Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Menulis

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2

SEMESTER GANJIL 2022/2023

DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta

ARSENIUS REINHART SUROS

2021011094






  

Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dapat mempengaruhi kelompok atau organisasi agar dapat menciptakan kegiatan bersama yang baik dan tercapainya suatu tujuan. Pemimpin mempengaruhi perilaku suatu kelompok agar melakukan tujuan yang sesuai apa yang diharapkan oleh seorang pemimpin. Menjadi suatu pemimpin harus mempunyai karakter yang dapat memberikan keteladanan seperti ucapan, bahasa tubuh, sikap dan tindakan positif yang dapat dicontoh oleh bawahan atau pengikutnya.  Niccolo Machiavelli merupakan seorang diplomat pada abad Renaisans yang cukup terkenal dengan karya-karya dan pemikirannya, Niccolo Machiavelli terkenal karena menulis sebuah buku yang berjudul II Principe yang berisi pemahaman tentang kekejaman, sifat licik penguasa dan agar disegani oleh orang lainnya.

Tetapi bagaimana jika memiliki seorang pemimpin seperti Niccolo Machiavelli yang licik,munafik  dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau sekalipun harus mencapai tujuan yang bertentangan dengan hukum dan moral ? Idealnya seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, mengutamakan kepentingan orang banyak diatas kepentingan diri sendiri, dan mempunyai etika yang baik agar bawahan atau pengikutnya memiliki sikap yang baik juga. Seorang pemimpin harus mempunyai etika yang baik, pemimpin yang bijak akan mengerti jika kekuasaan tidak akan berjalan baik jika tanpa etika kepemimpinan.  Pemimpin yang tidak mempunyai etika akan membuat ketidakstabilan atau kehancuran bagi dirinya sendiri, pemimpin juga harus mempunyai sikap moral yang baik seperti bagamaimana tingkah laku pemimpin memimpin sebuah kelompok karena seorang pemimpin selalu diperhatikan oleh bawahannya dan menjadi contoh bagi bawahan atau pengikutnya.

Jadi apakah benar jika kita memiliki pemimpin seorang Niccolo Machiavelli akan kita hujat bila itu tidak menguntungkan kita, namun bila menguntungkan kita maka Niccolo Machiavella kita sanjung. Padahal satu sisi Niccolo Machiavella seorang pemimpin yang licik dan menghalalkan segala cara agar mencapai tujuannya, ketika menghadapi eksternal akan dimanipuasi dan diambil keuntungan finansial kemudian akan diberikan untuk kesejahteraan anak buah dan ini dilakukan demi “ membeli “ kesetiaan bawahan terhadap pimpinan, sehingga kekuasaan dalam organisasi akan lestari.  Hal ini dapat kita sambungkan dengan pemikiran Niccolo Machiavella bahwa pemimpin harus melakukan berbagai cara agar dapat mempertahankan kedudukan atau kekuasaan dengan cara yang licik atau manipulasi sekalipun. Menurut saya karakter Niccolo dalam membeli kesetiaan itu benar tetapi cara dia yang tidak benar meskipun itu untuk kesejahteraan anak buah dalam organisasi dan tidak jarang seorang bawahan akan tunduk dengam pemimpin jika pemimpin itu memberikan bonus atau timbal balik yang menguntungkan . tetapi karakter yang tidak baik seperti itu akan menciptakan seorang bawahan akan meniru tindakan seorang pimpinannya padahal karakteristik pimpinan harus menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak buahnya. Pemimpin pasti akan mengupayakan apapun caranya untuk mempertahankan organisasinya meskipun memakai cara yang baik atau jahat, tetapi pemimpin yang baik tidak akan memakai cara yang licik atau curang. Dan pemimpin tidak boleh memiliki sikap yang egois itu akan berdampak pada anak buahnnya yang akan mengikuti cara pimpinan. Kesimpulannya pemimpin yang baik akan menciptakan nilai-nilai positif bagi bawahannya dengan cara mencari/mediskusikan keuntungan yang baik bersama anak buahnya.  Sedangkan pemimpin yang buruk akan memprioritaskan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama, meskipun keuntungan itu akan diberikan oleh anak buahnya juga tapi jika dengan cara yang manipulasi akan berdampak pada organisasi yang dipimpinnya.

 

MACHIAVELLI

 


Nama:Erwin Prabowo

Nim:2021011004

UAS Psikologi Sosial 2

 

 

            Machiavelli dilahirkan di Florence tahun 1469 dari keluarga bangsawan yang termansyur. Ayahnya adalah seorang pengacara yang terkadang menangani urusan publik di negara-negara Florence. Tidak banyak yang diketahui tentang pendidikan Niccolo, tetapi dari kehidupan dan pengetahuan yang ditunjukkan dalam tulisannya bisa diduga bahwa ia memperoleh pendidikan liberal yang biasanya  diberikan kepada anggota kelasnya. Pada tahun 1498 ia ditunjuk sebagai Sekretaris Utama Republik Florentine, yang dijalaninya selama empat belas tahun. Tugas yang dipikulnya ini memberinya kesempatan untuk melihat manajemen intern negara dan masalah luar negeri. Di samping tugas  domestiknya, ia seringkali dikirim ke luar negeri di mana ia bisa  berjumpa dengan tokoh-tokoh politik seperti Louis XII dari Perancis dan Maharaja Maximillan dari Jerman. Sebagai pengamat yang tajam dengan pikiran yang cerdas, ia memanfaatkan pengalamannya ini untuk mempelajari bagaimana situasi politik yang sebenarnya terjadi. Hanya sedikit, jika ada, dari pemikir sejamannya yang bisa mengaku mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai masalah publik.

            Menurut Machiavelli seorang pemimpin bertindak berdasarkan kondisi lingkungan sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa pemimpin tersebut akan melakukan hal-hal negatif. Selain itu, menurut Machiavelli seorang penguasa harus memiliki sifat-sifat positif dan negatif hanya jika itu dibutuhkan sehingga ini akan menjadi seorang penguasa yang kuat dan dapat membawa negaranya menjadi negara yang unggul, maju daan besar.

            Hakekat pemimpin terhadap yang dipimpin terkonstruksi dalam prinsip memberi diri dan mengorientasikan diri untuk mensejahterakan rakyat. Supaya adanya kesejahteraan maka pemimpin harus mengupayakan terjadinya keadilan. Gagasan tentang keadilan diuraikan oleh Plato dalam karyanya Republica, merujuk pada suatu tindakan kolaboratif yang berintensi untuk mewujudkan keuntungan bagi setiap partisipan. Kesejahteraan bersama (bonum commune) akan tercapai bila para figur demokrasi (pemimpin) secara tegas menegakkan keadilan.

