PEMBAKARAN SAMPAH MEMICU POLUSI UDARA

 Theresia Windiya Pratama

2019011002

Psikologi Lingkungan A

Semester Genap 2021/2022

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Esai 1

Tampaknya tidak asing lagi bagi kita mendengar kata pencemaran udara. Pencemaran udara sangat tidak baik untuk kesehatan semua makhluk. Pencemaran udara ini sangat marak diperbicangkan. Pencemaran udara ini berati adanya seseorang membakar sampah yang menimbulkan banyak asap dan tidak memperhatikan orang yang berada disekitarnya.

Membakar sampah merupakan salah satu kebiasaan buruk masyarakat yang sulit dihilangkan. Cara ini dianggap yang paling praktis untuk menghilangkan tumpukan sampah dan bau yang bisa menjadi sarang penyakit. Padahal, membakar sampah justru akan memunculkan berbagai masalah baru untuk kesehatan orang-orang sekitar.

Salah satu dampak buruk dari pembakaran sampah adalah pencemaran udara. Pencemaran udara sangat tidak baik untuk kesehatan manusia apalagi jika asapnya terhidup lama, jika orang yang terkena penyakit asma terkena asap-asap pembakaran sampah tersebut maka dapat memperparah gejala atau membuat kambuh pada penderita karena pengaruh penyakitnya dengan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran sampah.

Menurut Wardhana (1995, h. 27), pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Gambar 1.1

Menurut Christine Wiedinmyer, seorang peneliti dari National Center for Atmosperic Research, sebanyak 29% asap hasil pembakaran mengandung partikel logam berukuran kecil yang dapat menembus langsung ke dalam paru-paru. Selain itu, 10% kandungan polutan dari sampah mengandung merkuri dan 40% lainnya mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PHA).

Asap pembakaran juga mengandung banyak materi tak kasat mata lainnya seperti hidrogen klorida, hidrogen sianida, benzena, stiren, arsen, timbal, kromium, benzo(a)pyrene, dioksin, furan, dan PCB. Semua zat kimia ini jelas bukan untuk konsumsi manusia karena membahayakan kesehatan.

Dampak negatif dari pembakaran sampah pada kesehatan adalah menyebabkan iritasi pada mata, meracuni tubuh secara tidak langsung, merusak organ tubuh, dan memicu kondisi kanker. Selain berdampak pada kesehatan, pembakaran sampah juga berdampak pada lingkungan sekitar seperti mengganggu keseimbangan lingkungan, menyebabkan perubahan iklim yang cukup cepat, dapat mengganggu pemandangan, pencemaran udara, menurunkan jumlah oksigen diudara, dan ada kemungkinan terjadi kebakaran lahan lain.

Untuk meminimalisir dampak negatif dari pembakaran sampah khususnya pada pencemaran udara masyarakat diharapkan dapat melalukan pembuangan sampah di TPA atau pemerintah melakukan sosialisasi tentang bank sampah agar masyarakat lebih mengerti bagaimana cara membuang sampah yang baik dan benar. Selain dibuang sampah juga dapat di daur ulang dijadikan barang yang mempunyai manfaat lebih.

 

DAFTAR PUSTAKA

Napid., S., Budi R. S. dan Susanto, E. (2021). Pembakaran Sampah Anorganik Menimbulkan Dampak Positif dengan Perolehan asap Cair bagi Masyarakat Lingkungan IX Kecamatan Amplas, Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat (JURPAMMAS), 1(1), pp. 30-36.

Wardana, 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan, hal 27, 115, Andi offset, Yogyakarta


0 Comments