Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Menulis

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 Psikologi Lingkungan Paralel



Semester Genap 2022

Essay 5

Achmad Choirudin

2018011153




Memasuki era 5.0 yang ditandai dengan terbukanya informasi secara meluas, harusnya hal tersebut mampu menjadikan kita manusia yang pada pribadi holistic yang  mampu terintegrasi baik kedalam (kognisi dan afeksi) maupun terintegrasi dengan dunia luar (teknologi dan lingkungan). Pribadi yang holistic sebagai manusia ialah pribadi yang senantias memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan secara fisik maupun menjaga kesehatan secara mental. Menurut Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health), kesehatan mental adalah (1) kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain, dan (2) sebuah masyarakat yang baik adalah masyarakat yang membolehkan perkembangan ini pada anggota masyarakatnya selain pada saat yang sama menjamin dirinya berkembang dan toleran terhadap masyarakat yang lain. Sedangkan Menurut Kartono (2000), terdapat empat ciri sebagai indikator kesehatan mental seseorang, yaitu:

  1. Ada koordinasi dari segenap usaha dan potensinya, sehingga orang mudah melakukan adaptasi terhadap tuntutan lingkungan, standar, dan norma sosial serta perubahan sosial yang serba cepat.
  2. Memiliki integrasi dan regulasi terhadap struktur kepribadian sendiri sehingga mampu memberikan partisipasi aktif kepada masyarakat.
  3. Dia senantiasa giat melaksanakan proses realisasi diri (yaitu mengembangkan secara riil segenap bakat dan potensi), memiliki tujuan hidup, dan selalu mengarah pada transendensi diri, berusaha melebihi keadaan yang sekarang. 
  4. Bergairah, sehat lahir dan batinnya, tenang harmonis kepribadiannya, efisien dalam setiap tindakannya, serta mampu menghayati kenikmatan dan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya.

Jadi bisa disimpulkan pribadi yang sehat secara mental ialah pribadi yang memiliki kesadaran terhadap realitas dunianya. Kesadaran tersebut lahir dari integrasi antara kognisi dan afeksinya. Sehingga pribadi tersebut mampu mengenali dirinya dengan baik, perpartisipasi aktif terhadap sosial dan lingkunganya, harmonis – selaras dan tentunya memiliki tanggup jawab terhadap dirinya dan dunia sekitarnya.

      Bila kita kaitkan dengan isu lingkungan akhir-akhir ini terutamanya pada produksi sampah yang dari kehari mengalami kenaikan yang sangat signifikan, hal tersebut tentunya cukup mengkhawatirkan mengingat sampah sangat berdampak pada lingkungan bagi orgasme dan manusia yang menempatinya. Dikutip dari Kompas 31 Mei Hal. 1-15 dan dalam Nugraheni, S. Potensi sampah di Indonesia pada rentang tahun 2000 – 2019 adalah 23-48 juta ton per tahun, atau 115-184 kilogram per kapita per tahun. Volume sampah makanan itu menjadikan Indonesia masuk dalam peringkat tiga besar negara terburuk dalam urusan sisa makanan yang terbuang, bersama Arab Saudi dan Uni Emirat. Hal ini tentunya cukup memprihatikan bila kita hubungan dengan aspek kesehatan mental. Dilihat dari produksi sampah yang begitu banyaknya dan tidak terkelola dengan baik, itu menandakan bahwa masyarakat kita kurang memiliki kesadaran terhadap sampah dan lingkungan. Kurangnya kesadaran terhadap sampah dan isu lingkungan mengindikasikan bahwa masyarakat kita dalam kondisi yang tidak baik-baik saja secara mental. Oleh sebab itu, demi mewujudkan pribadi yang holistik, berkesadaran dan mampu selaras dengan lingkungan sekitar alangkah baiknya mulai saat ini kita lebih peka dan terbuka dengan isu-isu lingkungan. Toh hal tersebut juga demi kelangsungan hidup orgasme dan manusia itu sendiri secara sehat ragawi maupun sehat secara mental. Apabila hal tersebut mampu terimplementasikan dengan baik, nantinya akan tercipta kehidupan yang harmonis, selaras dan sejahtera. Harmonis dan selaras dengan lingkungan dan juga sejahtera secara mental.

 

 

Daftar Pustaka

 

 

https://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-prinsip-dan-indikator-kesehatan-mental.html  . Di akses 16 Juni 2022. Pukul 17.00

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/05/31/lebih-dari-200-ton-sampah-di-desa-dibuang-sembarangan . Di akses 16 Juni 2022. Pukul 17.00.