            Pemimpin yang adil adalah dia yang mengusahakan dan mewujudkan keselarasan dan keharmonisan dalam seluruh tatanan masyarakat. Masyarakat itu adil bila setiap anggota memperoleh kedudukan sesuai kodrat dan tingkat pendidikan (masyarakat pekerja, masyarakat penjaga, masyarakat pemimpin). Dalam usaha terwujudnya keadilan maka, meminjam apa kata Machiavelli, menjadi pemimpin tidak perlu dicintai intinya jangan dibenci. emimpin berkharakter singa inilah yang ditegaskan lagi didalam lambang injil Markus. Singa adalah keberanian tanpa kematian. Berani bertindak bukan untuk menakuti rakyat tetapi untuk menakuti siapa saja yang mengancam hak baik rakyat. Inilah yang menjadi alasan penulis untuk mengangkat tulisan ini dengan judul, Memaknai dan Merelevansikan Lambang Injil Markus dalam Membaca Kepemimpinan Perspektif Niccolo Machiavelli.

Gagasan tentang kekuasaan tidak berangkat dari konsep tertentu yang bersifat teoritis, tidak ada salahnya tanggapan terhadap pemikirannya dimulai dari menggagas konsep kekuasaan. Apabila berbicara  kekuasaan, maka tidak dapat dilepaskan dari dimensi politik. Ketika berbicara kekuasaan dalam perspektif ilmu politik, maka akan ditemukan antar dua kubu. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ada masalah yang lebih penting dan merupakan inti dari segala persoalan politik, yaitu negara. Kubu kedua mempunyai argumentasi bahwa kekuasaan adalah persoalan yang sangat substantif, esensial, bahkan merupakan hakikat ilmu politik negara hanya lembaga bagi kekuasaan pimpinan.

Dari uraian diatas kita dapat mengetahui tentang bagaimana kekuasaan Machiavelli. Persoalan yaitu mengenai jika pemimpin yang kita segani dan kita hormati memiliki sifat seperti pernyataan soal di atas, saya sebagi anggota saya juga setuju apalagi kita juga sebagai tulang punggung keluarga yang harus memenuhi kebutuhan keluarga anak istri semuanya, saya sebagai bawahan sangat setuju apalagi dapat menambah penghasilan masalah iyu pimpinan biar menjadi masalah pimpinan kita.terimakasih pimpinan orang baik.

 

 

Budi Hardiman. (2004). Filsafat Modern: dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Magnis-Suseno, Franz. (2005). Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Akbar, Zainun. (2018). Konsep Meraih Kekuasaan Menurut Machiavelli (Studi Kasus PILKADA Aceh Tenggara 2017). Sumatera Utara: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

 

Korban Tidak Diperlukan

Ujian Akhir Psikologi Sosial 2 Semester Ganjil Tahun 2022/2023

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Muhammad Ramadani 2021011051

            Permasalahan kali ini adalah ketika bekerja di sebuah organisasi dan pemimpin memiliki karakter yang digambarkan Machiavelli, karakter yang mau melakukan segala cara apapun untuk segala keuntungan yang ingin dicapai. Salah satu carannya adalah membeli kesetiaan karyawannya dengan mensejahterakannya. Kesetiaan tersebut bertujuan agar apapun yang dilakukan pemimpin akan mendapatkan dukungan dari karyawannya. Pertanyaannya adalah bagaimana jika kita tidak mendapatkan kesejahteraan dengan pemimpin yang berkarakter Machiavelli, apakah kita akan tetap mendukung pemimpin tersebut atau malah menhujatnnya?

            Di dalam sebuah perusahaan maupun orgaisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Bahkan terdapat sebuah perkumpulan atau organisasi yang terbentuk hanya karena memiliki tujuan yang sama. Untuk mewujudkan, meraih, mencapai tujuan dari organisasi yang diikuti pasti dibutuhkan kerjasama dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan yang dihadapi. Tentunya rintangan yang dihadapi memiliki keunikan masing-masing yang mana ketika suatu organisasi atau perusahaan mampu mengatasi rintangan-rintangan yang ada akan membentuk organisasi menjadi lebih kuat lagi karena pengalamannya dalam menghadapi berbagai masalah yang berbeda. Berbagai keunikan dari anggota juga terkadang malah menghambat suatu pemecahan masalah. Oleh karena itu, dibutuhkannya kepemimpinan yang baik. Menurut Robbins (dalam Pramudyo, 2013) menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.

            Dalam menghadapi rintangan, karakter Machiavelli akan membenarkan dan melakukan apapun demi menyelesaikan rintangan yang dihadapinya. Dalam menghadapi rintangan atau masalah di organisasi tentunya dibutuhkannya peran-peran anggota organisasi dalam rangka memecahkan masalah. Tentunya gaya yang digunakan dalam memimpin untuk memecahkan masalah akan mempengaruhi kinerjannya. Ketika kesejahteraan karyawan terpenuhi maka kinerja karyawan akan. Namun, ketika kesejahteraan karyawan tidak terpenuhi, maka kinerja menurun. Tidak hanya itu, karyawan pasti akan menghujat apa yang dilakukan pemimpin karena sudah melakukan segala cara untuk memecahkan masalah namun tetap tidak sejahtera.

            Menurut saya, tidak dibenarkan jika harus menghalalkan segala cara walupun dalam rangka mewujudkan tujuan dari organisasi. Karena jika memang harus membenarkan segala cara, pasti akan menimbulkan kerugian pada pihak lain. Apalagi kerugian yang ditimbulkan akan menghancurkan sebuah populasi. Misalnya seorang pemimpin sebuah perusahaan yang akan membuka lahan untuk pertanian. Cara yang digunakan untuk membuka lahan adalah dengan menyuap pihak yang mengatur legalisasi lahan untuk melegalkan pembukaan lahannya yang padahal lahan yang akan dibuka adalah lahan yang sangat penting bagi warga sekitar dan ekosistem di sekitarnya. Tentu perbuatan pemimpin tersebut sangat merugikan banyak pihak yang hanya untuk kepentingan perusahaannya saja. Seharusnya sebagai pemimpin mengetahui bagaimana konsekuensi dari berbagai tindakan yang dilakukannya. Pemimpin juga harus berpikir panjang tentang akibat yang akan ditimbulkan atas ide atau tindakan-tindakannya. Dengan begitu ide atau tindakan yang direalisasikan tidak akan menimbulkan berbagai kerugian baik untuk perusahaan maupun pihak-pihak lain yang terlibat.

