Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Menulis

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

Kusdianti

2019011142

Essay 2

Dosen: Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester: Genap 2021/2022

Fakultas Psikologi

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

SAMPAH adalah benda yang sering sekali kita jumpai disekitar kita. Perlu diketahui bahwa sampah tidak selalu kotor, tidak berguna dan merusak pemandangan. Terkadang sampah bisa menciptakan sesuatu yang lebih bermanfaat dan dapat memperindah pemandangan mata bahkan dapat bernilai jual. Seringkali kita salah mengartikan sampah sebagai sesuatu yang sangat kotor dan tidak bermanfaat. Definisi sampah menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah [68] adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Penanganan limbah sampah perlu ditangani secara keseluruhan agar limbah tersebut tidak mengganggu kesehatan, estetika, dan lingkungan. Penanganan tersebut mencakup cara memindahkan dari sumbernya, mengolah, dan mendaur-ulang kembali.

 

Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengungkap tentang persoalan penanganan sampah di Indonesia yang masih belum tuntas dan diasumsikan akan menjadi semakin rumit dengan semakin bertambahnya volume sampah, dimana pada tahun 2020 mencapai angka 67,8 juta ton (Violleta and Sukarelawati, 2021).

 

 Pengelolaan sampah ini dilandasi oleh mindset bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak memiliki manfaat, oleh sebab itu sampah harus dibuang. Pola ini telah menjadi cara utama bahkan mungkin satu-satunya cara yang ditempuh kota-kota di Indonesia untuk menyelesaikan masalah sampahnya dengan lazimnya hanya mengandalkan sistem sanitary landfill atau pengurukan sampah di tempat pembuangan akhir, yang pada akhirnya menjadi menggunung dan berubah menjadi bom waktu lingkungan (Damanhuri and Padmi, 2016). Volume sampah yang tiba di tempat pembuangan akhir (TPA) diupayakan untuk dikurangi, dalam hal ini TPA diarahkan bukan lagi sebagai penerima semua jenis sampah, namun lebih kearah penampungan sampah yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi. Salah satu upaya dalam perubahan paradigma pengelolaan sampah adalah mengubah stigma bahwa  Paradigma sampah merupakan sesuatu yang menjijikkan dan harus dijauhi. Membuang sampah sudah menjadi kewajiban setiap masyarakat, namun sebagai masyarakat kita juga dapat membantu meminimalisir jumlah sampah dan mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan. Beberapa tips untuk membantu meminimalisir jumlah sampah, yakni memilah sampah dan membuang pada tempatnya, membawa kantong belanja atau tas belanja sendiri dari rumah untuk mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah dan membuat kompos dsb.

 

MENDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK MENJADI KERAJINAN



Sampah plastic merupakan sampah yang paling sering kita jumpai dan paling banyak. Sampah padat dapat di daur ulang dengan cara memisahkan, mengumpulkan, memproses, men- distribusi dan membuatnya menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali. Sampah padat juga menjadi bahan utama dalam proses daur ulang. Sampah dapat mencemari lingkungan dan mambahayakan Kesehatan bahkan dapat menyebabkan timbulnya banjir. Akan tetapi, melalui daur ulang kita dapat mengurangi sampah dan diolah lagi menjadi barang yang berguna. Daur ulang sampah adalah proses pengolahan kembali barang-barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.

Guruh Permadi (2011) proses daur ulang sampah merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemisahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk atau material bekas pakai dan komponen utama dalam menajemen sampah modern. Sampah padat dapat di daur ulang dengan cara memisahkan, mengumpulkan, memproses, men- distribusi dan membuatnya menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali. Sampah padat juga menjadi bahan utama dalam proses daur ulang. Sampah dapat mencemari lingkungan dan mambahayakan kesehatan. Sampah juga menyebabkan timbulnya banjir. Akan tetapi, melalui daur ulang, sampah dapat diolah lagi menjadi barang yang berguna. Daur ulang sampah adalah proses pengolahan kembali barang-barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.

 

Ketika produk dari plastik telah habis masa pakainya, ia dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali, untuk menghasilkan suatu benda yang dapat bermanfaat. Kita dapat memanfaatkan sampah plastk menjadi barang yang lebih berguna untuk kita, misalnya daur ulang dari botol plastik untuk kreasi pot bunga.

 

Daftar Pustaka

Damanhuri, E., & Padmi, T. (2010). Pengelolaan sampah. Diktat kuliah TL, 3104, 5-10.

Armus, R., Mukrim, M. I., Makbul, R., Bachtiar, E., Tangio, J. S., Sitorus, E., ... & Marzuki, I. (2022). Pengelolaan Sampah Padat. Yayasan Kita Menulis.