 Psikologi Lingkungan Paralel


Semester Genap 2022

Ujian Akhir Semester

Achmad Choirudin

2018011153


Fakultas Psikologi

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta



A.     Pendahuluan

Pada era modern ini yang berorientasi pada industri,  perkembangan dan pertumbuhan perusahaan semakin massif dan progressive ditengah ledakan penduduk dunia. Pertumbuhan tersebut tidak terlepas oleh kebutuhan manusia akan suatu barang yang dipengaruhi oleh perilaku konsumtif masyarakat modern. Hadirnya perusahan-perusahaan ini tentunya memiliki dampak yang positif dan juga negatif. Dampak positif dengan pertumbuhan perusahan yang semakin banyak, berindikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat global yang semakin hari mengalami kenaikan jumlah. Namun disisi lain pertumbuhan perusahaan yang semakin banyak jumlahnya ini juga membawa dampak negative terhadap lingkungan. Seperti pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah perusahaan serta kerusakaan lingkungan yang berdampak pada masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan aturan yang tertera dalam Pasal 74 UU. No. 40 tahun 2017 tentang perseroan terbatas, pelaksanaan CSR ditunjukan untuk menciptakan hubungan yangharmonis  dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Salah satu teori yang didasarkan atas pandangan ekologis adalah teori behavior-setting (setting perilaku) yang dipelopori oleh Robert Barker dan Alan Wicker. Premis utama teori ini organism environment fit model yaitu kesesuaian antara rancangan lingkungan dengan perilaku yang diakomodasikan dalam lingkungan tersebut. Oleh karenanya, dimungkinkan adanya pola- pola perilaku yang telah tersusun atau disebut dengan 'program' yang dikaitkan dengan setting tempat. Teori ini kurang memperhatikan proses psikologis dari perbedaan individual dan lebih menekankan uniformitas atau perilaku kolektif. Hubungan antara manusia-lingkungan lebih dijelaskan dari sisi sifat atau karakteriskik sosial seperti kebiasaan, aturan, aktivitas tipikal, dan karakterisktik fisik. Dengan mengetahui setting tempat maka dapat diprediksikan perilaku/ aktivitas yang terjadi (Gifford, 1987; Veitch & Arkkelin, 1995). 

Dengan adanya program CSR ini sejatinya menciptakan symbiosis mutualisme antara berbagai pihak. Untuk perusahaan itu sendiri CSR memiliki manfaat terhadap keberlanjutan perusahaan, disisi lain lingkungan dan masyarakat sekitar juga memperoleh dampak yang positif yaitu masyarakat yang sehat, produktif kreatif dan tentunya lingkungan yang nyaman. Dari CSR ini diharapkan akan terbangun hubungan yang harmonis, selaras dan sejahtera antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan itu sendiri.




A. Permasalahan

Di Indonesia sendiri penerapan CSR (Corporate Social Responbility) belum bisa menyeluruh diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan. Dikutip dari Antaranews, (18 Februari 2019) masih ada sekurang-kuranganya 21 perusahaan sawit yang belum mengaplikasikan CSR. Hal tersebut dipicu oleh kesiapan perusahaan, anggaran, SDM dan juga kesadaran terhadap keberlangsungan lingkungan dan masyarakat. Tentunya hal ini cukup mengkhawatirkan untuk jangka panjangnya. Yang berdampak pada kerusakaan ekosistem akibat aktivitas perusahaan seperti pengalihan fungsi lahan serta limbah yang ditmbulkan

 

B.  Kesimpulan

CSR (Corporate Social Respobility) adalah suatu wujud kesadaran perusahaan terhadap keberlangsungan masyarakat, lingkungan dan perusahaan itu sendiri. Dengan adanya CSR ini kedepan mampu menciptakan hubungan symbiosis mutualisme antar berbagai pihak, terumatanya terhadap masyarakat. Dengan adanya program CSR masyarakat setempat turut diuntungkan dengan adanya pelatihan dan edukasi terhadap masyarakat. Sehingga hal tersebut mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat setempat. Disisi lain pada aspek lingkungan juga terbantu oleh CSR ini. Salah satu dampak positifnya ialah adanya perhatian dari perusahaan demi keberlangsungan lingkungan yang sehat dan harmonis. Terlepas dari itu nyata pengaplikasian CSR pada perusahaan-perusahaan belum bisa menyeluruh. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor antara lain kesadaran terhadap lingkungan dan masyarakat, anggaran yang lumayan tinggi untu program CSR dan tentunya SDM pelaksana yang belum disediakan oleh perusahaan. Akan tetapi mengingat urgensi demi keberlangsungan masyarakat dan lingkungan, harusnya seluruh perusahaan yang telah terdaftar pada Kementrian Ketenaga Kerjaan bersedia menerapkan program CSR. Hal ini tak lain dan tak bukan demi terciptanya harmonisasi, keselarasan dan keberlanjutan untuk semua.