            Namun kerugian atau kesalahan yang terjadi di lapangan juga merupakan rintangan yang harus dihadapi oleh seorang pemimpin. Maka dari itu, pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Karena, meski pengerjaan ide di lapangan bukanlah pemimpin, tetap yang bertanggung jawab adalah pemimpin sebagai pihak yang menyetujui ide-ide dari karyawannya. Tanggung jawab adalah keadaan Wajib menanggung segala sesuatunya (dalam artian terjadi sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan (Jamil, 2020). Mukhlasin mengungkapkan (2019) bahwa kebebasan dan tanggung jawab sebuah kepemimpinan terletak pada mereka yang memiliki keseriusan untuk mengendalikan keselamatan umatnya sekalipun polemik atau dinamika yang mengelilinginya berpotensi melawan atau membuat celaka. Oleh karena itu, sebagai pemimpin harus memiliki tanggung jawab yang tinggi di setiap tindakannya dan berpikir panjang atas konsekuensi dari pengeksekui ide-ide perusahaannya.



Daftar Pustaka

Pramudyo, A. (2013). Implementasi manajemen kepemimpinan dalam pencapaian tujuan organisasi. Jurnal bisnis, manajemen, dan akuntansi, 1(2).

Jamil, P. N. (2020). Jurnal tanggungjawab kepemimpinan.

Mukhlasin, A. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER PEMIMPIN MELALUI TEMBANG DOLANAN (Analisis Tembang Lir-ilir Karya Sunan Kali Jaga). Jurnal Warna, 3(1), 41-49.

Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial 2

Steven Aldodi Stefano (2021011062)



Machiavellianisme sangat berpengaruh dalam kepemiminan dalam banyak terhadap berbagai

lingkungan keluarga.walapun jabatan kepemimpinan Machuavellianisme menghalalkan sebuah

caranya terhadap apa saja,dan aslinya juga Machiavellianisme itu begitu sangat popularitas sungguh 

banyak dan terkenal terkenal. Yang mengabaikan usaha nilai tersebut dan moralnya beberapa sisi 

memang efektif mendapatkan dalam dorongan banyak suara personil.

1. Integritas

Seorang pemimpin yang baik bertindak dengan adil, jujur dan penuh komitmen dan pemimpin yang baik juga menginspirasi orang lain untuk meraih kualitas kepemimpinan yang sama. Kepercayaan dan penghargaan berjalan seiring, ketika orang melihat Anda sebagai teladan maka mereka akan mengikuti Anda.

2. kesadaran diri

 Memahami kekuatan dan kelemahan merupakan sifat leadership yang sangat penting. 

Percaya diri mengerjakan suatu hal yang Anda kuasai dan pertimbangkan area yang 

harus diperbaiki dan dikembangkan lagi. Seorang pemimpin yang baik mau mengakui 

dan belajar dari sebuah kesalahan dan tidak takut untuk dikritisi. Pemimpn yang baik 

tahu apa yang dipikirkan orang lain tentang mereka dan bisa memahami kontribusinya 

pada organisasi secara menyeluruh.

3. visi 

Untuk bisa memimpin dengan baik maka Anda harus bisa menetapkan visi dan 

membagikannya dengan seluruh tim. Seorang pemimpin yang efektif bisa melihat  suatu hal 

dalam gambaran besar. Belajar untuk berkomunikasi untuk mengukur goal dan titik 

pencapaian yang sudah ditentukan. Dengan kejelasan visi ini, bukan hanya di saat 

menyenangkan tetapi juga di saat sulit, Anda akan menginspirasi dedikasi orang lain.

5. Kolaborasi

Sulit untuk memimpin satu tim dimana setiap anggotanya tidak merasa terikat satu sama lain. Untuk alasan ini, seorang pemimpin harus bisa membuat anggota tim merasa dipercaya, memiliki nilai dan dukungan. Jangan sungkan untuk mendengarkan orang lain dan menerima masukannya, akan lebih bagus jika bisa mendorong mereka untuk bicara dan mengambil risiko. Bukalah satu diskusi yang terbuka dan jujur dan fokus untuk menemukan resousi efektif dari sebuah konflik.

Tidak ada orang yang memiliki sifat kepemimpinan secara alami karena sama halnya dengan keahlian lain, kepemimpinan memerlukan talenta. Untuk itu pupuklah kualitas yang tersebut di atas lalu aplikasikan dalam keluarga Anda.

Fungsi religius Keluarga wajib memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Tujuannya untuk mengetahui kaidah-kaidah agama juga hidupnya untuk mengabdi kepada Tuhan

Fungsi afeksi atau fungsi perasaan Anak berkomunikasi dengan lingkungannya juga dengan keluarganya dengan keseluruhan pribadinya. Kehangatan yang terpancar dari keseluruhan gerakan, ucapan, mimik serta perbuatan orang tua merupakan bumbu pokok dalam pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga. Makna kasih sayang orang tua pada anaknya tidak tergantung dari banyaknya hadiah yang diberikan tetapi sejauh mana kasih sayang tersebut dipersepsikan atau dihayati. Yang ingin dicapai dalam fungsi ini adalah menciptakan suasana perasaan sehat dalam keluarga.

Bahwa perlu punya pemimpin keluarga agar tidak tersesat dalam lingkunganya pemimpin harus tegas dan tidak dalam pilih pilih kasih sayang terhadap keluarganya dalam suatu situasi lingkungan menyikapi keluarga hal apapun untuk mendorong keluarga agar suapaya terhindar pergaulan bebas dan pengaruh buruk lingkungnya memberi hal positif terhadap lingkungan sekitar baik lingkungan sosial dan menerapkan semua harus menerapkan ini agar keluarganya dapat menjadi keluarga menjadi baik.












Daftar Pustaka

coach, v. (2020). 5 ship leadership dalam keluarga . Diambil kembali dari visecoach.com: https://visecoach.com/articles/read/5-sifat-leadership-dalam-keluarga

Hadianti, D. (2019). landasan lingkungan keluarga. repository.unim.ac.id, 20.










 

KEPEMIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI 

Ujian Akhir Psikologi Sosial 2 

Semester Ganjil 2022/2023

Dosen Pengampu : Arundati Shinta 

Rivaldi Caesar Salundik 

( 2021011048 )

 

Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dapat mempengaruhi kelompok atau organisasi agar dapat menciptakan kegiatan bersama yang baik dan tercapainya suatu tujuan. Pemimpin mempengaruhi perilaku suatu kelompok agar melakukan tujuan yang sesuai apa yang diharapkan oleh seorang pemimpin. Menjadi suatu pemimpin harus mempunyai karakter yang dapat memberikan keteladanan seperti ucapan, bahasa tubuh, sikap dan tindakan positif yang dapat dicontoh oleh bawahan atau pengikutnya.  Niccolo Machiavelli merupakan seorang diplomat pada abad Renaisans yang cukup terkenal dengan karya-karya dan pemikirannya, Niccolo Machiavelli terkenal karena menulis sebuah buku yang berjudul II Principe yang berisi pemahaman tentang kekejaman, sifat licik penguasa dan agar disegani oleh orang lainnya. 

