PSIKOLOGI LINGKUNGAN A
ESSAY 3
Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A
Semester: Genap 2021/2022
Assyadiyawati Annurillahi
2019011071
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
Membuat Kompos dari sampah kebun dedaunan kering
Bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik dapat berasal dari limbah/hasil pertanian dan nonpertanian (limbah kota dan limbah industri) (Kurnia et al., 2001). Dari hasil pertanian antara lain berupa sisa tanaman (jerami dan brangkasan), sisa hasil pertanian (sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, dan belotong), pupuk kandang (kotoran sapi, kerbau,ayam, itik,dan kuda), dan pupuk hijau. Limbah kota sampah rumah tangga dari daerah permukiman serta taman-taman kota. Limbah industri yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik antara lain limbah industri pangan. Yang pada dasarnya adalah seluruh bahan organik lambat laun akan terurai dengan sendirinya. Berbagai bahan organik tersebut dapat dijadikan pupuk organik melalui teknologi pengomposan sederhana maupun dengan penambahan mikroba perombak serta pengkayaan dengan hara lain.
Pengomposan merupakan metode yang aman bagi daur ulang bahan organik yang ditambahkan kedalam tanah akan diubah dalam bentuk yang dapat digunakan tanaman (menjadi tersedia) hanya melalui pelapukan.
Memahami cara membuat kompos dari daun kering ini dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan di rumah tangga setiap harinya. Daun kering bisa dicampurkan dengan nasi aking, jerami, sayuran, buah-buahan, dan bahan rumah tangga lainnya. Prosesnya sangat mudah dilakukan.
Terdapat beragam manfaat dari penggunaan kompos dalam budi daya tanaman. Penambahan kompos pada media tanam memiliki manfaat dan kelebihan sebagai berikut :
- Merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap, walaupun dalam jumlah relatif kecil.
- Dalam jangka panjang, kompos dapat memperbaiki pH pada tanah masam.
- Mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah
- Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
- Menekan pertumbuhan / serangan penyakit tanaman
Cara membua kompos dari daun kering ini bisa diselesaikan dalam hitungan hari, minggu, dan bulan. Waktu pembuatan kompos dari daun kering adalah sesuai dengan banyaknya komponen yang dikomposkan.
1. Tumpahkan daun kering ke tanah atau area yang kering. Kemudian, cara membuat kompos dari daun kering adalah mencampurnya dengan air satu ember dan sisa sayuran yang sudah disiapkan.
2. Aduk air dan sisa sayur sampai benar-benar larut. Apabila sudah tercampur dan larut, cara membuat kompos dari daun kering adalah menyiramkannya ke daun kering secara perlahan.
3. Aduk semua bagian daun sampai terkena larutan dengan merata.
4. Cara membuat kompos dari daun kering selanjutnya masukkan kembali daun kering yang sudah dicampur dengan larutan ke dalam karung berisi setengah bagian daun kering.
5. Selesaikan proses pencampuran cara membuat kompos dari daun kering dengan mengikat karung dengan tali yang sudah disiapkan.
6. Apabila sudah, simpan karung tersebut di tempat yang gelap dan diamkan selama satu minggu. Ketika sudah genap satu minggu, buka ikatan dan lembapkan kembali tanpa sayuran.
7. Cara membuat kompos dari daun kering selanjutnya, ulangi pada satu minggu berikutnya, pastikan pupuk dalam kondisi lembap dan bila tidak tambahkan air.
8. Memasuki minggu ketiga, pupuk akan berubah warna menjadi hitam dan tekstur menjadi serbuk. Lalu cara membuat kompos dari daun kering pada minggu keempat adalah penyelesaian. Itu artinya pupuk kompos sudah bisa digunakan.
.
Hasil kompos yang saya buat :
Sebelum diolah dan ditimbang
Panen dan timbangan hasil panen
Daftar Pustaka
Kurnia, U., D. Setyorini, T . Prihatini, S. Rochayati, Sutono dan H. Suganda. 2001. Perkembangan dan Penggunaan Pupuk Organik di Indonesia.Rapat Koordinasi Penerapan Penggunaan Pupuk Berimbang dan Peningkatan Penggunaan Pupuk Organik. Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jendral Bina Sarana Pertanian, Jakarta, November 2001.
Setyorini, et al. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balittanah Litbang Pertanian.go.id.
0 Comments