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

https://promkes.kemkes.go.id/csr/pengertian-csr . Di akses pada 16 Juni 2022. Pukul 19.00 Wib.

 

https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7404/5758 . Di akses pada 16 Juni 2022. Pukul 19.20 Wib.

 





Ujian Akhir Psikologi Lingkungan 

Shalsabila Eka Putri

2019011004

Kelas Paralel

Semester Genap 2021/2022


Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat berasal dari kegiatan manusia, hewan dan alam.

Produksi sampah setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat, sampah yang dibuang sembarangan dan menggangu pemandangan serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi paningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara: mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan melihat komposisi sampah serta permasalahannya yang tak kunjung selesai, perlu dicari suatu solusi yang tepat untuk memecahkan permasalahan tersebut. Untuk memecahkan masalah ini, perlu keterlibatan pihak masyarakat, pemerintah dan pengusaha secara simultan. Masyarakat sebagai pemberi kontribusi terbesar sampah padat sebenarnya mempunyai potensi untuk bersama-sama mengelola sampah pada sumbernya,Permasalahan dalam partispasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah adalah apa saja bentuk regulasi yang terkait dengan pengelolaan sampah di Lingkungan sekitar, bagaimanakah bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menyelesaikan permasalahan ini, misalnya seperti dilakukan Masyarakat. Sampai saat ini, upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah belum dapat memecahkan permasalahan tersebut. 

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan. Dari sisi masyarakat, kurangnya pengetahuan dan kekurang pedulian akan keberlangsungan lingkungan menjadikan mereka berbuat seenaknya, misalnya dengan membuang sampah sembarangan. Masyarakat tidak berpikir akan kemana, akan diapakan, dan apa dampak dari sampah yang dibuang terhadap lingkungan. Dari sisi pemerintah, penegakan peraturan yang sudah dibuat sangat sulit dilakukan. Beberapa kasus memperlihatkan bahwa sangat sulit untuk membuktikan siapa pihak pencemar dan apabila terbukti pun pihak pencemar sangat sulit diajukan ke meja hijau. Program-program yang menunjang keberlanjutan lingkungan sangat minim dilakukan, karena bukan prioritas. Sedangkan dari sisi Privat sector, pengusaha sering terjebak untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan dampak usaha mereka terhadap lingkungan. Tulisan ini akan membahas mengenai pengelolaan dampak pembangunan terhadap lingkungan. Dampak pembangunan terhadap lingkungan dapat berupa pencemaran daratan, udara, atau air. Pencemaran daratan diakibatkan oleh sampah padat maupun cair. Jumlah dan jenis sampah padat (solid waste) saat ini sudah sampai pada tahap kritis, dimana pemerintah sudah tidak mampu untuk mengelolanya dengan baik, sehingga membahayakan lingkungan dan masyarakat, maka dari itu masyarakat bergotong-royong dengan berkumpul sesuai jadwal untuk membersihkan sampah-sampah, mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.



Pengelolaan sampah sangat diperlukan berkaitan dengan makin meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan seiring dengan meningkatnya peradaban dan populasi manusia. Sementara itu, manusia memerlukan lahan untuk keperluan hidupnya, baik untuk perumahan dan aktifitas lainnya, sehingga lahan yang biasanya digunakan untuk penimbunan sampah (land filling, cara pembungan sampah yang paling banyak digunakan) semakin terbatas. Dengan demikian diperlukan pengelolaan sampah yang dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh jumlah dan jenis sampah yang semakin banyak tersebut

salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan yaitu dengan memberikan sumbangan tenaga berupa kerja bakti dan ikut serta dalam pengelolaan sampah. Selain itu, mereka juga mengadakan pertemuan warga yang dilakukan satu kali dalam sebulan, yang dihadiri oleh sebagian warga untuk tingkat RW dan seluruh warga untuk tingkat RT. Dalam hal ini tingkat RT cenderung berbentuk partisipasi langsung sedangkan tingkat RW berbentuk partisipasi tak langsung. Warga melakukan kegiatan tersebut tanpa merasa terpaksa sama sekali Partisipasi masyarakat dalam suatu proses pembangunan terjadi bila masyarakat turut serta dalam suatu proses pembangunan, berperan dengan memberi sumbangan baik materi maupun non materi untuk keberhasilannya.