Pemimpin adalah seorang yang dipercaya untuk diandalkan dan mampu mengarahkan anak buahnya melakukan sesuatu. Pemimpin biasanya akan dihormati oleh anak buahnya. Berikut ini ada beberapa hal seorang pemimpin harus mampu untuk melakukan tugas kepemimpinannya yaitu:
1). Mempunyai kemampuan untuk mengarahkan: membangun suatu visi tentang masa depan dan strategi-strategi untuk menciptakan perubahan-perubahan yang perlu untuk mencapainya
2). Mempunyai kemampuan menata orang: bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menyampaikan informasi melalui kata dan perbuatan kepada semua yang bekerja sama untuk menciptakan team-team dan koalisi-koalisi yang memahami visi, srategi dan menerima validitasnya.
3). Mempunyai kemampuan memotivasi dan mengilhami: bahwa seorang pemimpin harus mampu memberi semangat kepada setiap orang terutama dalam mengatasi hambatan-hambatan besar ke arah perubahan untuk memuaskan kepentingan-kepentingan masyarakat yang paling dasar.

 

Bagaimana jika kita mendapatkan pemimpin seperti Niccolo Machiavelli yang mementingkan kepentingan sendiri, sesungguhnya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bijak sana dan mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan sendiri dan memiliki pemikiran yang bijaksana serta mempunyai etika yang baik. Pemimpin yang tidak mempunyai etika akan membuat ketidakstabilan dan perpecahan dalam kelompok yang ada, sebagai pemimpin juga harus mempunyai sikap moral yang tinggi dan harus menjadi contoh bagi para pengikutnya.

Jadi bagaimanakah respon kita terhadap gaya kepemimpinan seperti itu, jika mengunutungkan kita apakah kita tetap akan menghujatnya? atau kita akan menyanjungnya, disatu sisi hal tersebut bagus karena dia melakukan hal tersebut untuk mencapai tujuannya, tetapi cara yang dilakukan salah dan melewati batas. Menurut saya karakter Niccolo dalam membeli kesetiaan salah besar dan akan menyebabkan perpecahan di organisasi serta hal tersebut kemungkinan besar akan ditiru oleh para bawahannya. Bagaimana pun juga seorang pemimpin harus menjadi teladan yang baik bagi para bawahannya dan tidak akan memakai cara licik atau curang dalam gaya kepemimpinannya. 

Kesimpulannya pemimpin yang baik akan menciptakan nilai-nilai positif bagi bawahannya dengan cara mencari/mediskusikan keuntungan yang baik bersama anak buahnya.  Sedangkan pemimpin yang buruk akan memprioritaskan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama, meskipun keuntungan itu akan diberikan oleh anak buahnya juga tapi jika dengan cara yang manipulasi akan berdampak pada organisasi yang dipimpinnya. 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

                    Usman, H. (2013). Kepemimpinan berkarakter sebagai model pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, (3) https://www.victorynews.id/opini/pr-3312288339/filosofi-kepemimpinan-niccolo-machiavelli-relevansinya-dalam-membaca-lambang-injil-markus

     Machiavelli, N. (2020). Sang penguasa. Penerbit Kakatua.

 NAMA : FERDI WIJAYA

NIM : 2021011042

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 

DOSEN PENGAMPU : ARUNDATI SHINTA 



Kepemimpinan Niccola Machiavelli

Niccolo Machiavelli, filsuf abad Pencerahan, pemikir Florentin yang tersohor berkat karya serta gagasannya. Ia pernah menjadi sekretaris negara, namun tidak bertahan lama. Pasalnya, dinamika politik tidak mudah diselesaikan dan semakin berkobar. Terjadi perpecahan politik dalam negeri Italia bagian Roma, Milan, Venesia.


Karya monumental Machiavelli adalah "The Prince" dan "Discourse". Seorang Hitler sampai 'takluk' membaca The Prince, bahkan juga Napoleon Bonaparte yang nyaris tidak meninggalkan karyanya untuk dijadikan bantal tidurnya. Pula Benito Mussolini menjadikan karya Machiavelli sebagai pedoman kekuasaannya.


Penulis ingin mengajak untuk kembali menerjemahkan Point Of View dari filsafat politiknya Machiavelli terutama yang melatar-belakanginya, serta sumbangsih gagasan-gagasannya pada dunia.


Seorang politikus tidak akan pernah berhasil jika belum menempatkan buku-buku Machiavelli di bawah bantal tidurnya. Seorang politikus tidak akan berhasil jika belum meletakkan singa di hatinya, demikian kata Benito Mussolini dari Nicolo Machiavelli. Bagi Machiavelli, tugas atau hakikat politik bukan saja mengatur tentang bagaimana rakyat harus berperilaku tetapi bagaimana seorang harus berkuasa karena itu kharakter singa mutlak perlu. Seorang pemimpin tidak perlu takut ketika tidak dicintai, yang penting tidak dibenci rakyat. Supaya tidak dibenci rakyat, pemimpin harus berkharakter singa bukan untuk menakuti rakyat tetapi tidak takut untuk ada bersama rakyat dalam menyusun strategi pemakmuran rakyat.


Komparasi teoritis antara filosofi Machiavelli dengan lambang Injil Markus membidang dalam satu makna yang sama. Kehadiran singa yang dipakai dalam Injil Markus merupakan interpretasi pembebasan. Suara singa yang mengaum membangkitkan kelelapan manusia dalam dosa sebab saatnya akan tampil pemimpin yang menahkodai untuk masuk dalam kebebasan dan keselamatan. Tampil seorang Yohanes yang berseru-seru di padang gurun, persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, sebab yang akan datang ini adalah penguasa di atas segalanya untuk memanusiakan manusia. Maka karakter kepemimpinan gaya Machiavelli pantas dipakai untuk seorang politikus supaya tidak takut menyuarakan kebenaran dalam kondisi apapun.

 DAFTAR PUSTAKA

https://www.victorynews.id/opini/pr-3312288339/filosofi-kepemimpinan-niccolo-machiavelli-relevansinya-dalam-membaca-lambang-injil-markus

Gaya Kepemimpinan Niccolo Machiavelli

Ujian Akhir Psikologi Sosial 2

Semester Ganjil Tahun 2022/2023

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Laela Septiyani (2021011074)


Machiavelli dilahirkan di Florence tahun 1469 dari keluarga bangsawan yang termansyur. Ayahnya adalah seorang pengacara yang terkadang menangani urusan publik di negara-negara Florence. Tidak banyak yang diketahui tentang pendidikan Niccolo, tetapi dari kehidupan dan pengetahuan yang ditunjukkan dalam tulisannya bisa diduga bahwa ia memperoleh pendidikan liberal yang biasanya  diberikan kepada anggota kelasnya. Pada tahun 1498 ia ditunjuk sebagai Sekretaris Utama Republik Florentine, yang dijalaninya selama empat belas tahun. Tugas yang dipikulnya ini memberinya kesempatan untuk melihat manajemen intern negara dan masalah luar negeri.

