KEGIATAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT)
Psikologi Lingkungan A
Fitriana Rizki Utami
2019011005
Prestasi
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dalam suatu kelompok tani biasanya didominasi oleh kaum laki-laki. Namun seiring adanya tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan sehingga tumbuhlah inovasi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi wadah bagi kaum wanita untuk lebih berinovasi dalam bidang pertanian. Di era globalisasi, yang awalnya menjadi ibu rumah tangga kini mulai merubah hingga ikut serta secara langsung untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Menurut (Anwar, 2006), Dalam pengupayaan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di desa diperlukan program pengentasan kemiskinan melalui pada pemberdayaan perempuan.
Untuk mendukung dalam peningkatan pendapatan rumah tangga pertanian di desa, perlunya untuk meningkatkan produktifitas pada tenaga kerja wanita tani memiliki peran dan potensi yang strategis. Mengoptimalkan potensi dalam bidang bertani, perlu adanya untuk meningkatkan, mengembangkan, serta memberdayakan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk itu diperlukan pembinaan peran kelompok tani, yaitu :
a. Kelas belajar. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap agar tumbuh berkembang dalam bertani perlunya diadakan kelas belajar bagi anggota, sehingga menjadi usaha tani yang mandiri yang dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kehidupan yang lebih baik.
b. Wahana kerja sama. Memperkuat untuk bekerjasama antara sesama petani maupun dengan kelompok tani, sehingga usaha tani ini lebih efisien.
c. Unit produksi. Menjaga kontinuitas, kuantitas, dan kualitas usaha tani sehingga tercapainya skala ekonomi.
Seiring dengan berjalannya waktu di Desa Jati yang terus berkembang pasti akan berdampak secara langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk mengimbangi dengan pesatnya laju pembangunan, perlu adanya peningkatan kualitas manusia akan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam pemberdayaan wanita tani sangat perlu ditingkatkan. Melalui kelompok wanita tani di Desa Jati menjadi salah satu bentuk dalam pemberdayaan perempuan.
Kegiatan tersebut sangatlah bermanfaat bagi kelompok wanita tani di Desa Jati, seperti dengan adanya kegiatan tersebut apabila kita membutuhkan sayuran yang ingin kita masak, tinggal memetik di pekarangan semua sudah tersedia. Sehingga bisa untuk menghemat pengeluaran untuk membeli sayuran. Sayuran yang ditanam oleh kelompok wanita tani di Desa Jati seperti, bayam, kangkung, pepaya, cabai, dan lain - lain.
Daftar Pustaka
Anwar. 2006. Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Penulis,
0 Comments