Dalam pembangunan, masyarakat adalah subyek dan obyek pembangunan. Pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan demikian, masyarakat sendiri yang harus mengelola pembangunan tersebut agar pembangunan yang dilakukan merupakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Permasalahan lingkungan muncul disebabkan kecerobohan manusia sendiri. Pencemaran darat, salah satunya muncul akibat tumpukan sampah padat yang tidak dikelola dengan seharusnya. Selama ini perhatian tertumpu kepada pemerintah yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini. Pada kenyataannya, permasalahan tak kunjung selesai. Padahal masyarakat, sebagai salah satu sumber penghasil sampah, mempunyai potensi untuk dilibatkan dalam menyelesaikan masalah ini, tentu dengan dukungan pemerintah dan pengusaha. 


Daftar Pustaka :

https://eprints.umm.ac.id/35064/3/jiptummpp-gdl-aziztanama-48325-3-babii.pdf

Ananta, Shafik. 2001. Manajemen Sampah yang Berkelanjutan (Sustainable) di Bandar Lampung, Indonesia.

 http://www.cities.canberra.eduau./publications/policypaper/shafik-indo.htm

 

MENDAUR ULANG BARANG BEKAS SAMA DENGAN MERAWAT LINGKUNGAN

 

Arsy Ilyasanada

(2019011046)

UAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Lingkungan Regular

 

 

Masalah yang sering dialami oleh masyarakat adalah sampah. Pada tahun 2000-2019, jumlah sampah yang dibuang di Indonesia telah mencapai 23-24 juta ton per tahun, hal itu pun diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat selalu meningkat. Indonesia telah menduduki peringkat dua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia setelah negara Cina. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa jumlah peningkatan timbunan sampah di Indonesia itu sudah mencapai 175.000 ton per hari atau setara dengan 64 juta ton per tahun. Sampah adalah material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun rumah tangga. Definisi lainnya adalah benda-benda yang sudah tidak terpakai oleh makhluk hidup dan menjadi benda buangan. Sesuatu yang dihasilkan dari hewan, tumbuhan, bahkan manusia yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk menjadi sisa material buangan. Sisa material tersebut dapat berupa zat cair, padat, maupun gas yang nantinya akan dibuang ke alam. Tidak sedikit sisa material tersebut membuat terjadinya pencemaran lingkungan.

Pengelolaan sampah merupakan salah satu problematika yang sangat sering dihadapi oleh masyarakat seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang, khususnya seperti Indonesia. Semakin besar jumlah penduduk dan semakin besar tingkat konsumsi terhadap barang menyebabkan semakin besar pula kuantitas sampah yang dihasilkan. Sampah juga merupakan salah satu konsekuensi dari adanya aktivitas manusia, Hal ini dapat dilihat dari segala aktivitas manusia yang terus menerus menghasilkan limbah yaitu sampah, baik organik, maupun non organik. Maka dari itu bisa dikatakan volume sampah akan terus berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Jika kita membiarkan sampah begitu saja tanpa mengelolanya dengan baik dan gkungan tersebut tidak menumpuk dan dikelola menurut jenis dari sampahnya. Padahal untuk mengelola sampah dan dapat di meminimalisir dan membuat sampah yang dianggap tidak bernilai apa-apa, kemudian menjadi sampah yang bernilai ekonomis dan bermanfaat. Upaya yang paling efektif untuk meminimalisirkan jumlah sampah di lingkungan masyarakat yang masih awam dalam pengelolaan sampah ialah dengan cara penerapan 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali produk atau barang yang kiranya masih layak digunakan atau menggunakan lagi suatu barang lebih dari sekali. Salah satu cara atau langkahnya adalah penggunaan botol bekas air minum sebagai pot tanaman kecil. Atau menggunakan botol sabun mandi atau shampo dan mengisinya dengan membeli produk isi ulang. Dengan metode reuse, tentu penyebaran sampah plastik yang sudah dibeli dapat dikurangi dan dimanfaatkan kembali seperti sedia kala.