Seorang pemimpin haruslah bersiap menghadapi dua ancaman yg akan mengganggu stabilitas negaranya. Salah satunya adalah rakyat. Pemimpin sebisa mungkin harus menjaga perasaan rakyatnya. Jika tidak, bersiaplah menghadapi rakyat sendiri sebagai musuh. Lalu yg kedua,adalah ancaman dari negara luar. Untuk menghadapi ancaman ini, tentu diperlukan tentara. Dan tentara itu haruslah tentara yg murni dari negeri sendiri, atau bahasa kasarnya, pribumi.

Demi terciptanya keutuhan dan keseimbangan makan Persatuan dan ketertiban harus diperjuangkan dengan cara apa pun, dan cara kekerasan dan pembantaian termasuk cara yg paling diperbolehkan dalam hal ini.jika kondisi sudah tertib dan bersatu, maka cara kekerasan dan pembantaian disarankan untuk dihindiari oleh pemimpin. Machiavelli menekankan di atas segala-galanya yang terpenting adalah suatu negara mesti dipersenjatai dengan baik. Beliau berpendapat, hanya tentara pribumi saja yang benar-benar dapat dipercaya. Sementara, jika menggantungkan kekuatan pada tentara bayaran, hal itu justru dapat memperlemah negara dan membahayakan negara.

Machiavelli menasihatkan para pemimpin agar mendapat dukungan penduduk, karena kalau tidak, dia tidak punya sumber menghadapi kesulitan. Tentu, Machiavelli maklum bahwa kadangkala seorang penguasa baru, untuk memperkokoh kekuasaannya, harus berbuat sesuatu untuk mengamankan kekuasaannya, terpaksa berbuat yang tidak menyenangkan warganya. Dia mengusulkan, si penguasa mesti mengatur langkah kekejaman sekaligus sehingga tidak perlu mereka (rakyat) alami tiap hari penderitaan yang datang terus menerus sehingga rakyat akan melupakan rasa menderitanya itu pada esoknya.

Machiavelli menyarankan, agar kepemimpinannya langgeng, seorang pemimpin harus dikelilingi oleh menteri-menteri yang mampu dan setia. Beliau melarang keras kepada para pemimpin untuk mendekati para penjilat dan minta pendapat apa yg seharusnya dilakukan. Baginya, hal itu akan menjerumus pemimpin mengambil langkah yg salah.

Machiavelli memperbincangkan apakah seorang Pangeran itu lebih baik dibenci atau dicintai. Kemudian Machiavelli berpendapat:  "Jawabannya ialah seorang pemimpin selayaknya bisa ditakuti dan dicintai sekaligus. Tetapi, jika tidak mampu mendapatkan keduanya, lebih baik ditakuti daripada dicintai. Sebabnya, cinta itu diikat oleh kewajiban yang membuat seseorang mementingkan dirinya sendiri, dan ikatan itu akan putus apabila berhadapan dengan kepentingannya. Tetapi, ketakutan didorong oleh kecemasan dijatuhi hukuman"

Itu diKarenakan rasa takut sungguh cocok dengan tidak adanya rasa benci. Seandainya memang ada alasan untuk menghukum seseorang, ini harus dilakukan hanya kalau ada pembenaran yang wajar dan alasan jelas untuk melakukan hal tersebut. Tetapi lebih-lebih raja harus menjauhkan diri dari harta milik orang lain, karena orang lebih mudah melupakan kematian leluhurnya daripada kehilangan warisan leluhurnya. Memang selalu ada alasan untuk merampas harta seseorang, tetapi seorang raja yang mulai hidup dengan merampok selalu ingin berusaha merebut harta milik orang lain. Sebaliknya, alasan untuk menghukum seseorang lebih sulit ditemukan dan alasan-alasan itupun tidak mudah mendapat dukungan. Karena orang harus bersikap seperti rubah yg cerdik untuk mengetahui adanya perangkap, dan seperti singa yg menakutkan untuk menakuti srigala. Mereka yang hanya ingin bersikap seperti singa adalah bodoh. Sehingga seorang penguasa yang bijaksana tidak harus memegang janji kalau dengan demikian ia akan merugikan diri sendiri. Pemimpin haruslah menepati janji yg berhubungan dengan kepentingannya.

Dalam hal ini, Machiavelli berkata, "Seorang penguasa yang cermat tidak harus memegang kepercayaannya jika pekerjaan itu berlawanan dengan kepentingannya.". Dia menambahkan, "Karena tidak ada dasar resmi yang menyalahkan seorang Pangeran yang minta maaf karena dia tidak memenuhi janjinya,"

Maka dari itu, seorang pemimpin (raja) tidak perlu memiliki semua sifat baik yang disebutkan diatas, tetapi ia tentu saja harus bersikap seakan-akan memilikinya. Itulah kunci absolutisme suatu kekuasaan.

Sumber:

http://id.shvoong.com/books/1697554-il-prince/

http://iyebraa.blogspot.com/2007/10/...ntuk-para.html

http://media.isnet.org/iptek/100/Machiavelli.html

Daftar Pustaka

D‟ Richie, Faisal. Pemikiran Machiavelli tentang Politik dan Kekuasaan. Pemikiran_

Machiavelli_ tenntang politik dan kekuasaan.

Benedanto, Pax. Et al (2015). Politik Kekuasaan menurut NICCOLO MACHIAVELLI.

  Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.



Ujian Akhir Psikologi Sosial 2

Semester Ganjil 2022/2023

Dosen pengampu: Arundati Shinta

Nama: Nuril Latifatuz Zahroh

NIM: 2021011049


Kepemimpinan telah didefinisikan dalam banyak hal berdasarkan perspektif berbeda yang meneliti variabel seperti sifat pemimpin yang efektif, gaya kepemimpinan, konsep dan penggunaan kekuasaan, kemungkinan pribadi dan lingkungan, serta model dan teori kepemimpinan. Satu definisi hebat adalah: "Kepemimpinan adalah seni memimpin orang lain untuk dengan sengaja menciptakan hasil yang tidak akan terjadi sebaliknya.

