewan dan
tumbuhan melangsungkan kehidupan dan terus berkembang. Lihatlah para
petani-petani menggarap swah dan ladang mereka, tanpa air swah-sawah penghasil
kebutuhan pokok semua manusia tiada arti dan terbengkalai. Beras, adalah
kebutuhan pokok seluruh masyarakat di Indonesia, merupakan bahan pangan pokok
yang harus selalu sedia setiap saat. Lalu bagaimana jika tidak ada air dalam
kehidupan para petani penggarap sawah? Akankah kita masih terus menjalankan
hidup dengan penuh kelimpahan dan kemakmuran?
Air,
ibarat nafas bagi sawah dan ladang. Sawah, merupakan penghasil pangan paling
utama bagi kehidupan manusia. Beras, hasil dari Garapan para petani untuk
memenuhi kebutuhan pokok. Dan manusia, yang harus terus berkembang dan
mengembangkan setiap kehidupan yang dijalani demi kemajuan bangsa. Inilah
contoh kecil, bahwa air tidak dapat dipisahkan dari kehidupan semua makhluk di
bumi dan contoh dimana alam dan manusia adalah satu kesatuan yang terus menerus
berkesinambungan. Pengairan yang harus terus dijaga adalah kunci dari
keberhasilan para petani menggarap dan memanen hasilnya. Oleh karena itu,
sumber air hrus terus dilestarikan dan di jaga dengan baik. Bukan saja para
petani yang harus menjaga, namun kita sebagai makhluk bumi yang masih berkarya
di bumi ini juga harus terus mengedukasi dan membiasakan diri kita untuk
menjaga dan melindungi air sebagai sumber kehidupan. Mulailah dari hal-hal kecil,
jangan membuang sampah pada aliran air yang nantinya menghambat arus air.
Melestarikan hutan dengan terus mendukung program reboisasi dan pelestarian
hutan agar sumber air terus terjaga dengan baik. Namun, apakah masih bisa kita
menjaga sumber air di tengah kemajuan dan pembangunan yang terus-menerus
berjalan? Akankah para penguasa memperhatikan lingkungan dan terutama
kelestarian air dalam kehidupan zaman sekarang? Ini bukan saja tugas para
petinggi, bukan juga hanya pemerintah saja, atau bukan juga para petani saja,
tetapi sebagai kaum muda dan kaum terpelajar kita adalah kader-kader masa depan
yang harus terus-menerus menjaga dan melindungi kelestarian air dalam kehidupan
kita. Jika bukan kita yang memulainya, maka generasi seterusnya juga tidak akan
melihat contoh dan teladan yang baik untuk mereka pelajari. Jika kita
memualinya sekarang, maka akan ada penerus-penerus yang akan melanjutkannya.
*Kondisi
ketersediaan air saat ini pada dasarnya sangatlah terbatas. Sementara itu,
karena adanya pertambahan penduduk yang cepat dan adanya perkembangan
pendapatan penduduk serta perkembangan diluar sektor pertanian, menyebabkan kebutuhan air semakin
besar, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian persaingan antar
sektor dalam
penggunaan air semakin kompetitif.
Pemanfaatan
air permukaan, seperti
sungai, danau, waduk, embung dan lain-lain telah lama dilakukan masyarakat.
Namun demikian, karena kebutuhannya belum proporsional dibandingkan dengan
kesediaannya terutama di musim kemarau, maka sering kali tanaman yang
dibudidayakan pada periode
tersebut mengalami kekeringn. Berdasarkan fakta empirik tersebut, maka perlu dipikirkan
alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dari sumber air yang lain.
Air tanah merupakan salah satu pilihan sumber air yang dapat dikembangkan untuk
pertanian.
Pemanfaatan
air tanah untuk irigasi, dikenal dengan jaringan irigasi air tanah (JIAT) telah
lama dikembangkan oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR hampir diseluruh provinsi di Indonesia. Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang
airnya berasal dari air
tanah, mulai dari sumur dan instalasi pompa sampai dengan
saluran irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya. Pembangunan jaringan
irigasi air tanah memerlukan tenaga-tenaga ahli yang mengerti di dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan jaringan irigasi air tanah.
Dalam
mengembangkan kompetensi manajerial dan teknis
SDM Kementerian PUPR serta aparatur sipil negara (ASN) maka Pusdiklat SDA dan
Konstruksi menetapkan strategi peningkatan kapasitas dan kompetensi melalui
pendidikan, pelatihan, seminar, kursus dan penataran untuk mendukung pencapaian
kinerja pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Untuk tujuan meningkatkan kemampuan ketrampilan teknis
aparatur sipil negara (ASN) bidang Ke-PU=an di bidang irigasi air tanah maka
Pudiklat SDA dan Konstruksi melaksanakan penyusunan modul pelatihan perencanaan
jaringan irigasi air tanah (JIAT) untuk menghasilkan SDM bidang SDA dan Konstruksiyang
kompeten dan berintegritas dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur
bidang SDA dan Konstruksi yang handal.*
*) sumber : https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/07/947a7_Modul_10_Kebutuhan_Air.docx.
0 Comments