Reduce adalah mengurangi pemakaian produk atau memiliki arti mengurangi sampah. Maksud dari langkah ini adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Langkah ini bisa dilakukan dan diterapkan pada sampah atau produk sekali pakai seperti kantong plastik yang dilarang di berbagai tempat. Produk target utama pengurangan adalah produk plastik. Tahap ini juga merupakan yang pertama dan sekaligus menjadi prioritas. Mengurangi limbah sekali pakai menghilangkan kebutuhan untuk beralih ke langkah berikutnya Reuse dan Recycle. Penggunaan produk yang sulit didaur ulang juga merupakan isu baru, sehingga tidak mengherankan jika Reduce ditunggu sebagai langkah pertama ke arah yang benar. Contoh penerapan langkah Reduce adalah dengan membawa botol minum atau alat makan sendiri sehingga tidak harus bergantung pada makanan dan minuman sekali pakai dalam jumlah banyak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh mendaur ulang dari bahan bekas yang ada :


Berikut merupakan tempat pensil dengan bahan barang bekas dari kaleng cat bekas.

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Nofaldo, D. A. (2019). PENGKI PENYARING SAMPAH PADA SELOKAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Jakarta).

Sari, E. Y. D., & Psi, S. (2021). Paradigma Baru Psikologi Lingkungan. UAD PRESS.

                                                                         Nurul Fa'izah

2019011186

Ujian Akhir Psikologi Lingkungan

Kelas Reguler

Semester Genap 2021/2022


 

Sampah rasa-rasanya sulit sekali lepas dari kehidupan manusia, hal tersebut dalam kehidupan sosial ini kita juga sebagai produksi sampah. Tidak akan menjadi masalah jika kita dapat memanfaatkannya dengan baik, apa lagi Indonesia  termasuk salah satu kategori menjadi negara yang memproduksi sampah terbanyak bagaimana tidak ? sering kali ditemukan bekas plastic dari negara kita yang sampai ke negeri tetangga, beberapa kasus di televisi menyiarkan ditemukan bekas sampah-sampah seperti bungkus Indomie, diterjen ataupun bungkus makanan minuman  yang sampai ke negara tetangga. Sampah tersebut terombang-ambing dilaut lepas hingga terdampar didaratan. Sering kali kita merasa malu dan tertampar saat mendengar berita seperti itu akan kah sampah saja sampai ke negara tetangga? Tapi sedikit sekali dari kita tergerak untuk ikut berparti sipasi menciptakan lingkungan bersih, padahal masalah sampah bukan hanya diatasi oleh pemerintah saja, tapi menjadi hal bagi kita selaku warga negara.

Berdasarkan data BPS (2018) menyebutkan bahwa pada tahun 2017, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 261,89 juta jiwa. Hal ini berdampak pada tingginya angka produksi sampah. Selain itu, adanya peningkatan disektor industri juga berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga, yang berkaitan dengan daya beli dan pola konsumsi masyarakat. Akibatnya, volume, jenis serta karakteristik sampah yang dihasilkan akan semakin banyak. (Apriyani, 2020). Lantas bagaimanakah kita  mengolah sampah dengan cermat?. Nah itulah pertanyaan yang tepat dalam penulisan kali ini, caranya sederhana saja misalnya sampah rumah setelah kita memanfaatkan bahannya kita dapat memanfaatkan sampah dari bungkus ataupun  yang lainnya, pasalnya kehidupan di rumah kita juga memanfaatkan tumbuh-tumbuhan dan taka da salahnya kita memanfaatkan sampah bekas tumbuhan, misalnya memanfaatkan cangkang kelapa, cangkang kelapa setelah kita ambil santannya kita dapat memanfaatkan cangkangnya dengan cara dimanfaatkan menjadi asbak rokok dan lain sebagainya, seperti gambar di bawah ini:




Cangkang kelapa teksturnya sangat keras dan kokoh sehingga dapat dimanfaatkan dalam priode jangka panjang, agar terkesan lebih bagus lagi kita dapat mewarnainya menggunakan cat atau pun dengan cara melukisnya sehingga menambah kesan kreatif. Lalu benda apa lagi yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna dari sampah rumah tangga? Kita sering kali di rumah terdapat baju bekas yang tidak terpakai sehingga tidak tau di manfaatkan menjadi apa, kebanyakan hanya digunakan menjadi perca lap sehingga tidak ada kesan cantic jika di pandang, nah dari pada menjadi perca begitu saja lebih bagus lagi dari jika perca tersebut di kreasi menjadi bentuk yang lebih menarik seperti yang saya manfaatkan di rumah dari kainbekas di kreasi menjadi perca namun di jahit sendiri, menambah kesan warna-warni dari kain bekas sehingga lebih menarik berikut gambarnya:


Terlepas dari itu semua, dalam kehidupan bermasyarakat tentu kita juga memerlukan tempat sampah umum, tempat sampah umum biasanya sudah di sedikan oleh pemerintah namun taka da salahnya kita saling berkerja sama dalam hal tersebut, sepertu di tegaskan oleh, Hadi (2004), dalam tulisannya yang berjudul sindrom sampah mengatakan bahwa masyarakat bersikap resisten terhadap fasilitas pembuangan sampah, dimana sistem pembuangan sampah dijanjikan dinas kebersihan berupa sanitary landfill tetapi dalam perakteknya adalah open dumping, seperti kasus masyarakat terhadap keberadaan TPA Bandar Gebang, Bekasi, dan pemblokiran jalan masuk TPA Keputih, Sukolilo Surabaya. Dampak yang muncul bagi daerah yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah berupa ketidak nyamanan karena debu, bising, getaran, dan ceceran sampah disekitar kawasan yang dilewati truck pengangkut sampah. Hal ini dapat memicu menurunnya nilai properti, dimana tanah dan rumah disekitar TPA tidak saleable atau tidak menguntungkan untuk dijual karena umumnya orang enggan untuk tinggal disekitar TPA. Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang berbudaya lingkungan.

 

 

 Daftar Pustaka:

Putra, Hijrah Purnama, and Yebi Yuriandala. "Studi pemanfaatan sampah plastik menjadi produk dan jasa kreatif." Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan 2, no. 1 (2010): 21-31.

Artiningsih, Ni Komang Ayu. "Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (Studi kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang)." PhD diss., program Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2008.

 

Psikologi Lingkungan Pararel

 

Semester : Genap 2022

Ujian Akhir Semester

Galang Pangestu

2018011184

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

 

Pendahuluan

Keberadaan  perusahaan  di  lingkungan  masyarakat  tidak  hanya  berdampak positif  tetapi  juga  mempunyai  dampak  negatif.  Banyak  kegiatan  perusahaan dalam memproduksi menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan dan perusahaan seringkali tidak  memperhatikan  kondisi  sosial  di  masyarakat  sehingga sering terjadi pergesekan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Sesuai  dalam  pasal  74  UU  No.40  tahun  2007  tentang  perseroan  terbatas, pelaksaanaan  CSR  ditujukan  untuk  menciptakan  hubungan  yang  harmonis  dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.

Seperti yang kita ketahui 'CSR' atau kepanjangan dari 'Corporate Social Responsibility' merupakan sebuah tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan bisnis dengan cara mengembalikan keuntungan perusahaan kepada masyarakat. CSR    menunjuk    pada    kontribusi perusahaan  terhadap  konsep  pembangunan  berkelanjutan  (sustainable  development), yakni  “pembangunan  yang  sesuai  dengan   kebutuhan   generasi   saat   ini   tanpa mengabaikan kebutuhan generasi masa depan”. Kegiatan  tanggung  jawab  sosial perusahaan   (CorporateSocialResponsibility)   mencakup   berbagai   kegiatan   dan tujuannya  adalah  untuk  mengembangkan  masyarakat  yang  sifatnya  produktif  dan melibatkan   masyarakat   didalam   dan   diluar   perusahaan   baik   secara   langsung maupun  tidak  langsung,  meski  perusahaan  hanya  memberikan  kontribusi  sosial. Contoh dari kegiatan 'CSR' adalah seperti memberikan bantuan beasiswa kepada anak yang tidak mampu, melakukan penghijauan, sumbangan untuk pemeliharaan atau membangun fasilitas umum, dan lainnya. Banyak perusahaan yang melakukan kegiatan ini dengan bertujuan untuk menaikan citra perusahaan. Menurut (Untung, 2008) Dalam hal ini CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pe-ngembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. . Di antara ribuan perusahaan yang ada, diindikasikan belum semua perusahaan benar-benar menerapkan konsep CSR dalam kegiatan perusahaannya. CSR masih merupakan bagian lain dari manejemen perusahaan, sehingga keberadaannya diang-gap tidak memberikan kontribusi positif terhadap kelangsungan perusahaan.



 

Pembahasan

Tanggung jawab sosial lingkungan ini menjadi kewajiban bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam berdasarkan Undang-Undang. Sanksi administratif seperti pencabutan izin usaha, telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia bagi perusahaan yang membandel dalam melaksanakan program tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.

Perhelatan CSR Indonesia Summit & Awards ini adalah solusi atau ajang penghargaan bergengsi yang diberikan kepada perusahaan dimana perusahaan yang telah menjalankan kegiatan CSR nya di lingkungan masyarakat serta mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Acara CSR Awards ini juga sebagai wadah yang mempertemukan berbagai perusahaan baik korporasi, organisasi dan lembaga yang bertujuan untuk saling bertemu dan berkumpul, dengan diadakannya berbagai seminar, diskusi dan berbagi kegiatan dari berbagai bidang CSR yang dilakukan oleh masing-masing peserta perusahaan. Dengan diadakannya acara ini diharapkan dengan adanya penghargaan CSR gairah bagi pelaku bisnis dan industri untuk saling bersaing dan mengembangkan dengan semangat inovatif dan kreatif melalui pilar-pilar dalam CSR serta dapat membangun citra positif kepada masyarakat dan lingkungan.