Ahli strategi politik Italia, Pangeran Niccolo Machiavelli, telah memiliki pengaruh luar biasa sejak penerbitannya 5 tahun setelah kematiannya pada tahun 1532. Pandangan Machiavelli tentang kepemimpinan kontroversial dan bahwa pendiriannya tidak dipandu oleh prinsip-prinsip yang bajik tetapi sebaliknya diinformasikan oleh presentasi kepemimpinan yang efektif. Oleh karena itu sangat penting bagi seseorang untuk memahami tempat di mana risalahnya dibentuk untuk menghargai pelajaran yang didapat darinya. Dengan mengingat konteks ini, blog ini terus maju dalam mengeluarkan pelajaran-pelajaran hebat tentang kepemimpinan yang dikelilingi oleh ideologi politik seperti yang digambarkan dalam The Prince. Moto Machiavelli, “Akhirnya membenarkan cara” harus menjadi tujuan pemimpin yang efektif. Setiap pemimpin yang pantas dihargai harus bekerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam wilayah yurisdiksinya. Machiavelli dalam The Prince berkata, “… jika seseorang berada di tempat, gangguan akan terlihat saat muncul, dan seseorang dapat segera memperbaikinya; tetapi jika seseorang tidak ada di tangan, mereka akan didengar hanya ketika mereka hebat, dan kemudian seseorang tidak dapat lagi memperbaikinya. " Pemimpin yang baik adalah yang kehadirannya dirasakan di wilayah yang dia perintahkan. Hal ini penting karena akan berperan besar dalam pengambilan keputusan ketika isu-isu kritis muncul yang memerlukan perhatian pada saat terjadinya.

Dari berbagai kritikan dan tuduhan yang mencap Machiavelli seperti di atas, sebenarnya bukan tanpa alasan Machiavelli berpikiran demikian. Ia memang mengemukakan hal-hal itu, tetapi itu dalam pengertian tertentu, yaitu mengenai kepangeran, bentuk negara yang korup, yang tidak mungkin naik lagi kecuali dengan kemauan, ketabahan dan ketekunan serta kelihaian seorang pemimpin. Dalam pikiran Machiavelli, rakyat yang korup tidak dapat memerintah dirinya sendiri, ia harus dipimpin, kalau perlu dengan cara-cara tersebut di atas tadi.

Machiavelli pun mengemukakan bahwa dalam republik kebebasan itu terpelihara, tetapi dalam hubungannya dengan hal ini, ia mngemukakan bahwa bila tidak terdapat kesadaran pada rakyat itu sendiri, maka diperlukan tangan kuat tadi. Machiavelli pun mengemukakan bahwa ketenangan dan kedamaian dapat dicapai dengan dua cara, yaitu hukum dan kekerasan jika hukum dirasakan tidak cukup untuk mencapai kedamaian. Machiavelli seringkali disebut sebagai bapak “politik kekuasaan”. Kekuasaan adalah bagi mereka yang mempunyai keterampilan untuk meraihnya dan kemampuan untuk mempertahankannya. Pengalaman traumatis dengan politik pada masanya seperti yang telah dikemukakan pada bagian pertama (riwayat singkat Machiavelli), jelas membutakan Machiavelli akan kenyatakan bahwa misteri kekuasaan bukanlah persoalan yang sepenuhnya bersifat politik, karena alasan bahwa nafsu akan kekuasaan tidak semuanya ada pada nilai- nilai manusia. Olah karenanya, segala sesuatu yang kondusif untuk mencapai, mempertahankan, dan meluaskan kekuasaan politik bisa dibenarkan sekalipun hal itu jelas merupakan kejahatan dilihat dari sudut pandang moralitas dan agama.

Tidaklah dapat dikatakan bahwa seluruh isi nasihatnya menggambarkan Machiavelli sebagai pengatur siasat yang jahat, penjilat, penuh kekejaman, amoral dan penuh tipuan dalam mengejar kekuasaan. Atau dari hasil bahasan banyak orang yang mencap tentang Machiavelli berisi the end justifies the means atau tujuan menghalalkan cara, yang dipandang orang, bahwa hal itu tidak boleh melanggar moralitas dan agama. Menurut Machiavelli, tidak jadi soal sepanjang untuk mencapai tujuan (kekuasaan). Bagi Machiavelli, keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan, itulah orang yang sukses sehingga perlu cara-cara, bagaimanapun caranya, meskipun bertentangan dengan moralitas.


Kepemimpinan yang Otoriter Niccolo Machiavelli 

Ujian Akhir Psikologi Sosial 2

Semester Ganjil 2022/2023

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Jalu Wahyu Thariq Priyambodo (2021011097)

 


Niccolo Machiavelli merupakan seorang pemikir politik dan sosial yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan perpolitikan di Eropa pada abad ke 15-16 M. Kontribusinya yang masih dikenal hingga saat ini adalah bukunya yang berjudul “The Prince” dimana tulisan ini hadir karena pada masanya Machiavelli melihat bobroknya sistem pemerintahan yang ada disebabkan karena lemahnya penguasa pada saat sehingga tulisannya ini merupakan jawaban bagaimana seorang penguasa seharusnya bertindak agar tetap mempertahankan kekuatannya sebagai seorang penguasa.

Menurut Machiavelli seorang pemimpin bertindak berdasarkan kondisi lingkungan sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa pemimpin tersebut akan melakukan hal-hal negatif. Selain itu, menurut Machiavelli seorang penguasa harus memiliki sifat-sifat positif dan negatif hanya jika itu dibutuhkan sehingga ini akan menjadi seorang penguasa yang kuat dan dapat membawa negaranya menjadi negara yang unggul, maju dan besar.

Pada dasarnya pemikiran Nicolo Machiavelli dalam bukunya II Principi mengandung gagasan kekuasaan, meskipun tidak terlalu lugas dalam menyatakan pentingnya gagasan konsep kekuasaan diretrospeksi. Bagi Machiavelli, berpikir terlalu teoritis tidaklah menarik. Pengalaman empiric kekuasaan di beberapa negara lebih menarik dalam pandangannya, sebagai seorang realis dan pikirannya berada pada atmosfir renaissance.

Walaupun gagasan Machiavelli tentang kekuasaan tidak berangkat dari konsep tertentu yang bersifat teoritis, tidak ada salahnya jika tanggapan terhadap pemikirannya dimulai dari menggagas konsep kekuasaan. Apabila berbicara tentang kekuasaan, maka tidak dapat dilepaskan dari dimensi politik. Ketika berbicara kekuasaan dalam perspektif ilmu politik, maka akan ditemukan dua kubu. Kubu pertama menganggap bahwa kekuasaan sebagai masalah esensial dalam ilmu politik. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ada masalah yang lebih penting dan merupakan inti dari segala persoalan politik, yaitu negara. Kubu kedua mempunyai argumentasi bahwa kekuasaan adalah persoalan yang sangat substantif, esensial, bahkan merupakan hakikat ilmu politik. Negara hanya lembaga bagi kekuasaan.

Dalam mengatur strategi merebut kekuasaan sebuah Negara dan mempertahankannya semua itu bukanlah semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, akan tetapi itu semua adalah untuk kehormatan dan kesejahtraan Negara, itulah prinsip Machiavelli. Ada beberapa hal yang diungkapkan Machiavelli kepada seorang penguasa dalam merebut dan mempertahankan Negara.

