Kreativitas Generasi Milenial terhadap Penurunan dan Pengendalian Sampah di sekitar Masyarakat
IRHAZ
SABILA RAMDANA
2019011172
UJIAN
AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI
LINGKUNGAN A
SEMESTER
GENAP 2021/2022
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Perlu diketahui, mahasiswa psikologi merupakan salah satu
kaum generasi milenial yang memiliki pemahaman dan penalaran yang baik, selain
itu generasi milenial muda ini merupakan generasi yang aktif dan kreatif. Berbagai
tindakan yang dilakukan dalam masyarakat yang tentunya berdapampak positif di
masyarakat, terutama dalam masalah lingkungan.
Dalam pengertiannya lingkungan merupakan tempat semua makhluk
hidup yang berada di bumi dan salaj
satunya yaitu manusia, sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh manusia
berdampak pada limgkungannya sendiri, manusia bertanggung jawab atas semua yang
telah dilakukannya dalam memberikan pengaruh – pengaruh baik itu yang berdampak
positif maupun negative. Hines, Hungerford dan Tomera (1986) melakukan meta
analisis terhadap penelitian-penelitian yang berkenaan dengan perilaku yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan, mendapatkan sejumlah variabel yang
berasosiasi dengan perilaku yang dimaksud, yaitu pengetahuan tentang issues,
pengetahuan tentang strategi tindakan, locus of control, sikap, komitmen verbal
dan rasa tanggung jawab yang dimiliki seseorang. Tindakan yang dilakukan oleh
manusia terhadap perilaku konsumtif mereka yang menghasilkan sampah baik itu organik
maupun an organik ada perlunya untuk mendapat pemahaman dan sikap peduli dalam
mengurangi populasi sampah yang berada di lingkungan mereka sendiri, hal ini
dipengaruhi oleh populasi sampah yang terindikasi banyak hingga menumpuk yang
ada didalam lingkungan hidup manusia itu sendiri, yang mana jika dibiarkan
dapat mengakibatkan pencemaran serta menimbulkan banyak gejala – gejala buruk
baik itu kesehatan, masalah soaial, bencana dsb.
Di indonesia sampah merupakan salah satu permasalahan
yang perlu kita sangat perhatikan, banyaknya populasi sampah yang berada di indonesia
menjadikan indonesia sebagai Negara peringkat ketiga terburuk dalam pengelolaan
sampah dan sisa makanan. Sektor yang menyumbang sampah terbanyak yaitu sektor rumahan,
hal ini diperkuat dengan perilaku konsumtif masyarakat indonesia dan kurangnya
pemahaman akan bahayanya sampah sehingga membuat masyarakat insonesia memiliki
perhatian yang kurang dalam mengatasi permasalahan sampah.
Kesadaran yang perlu dimiliki oleh masyarakat seharusnya
perlu untuk ditingkatkan lagi pemahamannya, hal ini bertujuan agar masyarakat
sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan bahanyanya sampah jika tidak
segera di bereskan permasalahannya. Untuk membangun kesadaran itu banyak pihak
yang perlu untuk bekerja sama baik itu pemerintah, masayarakat, ilmuwan. Hal ini
dilakukan agar dalam prosesnya tidak ada kesalahan yang membuat banyak pihak
salah paham dalam melakukan tindakannya.
Kegiatan sosialisasi dan memberikan contoh positif merupakan salah satu
hal sederhana yang dapat dilakukan dalam membantu kesadaran akan pentingya
pengelolaan sampah.
Melalui mata kuliah ini penulis memberikan salah satu
cara dalam melindungi lingkungan dengan memberikan contoh sederhana dengan
mengelola permasalahan sampah yang ada dilingkungan yaitu dengan memanfaatkan
barang bekas daur ulang menjadi sebuah barang yang memiliki kegunaan di
masyarakat, dalam kegiatan ini penulis membuat sebuah saringan air dari botol
bekas yang mana banyak sekali botol bekas di masyarakat yang tidak dikelola
dengan bai, hal ini yang mempengaruhi penulis untuk membuat saringan filterasi
air yang mana juga mengingat saat ini kondisi air di sekitar masyarakat sudah
semakin memprihantinkan, tentunya alat penyaringan air semakin dibutuhkan. Apalagi
kuman dan berbagai virus yang sangat mudah mencemari air dan biasanya sangat
sulit untuk mengetahui kondisi air dirumah kita hanya dengan mata telanjang.
Dalam prosesnya, teknik penyaringan ini membutuhkan
beberapa bahan berikut ini:
- Pasir halus
- Batu alam
- Kerikil
- Arang dari batok kelapa
- Kapas
- Botol
Setelah
bahan-bahan lengkap, penulis mengikuti cara-cara berikut ini:
Letakkan
spons yang telah dicuci bersih di bagian paling bawah dari botol.
Kemudian
tempatkan arang di atasnya dan tekan-tekan hingga cukup padat.
Bahan
terakhir adalah kerikil. Tuangkan batu kerikil ke dalam botol hingga terisi
penuh.
Siapkan
penyangga botol untuk menyangga botol di posisi tegak lurus agar bisa
digunakan.
Jangan
lupa tempatkan penadah air saringan di bawah mulut botol.
Daftar Pustaka
Istiqomah, w. 2019. POLA PERILAKU KEBERSIHAN: STUDI PSIKOLOGI LINGKUNGAN TENTANG PENANGGULANGAN SAMPAH PERKOTAAN. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, VOL. 13, NO. 1, JULI 2009: 37-47
https://news.detik.com/berita/d-6052430/pemerintah-antisipasi-tumpukan-sampah-di-stasiun-pelabuhan
0 Comments