 


Kesimpulan

Pelaku usaha di Indonesia sudah tercatat sangat banyak dari Sabang sampai Merauke, namun tidak di pungkiri juga bahwa banyak pelaku usaha seperti perusahaan baik korporasi, organisasi dan lembaga yang belum atau tidak menjalankan 'CSR' Corporate Social Responsibility. Sehingga banyak sekali permasalahan-permasalah yang terjadi antara pelaku usaha dengan masyarakat dan lingkungan yang dapat merusak alam serta merugikan perusahaan tersebut. Untuk menghindari pergesekan tersebut pemerintah akhirnya membuat acara CSR Summit & Awards, yang bertujuan untuk perusahaan agar mengadakan CSR, menjalankan program pemeliharaan masyarakat dan lingkungan serta untuk menaikkan citra perusahaan yang mengikuti acara CSR Summit & Awards.


Daftar Pustaka

Undang Undang Dasar 1945 pasal  74  UU  No.40  tahun  2007 

Diayu, I., Wina, P,S. (2015). Indikator Keberhasilan Program Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial PT. Fortune Indonesia Tbk. Univ. Negeri Jakarta: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.3, No.1. DOI: https://doi.org/10.21009/communicology.031.05

Andi, M. (2009). Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Univ. Negeri Malang: Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol.1, No.1

 

Penulis

 

Yoel Sampe Toding

2019011054

Ujian Akhir Psikologi Lingkungan

Kelas Paralel

Semester Genap 2021/2022

 

Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat merubah segala aktifitas kehidupan menusia, mulai dari gaya hidup, cara berperilaku, pola pikir bahkan kepribadian seseorang. Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar yang lingkungannya terjaga akan kebersihannya. Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat akan memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan berbagai macam kegiatan yang dijalankan didalam lingkungan itu sendiri. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang terlibat didalamnya termasuk mahasiwa. Tentunya banyak limbah rumah tangga dan limbah pabrik yang bertebaran didaerah perkotaan mau didaerah perdeaan, salah satunya adalah sampah plastik yang susah terurai ketika sudah tidak digunakan lagi. 

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang di hadapi oleh masyarkaat Indonesia dan dunia. Penggunaan produk plastik secara tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang cukup serius. Sampah plastik tidak hanya menjadi masalah diperkotaan saja, namun juga dilautan. Dampak negatif dari sampah berbahan plastik adalah dapat merusak lingkungan secara sistematis, seperti pencemaran air tanah, menyebabkan polusi udara akibat pelepasan bahan kimia beracun, penurunan kunjungan wisatawan ke lokasi alam. Jika tidak dikekola dengan serius pencemaran sampah jenis plastik ini akan sangat berbahaya bagi masa depan.

Sampah plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan hidup di Indonesia, dikarenakan plastik merupakan jenis sebuah sampah yang paling sulit untuk diuraikan sekaligus yang paling banyak mencemari lingkungan. Plastik merupakan produk serbaguna, ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat, relatif murah juga. Dikarenakan dari berbagai kemudahan tersebut, seluruh dunia bernafsu untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan plastik. Namun, tanpa disadari karakter plastik, ditambah dengan cara penggunaan tidak ramah lingkungan, ia justru merusak lingkungan hidup.

Penulis sebagai mahasiswa psikologi tentunya sadar betul sebagai bahwa sebagai mahasiswa pada umumnya harus memiliki dasa peduli akan kebersihan lingkugan, mahasiswa harus menyadari bahwa untuk mengatasi membeludaknya sampah plastik yang bertebaran baik didaerah perkotaan maupun dipedesaan harus dihadapi dengan yang dinamakan kekreativitasan mahasiswa sehingga sampah-sampah plastik bisa digunakan kembali dengan cara mendaur ulang sampah plastik tersebut, contohnya sampah plastik dapat dijadikan sebagai tas belanja,pot bunga, dan dapat dijadikan por untuk menanam sayur-sayuran.


 


 


 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Amos Neolaka. 2008.Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bahrudin Supardi. 2019. Berbakti Untuk Bumi, Bandung: Rosdakarya.