Jika saya bekerja dengan seseorang yang memiliki kepemimpinan Nicolo Machiavelli, dimana memiliki jiwa pemimpin dan penguasa haruslah memiliki sifat kancil dan singa. Harus menjadi kancil untuk mencari lubang jaring dan singa untuk mengejutkan serigala. Artinya, pemimpin yang sifatnya cerdas atau pandai dan licik seperti kancil, akan tetapi harus pula memiliki sifat-sifat yang kejam dan tangan besi (kekuasaan atau tindakan yang sifatnya keras) seperti singa.

Namun, jika diletakkan dalam pekerjaan, pandangan Nicolo Machiavelli menurut saya bisa menjadikan cerminan dan adanya penyelenggaraan kepentingan karena menghadapai yang menimbulkan sikap yang nyata, tujuan dengan menhalalkan dengan berbagai cara sesuai agar tujuan dapat tercapai. Kesuksesan seseorang yang diajarkan Nicolo Marchiavelli kalau memang diperlukan, maka penipuan atau pengecohan dibenarkan. Adanya kepatuhan dan kebenaran serta kesetiaan, serta dapat bersikap fleksibel penyesuaiakan dengan kondisi lingkungan menjadikan ispirasi untuk kedepannya menjadi seorang pemimpin atau penguasa.   

Daftar Puastaka

A. Rahman Zainudin.1992. Kekuasaan Negara, Pemikiran Politik Ibnu Khaldun. Jakarta;Gramedia Pustaka Utama. Negara sebagai kajian teoritik sempat mendominasi abad 20. Him.1-3.

Rizkie. (2016). Pemikiran Machiavelli Tentang Politik & Kekuasaan diakses pada tanggal 14 Desember 2022 https://rizkie-library.blogspot.com/2016/01/pemikiran-machiavelli-tentang-politik.html

Sianipar, M. TEOLOGI KEPEMIMPINAN POLITIK: DARI PEMBEBASAN MENUJU PEMBERDAYAAN.

Suparta, E. (2019). HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DALAM KONSEP NEGARA HUKUM (THE CONCEPT OF HUMAN RIGHTS, DEMOCRACY AND THE RULE OF LAW). ASIAN JOURNAL OF ENVIRONMENT, HISTORY AND HERITAGE, 3(1).

 

 

Analisa Konsep Kepemimpinan Niccolo Machiavelli

Ujian Akhir Psikologi Sosial 2 Semester Ganjil Tahun 2022/2023

Dosen Pengampu : Arundati Shinta, Dr.,M.A.

Oleh : Ahmad Ramadhan Ginting 

NIM : 2021011103

Niccolo Machiavelli adalah seorang diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf, Lahir pada Tahun 1469 di Florence, Italia. Ayah Machiavelli bernama Bernardo Machiavelli merupakan seorang ahli hukum dan berasal dari keluarga bangsawan di Oltrano, sebuah distrik di Florence, Italia. Niccolo Machiavelli juga dikenal dengan konsep pemikirannya tentang kepemimpinan yang dituangkan oleh Machiavelli kedalam sebuah buku yang berjudul Il Principe (Sang Penguasa), sebuah konsep kepemimpinan yang menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuannya untuk menggapai apa yang ia inginkan sebagai penguasa dalam meraih kemuliaan dan kehormatan.

            Analisa konsep kepemimpinan Niccolo Machiavelli yang ditulis dalam essay ini bertujuan untuk memahami konsep kepemimpinan dari Machiavelli dan menggambarkanya pada sebuah konsep kehidupan didalam organisasi yang dipimpin oleh seorang yang memiliki karakter kepemimpinan seperti yang digambarkan oleh Machiavelli.

Gambaran Organisasi :

            Didalam sebuah perusahaan bernama PT. Motor Kencang yang bergerak dalam bidang jual beli alat transportasi ini terdapat sebuah organisasi yang di pimpin oleh seorang Direktur sekaligus pemilik dari PT. Motor Kencang. Sebagai pemimpin yang mengepalai semua struktur organisasi didalam perusahaannya, sang Direktur mengadopsi konsep kepemimpinan dari buku Il Principe (Sang Penguasa) yang ditulis oleh Niccolo Machiavelli tentang seseorang yang ingin menjadi penguasa maka ia bisa menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuannya.

Dari konsep buku Il Principe (Sang Penguasa) ini, sang Direktur menjalankan perusahaanya dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar, disisi lain sang Direktur juga ingin kariawannya senantiasa setia bekerja padanya, serta sang Direktur mempunyai tujuan agar seluruh kariawan PT. Motor Kencang menganggap bahwa sang Direktur adalah Penguasa yang baik yang memikirkan kesejahteraan bagi semua bawahannya. Untuk mendapatkan keinginannya tersebut, sang Direktur berusaha mensejahterakan seluruh staf kariawan yang bekerja didalam PT. Motor Kencang ini. Didalam struktur organisasi perusahaan ini saya berkerja sebagai staf manajer keuangan dibawah Direktur yang mengatur seluruh pengeluaran dan pemasukan dalam menjalan perusahan, termasuk pengeluaran biaya untuk membayar pajak yang harus dipenuhi oleh PT. Motor Kencang kepada pemerintah yang berwenang saat ini.

Permasalahan :

            Hasil penjualan kendaraan PT. Motor Kencang pada tahun ini dibawah target yang sudah ditentukan oleh Direktur sekaligus pemilik perusahaan tersebut. Imbasnya keuntungan dari PT. Motor Kencang menurun, jika hal ini tidak segera diatasi maka efeknya perusahaan akan mendapat kerugian yang cukup besar hingga pembayaran gaji kariawan bulan ini tidak dapat dipenuhi.

Solusi :

Untuk menutupi segala kekurangan ini, sang Direktur mengambil kebijakan untuk mengurangi seluruh biaya pengeluaran dari PT. Motor Kencang termasuk memanipulasi kewajiban pembayaran pajak perusahaan agar besaran biaya pajak PT. Motor Kencang dapat dipotong atau dikurang dari jumlah total yang harus dibayarkan dengan cara melobi seorang yang berwenang di direktorat pajak negara, untuk menjalankan strategi manipulasi pajak ini sang Direktur memberi sejumlah uang kepada oknum yang berwenang di direktorat pajak dengan maksut meyuap agar manipulasi pajak PT. Motor Kenca dapat dilaksanakan, dan strategi sang Direkturpun berhasil.

Saya yang bekerja sebagai manejer keuangan tentu mengetahui hal tersebut, alahasil dari strategi sang Direktur ini, saya membayarkan pajak perusahan hanya setengah dari jumlah sebenarnya yang harus dibayarkan kepada direktorat pajak. Tentunya strategi sang Direktur ini adalah perbuatan yang salah, karena menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan agar kerugian PT. Motor Kencang dapat diatasi. Disisi lain saya sebagai kariawan juga mendapatkan keuntungan dikarenakan gaji saya dapat diberikan oleh PT. Motor Kencang.

