Menanamkan Sikap Peduli Lingkungan Sejak Usia Dini

 Psikologi Lingkungan Pararel

 Semester : Genap 2021/2022


Essay 2

Nurul Fa'izah

2019011186

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 

Yogyakarta




Lingkungan yang bersih terutama lingkungan yang berada di tempat tinggal akan terasa lebih nyaman dan tentram untuk kehidupan diri manusia , secara spesifik pentingnya sikap peduli lingkungan juga menunjuk pada pernyataan Akhmad Muhaimin Azzet (2013: 97) bahwa bumi semakin tua dan kebutuhan manusia terhadap alam juga semakin besar sehingga persoalan lingkungan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Demikian pula pernyataan Philip Shabechoff (1999: xviii) bahwa bumi ini hanya satu dan sudah terasa begitu kecil. Untuk itu, bumi perlu diperlakukan dan dirawat dengan kasih sayang. Dalam konteks inilah nilai peduli lingkungan sebagai salah satu nilai dalam pendidikan karakter menjadi penting untuk ditanamkan. Ratna Megawangi (dalam Najib, 2016: 62) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.

Daryanto (2013: 64) mengartikan pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab. Berdasarkan berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah semua usaha yang dilakukan oleh personil sekolah, orang tua dan masyarakat kepada anak-anak untuk mendidik, menanamkan, dan mengembangkan karakter luhur sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan bijak untuk mempraktikkan dalam kehidupannya dan memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Sikap positif dan peduli lingkungan seperti ini harus di tanamkan sejak usia anak-anak apalagi mengingat limbah praktik yang sulit di daur ulang jika sudah terkubur dalam tanah, sering kali kita jumpai kasus-kasus sampah pelastik yang tergenang di selokan bahkan terombang ambing di laut lepas, jika bukan dari kesadaran kita sejak awal maka bumi akan menjadi sangat kotor.

Pada usia anak-anak (SD) merupakan usia yang tepat untuk melatih anak mencintai lingkungan yang bersih sehingga hal tersebut dapat menjadi bagian dari karakter anak selagi dini kita dapat mengajarkan anak tentang merawat ekosistem, mengajak anak berjalan-jalan menghirupp udara segar sambal disisihkan nolai positif dari lingkungan yang bersih, pada tahap ini juga kita dapat melatih anak untuk terbiasa membuang sampah pada tempatnya, misalnya saat kita berjalan-jalan menikmati udara segar sering kali kita membawa bekal yang telah disiapkan atau memang sengaja mencoba kuliner dari luar, memilih makanan yang sehat yang jauh dari tumpukan sampah serta kualitas yang higenis merupakan pilihan yang tepat bagi kesehatan dalam diri, anak dapat di ajarkan memilih makanan yang sehat sampai dengan mengajarkan anak membuang pelastik bekas pakai ke tong sampah, adapun pembentukan karakter seperti ini dapat mengajarkan anak untuk menghargai sampah.

Sepertihalnya dalam keluarga, pembentukan karakter seperti ini harus di mulai dari orang tua terlebih dahulu contohnya ayah berkebung di belakang halaman rumah merawat tanaman serta membuat pupuk alami (kompos) yang memanfaatkan hasil alam tentunya ramah lingkungan, kemudian ibu mengolah sampah rumah tanggah dengan tepat  untuk menjaga lingkungan tempat tinggal tetap bersih, hal semacam ini dapat membantu menumbuhkan karakter positif peduli lingkungan terhadap anak Istilah karakter memiliki beragam definisi tergantung dari sudut pandang yang digunakan oleh seseorang dalam mendefinisikannya. Berkaitan dengan istilah karakter, Ki Hadjar Dewantara (Agus Wibowo, 2013: 9-10) memandang bahwa karakter adalah watak atau budi pekerti di mana gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan bersatu dan menimbulkan tenaga. Ki Hadjar juga menambahkan bahwa karakter dapat menjadi penanda seseorang sebagai akibat sifat karakter yang konsisten. Karakter peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib diimplementasikanpada setiap annak bahkan Semua warga sekolah harus mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang pentingnya peduli lingkungan serta mempunyai inisiatif untuk mencegah kerusakan lingkungan. Adapun manfaat membangun karater peduli lingkungan kada anak sebagai berikut:

  1. Menanamkan jiwa peduli dan tanggung jawab lingkungan yang sehat terhadap anak
  2.  Pemebntukan karakter peduli lingkungan pada anak
  3. Memotvasi anak untuk mencintai lingkungan yang bersih
  4. Mengajarkan anak dalam menghargai sampah, dll


Daftar Pustaka:

Afriyeni, Y. (2018). Pembentukan karakter anak untuk peduli lingkungan yang ada di sekolah adiwiyata mandiri SDN 6 Pekanbaru. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini1(2), 123-133.

Purwanti, D. (2017). Pendidikan karakter peduli lingkungan dan implementasinya. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik1(2).


0 Comments