Harum M. Huasein. 1993.Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan dan Penegakan Hukumnya, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

UST MENULIS

UST MENULIS

ABOUT ME

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Subscribe Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

KEPIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

  UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2 SEMESTER GANJIL 2022/2023 DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta ARSENIUS REINHART SUROS 2021011094    ...

Labels

  • 2016011126 1
  • 2017011165 7
  • 2018011173 3
  • 2021011004 Erwin Prabowo 2
  • 2021011048 Aprilia Nita Ningrum 3
  • 2021011049 nuril latifatuz zahroh 2
  • 2021011055 Rahmad Alam 4
  • 2021011062 steven aldodi stevano 4
  • 2021011080 Widyaningrum Pramesti 5
  • 2021011101 Muhammad Angga Pratama Putra 5
  • Abdul Basith 2017011150 6
  • abu masroh 1
  • Agung Tri 5
  • Ahmad Ramadhan Ginting 2021011103 4
  • Alda Azahra'2021011036 5
  • Amaru Nuki (2019011007) 1
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL 'AUNI 2019011003 3
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL "AUNI 2019011003 4
  • Arundati Shinta 2
  • Before and After 1
  • berbagi rezeki 1
  • berkebun 1
  • Christian Kevin Adiyatma Rasendriya 2019011006 2
  • cinta lingkungan 1
  • Clara Selu 1
  • Damar Syifa Rahmanto AJi 2019011089 6
  • Dea Verananda Siallagan (2021011082) 3
  • Deajeng Grendista (2019011065) 6
  • Devi nova priyanti (2019011131) 5
  • Dyah Ayu Perwita Sari 2019011149 7
  • ekonomi sirkular 1
  • Fadila Perwitasari/2019011099 7
  • Fahmi Anwar 4
  • Faizal Aria Pamungkas 2018011109 Psikologi Lingkungan Paralel 5
  • generasi milenial 2
  • Inarotur Rizqiyah 1
  • Indrajat Syahru Ramadhan 201901111 5
  • insanul afdal nim 2018011147 5
  • Irhaz Sabila Ramdana (201901172) 6
  • Jesseica Ray 2019011082 1
  • Karunia Kalifah wijaya 7
  • Konita Ariakne (2018011068) 1
  • kucing jalanan 1
  • limbah makanan 1
  • maulana malik 2018011135 5
  • menjaga lingkungan 1
  • Muhammad Fauzan Ajun Pratama 5
  • Muhammad Fernanda Wijaya - 2019011125 7
  • Muhammad Maftuh (2021011077) 2
  • Muhammad Rizki apriyandi 2019011160 4
  • Muthi'ah Muliana/2018011096 6
  • Nabila Alfarabi - 2019011013 7
  • Nama : Alisha Septiani Karoror 3
  • Nurrokhman Danang Hadiwijoyo 6
  • Nurul Pratiwi Tahir_2019011088 3
  • Nurul Wafiqah Deu 3
  • pandemi covid 19 1
  • peluang usaha 2
  • Plogging 1
  • Prestasi 1
  • pro-lingkungan 1
  • Psikologi Lingkungan 29
  • Rizky Maulana Putra 5
  • Sampah 1
  • sampah rumah tangga 1
  • Sekolah Alam 1
  • street feeding 1
  • Theresia Windiya Pratama_2019011002 4
  • Theresia Windiya Pratama-2019011002 3
  • Tisa Eritantia 2019011173 7
  • UTS_Indrajat Syahru 1
  • Wahyuni Rahmawatul Hasanah 2018011079 3
  • Yuli Priansah 6
  • yusuf priyana 2019011119 1
  • Zukhruf Kalyana M 7

Arsip Blog

  • Desember 2022 (50)
  • November 2022 (5)
  • Oktober 2022 (72)
  • Juni 2022 (142)
  • Mei 2022 (25)
  • April 2022 (90)
  • Maret 2022 (72)
  • Februari 2022 (60)
  • Juni 2021 (71)
  • Mei 2021 (4)
  • April 2021 (87)
  • Maret 2021 (11)
  • Februari 2021 (1)

Ad Code

Responsive Advertisement

Popular Posts

  • STRATEGI PENERAPAN 3R (REUSE, REDUCE, DAN RECYCLE) DI LINGKUNGAN SEKOLAH
  • keindahan alam kedung pedut penggerak ekonomi
  • Peduli Lingkungan Sejak Dini
  • Kurangi Kantong Plastikmu Sayangi Bumimu

Total Tayangan Halaman

Translate

Ad Space

Responsive Advertisement

Cari Blog Ini

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template