 Analisa :

            Dari gambaran kasus ini saya berpendapat bahwa, jika dilihat dari sudut pandang kehidupan saat ini, konsep kepemimpinan Niccolo Machiavelli baik untuk diterapkan didalam kelompok kecil masyarakat atau anggota organisasi sebagai bentuk mensejahterakan angota kelompok tersebut, tapi jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas seperti memimpin suatu Negara, konsep kepemimpinan Niccolo Machiavelli sangat berbahaya untuk diterapkan, hal ini akan menciderai konsep Demokrasi dikarenakan konsep kepemimpinan Niccolo Machiavelli ini dapat melahirkan hirarki kepemimpinan Otoriter yang dapat merusak konsep Demokrasi dalam kehidupan kita bernegara saat ini.

Bila dikaji lebih mendalam isi dari karya The Prince, tidaklah dapat dikatakan bahwa seluruh isi nasihatnya menggambarkan Machiavelli sebagai pengatur siasat yang jahat, penuh kekejaman, dan penuh tipuan dalam mengejar kekuasaan. Atau dari hasil bahasan banyak orang yang mencap tentang Machiavelli berisi the end justifies the means atau tujuan menghalalkan cara, yang dipandang orang, bahwa hal itu tidak boleh melanggar moralitas dan agama. Menurut Machiavelli, tidak jadi soal sepanjang untuk mencapai tujuan (kekuasaan). Bagi Machiavelli, keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan, itulah orang yang sukses sehingga perlu cara-cara, bagaimanapun caranya, meskipun bertentangan dengan moralitas.

Daftar Pustaka

Machiavelli, Niccolo. 1988. The Prince, eds. Quentin Skinner and Russell Price, Trans. Russell Price, Cambridge:Cambridge University Pers.

JELAHUT, Felisianus Efrem (2018) Politik Tanpa Moralitas Menurut Niccolo Machiavelli. Diploma thesis, Unika Widya Mandira. http://repository.unwira.ac.id/3103/

Maiwan, Mohammad. 2019. Antara Virtue dan Fortune: Suatu dimensi dalam pemikiran Machiavelli, Jurnal Ilmiah Mimbar Demograsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Mochere, Victor. 2022. Gaya Kepemimpinan Machiavelli, https://victormochere.com/id/machiavellian-style-of-leadership


 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

UST MENULIS

UST MENULIS

ABOUT ME

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Subscribe Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

KEPIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

  UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2 SEMESTER GANJIL 2022/2023 DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta ARSENIUS REINHART SUROS 2021011094    ...

Labels

  • 2016011126 1
  • 2017011165 7
  • 2018011173 3
  • 2021011004 Erwin Prabowo 2
  • 2021011048 Aprilia Nita Ningrum 3
  • 2021011049 nuril latifatuz zahroh 2
  • 2021011055 Rahmad Alam 4
  • 2021011062 steven aldodi stevano 4
  • 2021011080 Widyaningrum Pramesti 5
  • 2021011101 Muhammad Angga Pratama Putra 5
  • Abdul Basith 2017011150 6
  • abu masroh 1
  • Agung Tri 5
  • Ahmad Ramadhan Ginting 2021011103 4
  • Alda Azahra'2021011036 5
  • Amaru Nuki (2019011007) 1
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL 'AUNI 2019011003 3
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL "AUNI 2019011003 4
  • Arundati Shinta 2
  • Before and After 1
  • berbagi rezeki 1
  • berkebun 1
  • Christian Kevin Adiyatma Rasendriya 2019011006 2
  • cinta lingkungan 1
  • Clara Selu 1
  • Damar Syifa Rahmanto AJi 2019011089 6
  • Dea Verananda Siallagan (2021011082) 3
  • Deajeng Grendista (2019011065) 6
  • Devi nova priyanti (2019011131) 5
  • Dyah Ayu Perwita Sari 2019011149 7
  • ekonomi sirkular 1
  • Fadila Perwitasari/2019011099 7
  • Fahmi Anwar 4
  • Faizal Aria Pamungkas 2018011109 Psikologi Lingkungan Paralel 5
  • generasi milenial 2
  • Inarotur Rizqiyah 1
  • Indrajat Syahru Ramadhan 201901111 5
  • insanul afdal nim 2018011147 5
  • Irhaz Sabila Ramdana (201901172) 6
  • Jesseica Ray 2019011082 1
  • Karunia Kalifah wijaya 7
  • Konita Ariakne (2018011068) 1
  • kucing jalanan 1
  • limbah makanan 1
  • maulana malik 2018011135 5
  • menjaga lingkungan 1
  • Muhammad Fauzan Ajun Pratama 5
  • Muhammad Fernanda Wijaya - 2019011125 7
  • Muhammad Maftuh (2021011077) 2
  • Muhammad Rizki apriyandi 2019011160 4
  • Muthi'ah Muliana/2018011096 6
  • Nabila Alfarabi - 2019011013 7
  • Nama : Alisha Septiani Karoror 3
  • Nurrokhman Danang Hadiwijoyo 6
  • Nurul Pratiwi Tahir_2019011088 3
  • Nurul Wafiqah Deu 3
  • pandemi covid 19 1
  • peluang usaha 2
  • Plogging 1
  • Prestasi 1
  • pro-lingkungan 1
  • Psikologi Lingkungan 29
  • Rizky Maulana Putra 5
  • Sampah 1
  • sampah rumah tangga 1
  • Sekolah Alam 1
  • street feeding 1
  • Theresia Windiya Pratama_2019011002 4
  • Theresia Windiya Pratama-2019011002 3
  • Tisa Eritantia 2019011173 7
  • UTS_Indrajat Syahru 1
  • Wahyuni Rahmawatul Hasanah 2018011079 3
  • Yuli Priansah 6
  • yusuf priyana 2019011119 1
  • Zukhruf Kalyana M 7

Arsip Blog

  • Desember 2022 (50)
  • November 2022 (5)
  • Oktober 2022 (72)
  • Juni 2022 (142)
  • Mei 2022 (25)
  • April 2022 (90)
  • Maret 2022 (72)
  • Februari 2022 (60)
  • Juni 2021 (71)
  • Mei 2021 (4)
  • April 2021 (87)
  • Maret 2021 (11)
  • Februari 2021 (1)

Ad Code

Responsive Advertisement

Popular Posts

  • STRATEGI PENERAPAN 3R (REUSE, REDUCE, DAN RECYCLE) DI LINGKUNGAN SEKOLAH
  • keindahan alam kedung pedut penggerak ekonomi
  • Peduli Lingkungan Sejak Dini
  • Kurangi Kantong Plastikmu Sayangi Bumimu

Total Tayangan Halaman

Translate

Ad Space

Responsive Advertisement

Cari Blog Ini

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template