 Psikologi Lingkungan Pararel

 Semester : Genap 2021/2022


Essay 1

Nurul Fa'izah

2019011186

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 

Yogyakarta



 

Ayo Kita Merawat Lingkungan!

Lingkungan merupakan sumber kehidupan yang teramat penting bagi manusia, tak dapat di pungkiri jika manusia sangat memerlukan lingkungan untuk bertahan hidup lingkungan yang bersih membuat nyaman dalam kehidupan sehari-hari, apa lagi jika kita dapat menyangganya senantiasa selalu bersih, menjaga lingkungan tetap bersih dapat dilakukan dengan cara yang sederhana terlebih dahulu yaitu kita harus menamkan prinsip yang kuat “Mampu Membuang Sampah Pada Tempatnya” walaupun hal tersebut terdengar teramat sederhana akan tetapi hal tersebut teramat sulit kadang kita dilakukan jika bukan berdasarkan kesadaran dari dalam diri maka prinsip untuk menjaga lingkungan akan terasa teramat berat, kerap kali kita berpergian ke suatu tempat kemudian membeli makanan kemudian di bungkus dengan menggunakan plastic namun setelah digunakan plastic bekas bungkus makanan tadi di buang sembarangan padahal jika kita sendiri kesulitan memanfaatkan plastic bekas pakai seharusnya kita “Mampu Membuang Sampah Pada Tempatnya”.



Lingkungan merupakan suatu sistem kompleks yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme (Nasrudin 2008:2). Lingkungan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Lingkungan dapat berubah fungsinya karena berbagai faktor, salah satunya karena adanya era global. Dampak masalah lingkungan dapat dirasakan oleh seluruh penduduk bumi dengan adanya gejala-gejala alam yang menunjukkan ketidakwajarannya, lingkugan yang kotor bukan hanya berpengaruh terhadap lingkungan itu sendiri namun juga berdampak pada kehidupan manusia, misalnya banjir, sumber penyakit ataupun contoh sederhananya yaitu tersumbatnya saluran air karena menjaga lingkungan juga sama artinya dengan menjaga ekosistem. Masalah kebersihan berdampak terhadap kehidupan manusia mulai dari kesehatan sampai masalah bencana lingkungan. Menurut Darmawan & Fadjarajani (2016) mengatakan bahwasannya konsekuensi lingkungan yang dialami sekarang bukan hanya disebabkan oleh alam saja, tetapi oleh ulah manusia juga. Contohnya dalam mendirikan bangunan, manusia tidak memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sehingga berpengaruh kepada lingkungan yang semakin lama semakin berkurang. Selain konsekuensi yang dialami tersebut, muncul juga pencemaran lain seperti sampah yang membuat lingkungan tidak terawat lagi.

 Dalam menjaga lingkungan merupakan hak yang berlaku bagi semua orang tidak memandang umur, kasta, budaya, agama dan lain sebagainya jika bukan harus di tanam dari dalam diri sendiri maka kita tidak akan pernah sadar begitu pentingnya dalam menjaga lingkungan apalagi kita hidup berdampingan dengan orang lain maka kita tidak boleh menumpuk sampah begitu saja bukan hanya berdampak terhadap diri sendiri tetapi juga orang lain tidak hanya itu menjaga lingungan artinya kita juga menjaga negara ini tetap bersih dan mencintai tanah yang kita injak sekarang jika bukan dari sekarang kita menjaganya lantas sampai kapan kita akan hidup dengan lingkungan yang kotor.  Adapun tips/cara sederhana dalam menjaga lingkungan yaitu sebagai berikut:

1.     Jadikan bersih-bersih sebagai budaya yang harus di tanamkan

2.        Biasakan membuang sampah pada tempatnya

3.  Belajar dalam mebuang sampah ketempat sampah yang benar misalnya dapat       membedakan sampah organic dan non-organik

4.      Biasakan bersih-bersih di rumah

5.      Membuat jadwal bersih-bersih guna menjaga lingkungan tetap bersih

6.      Rajin ikut serta dalam kerja bakti yang diadakan dilingkungan tempat tinggal

 

 

 

 Daftar Pustaka:

Purwanti, D. (2017). Pendidikan karakter peduli lingkungan dan implementasinya. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 1(2).

Wibowo, H. A., Wasino, W., & Setyowati, D. L. (2012). Kearifan lokal dalam menjaga lingkungan hidup (Studi kasus masyarakat di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus). Journal of Educational Social Studies, 1(1).

Mujahidin, E., Bahagia, B., Wibowo, R., Dipa, L. Z. N., & Ningsih, S. R. (2021). Nilai Tradisi Bersih-Bersih di Lingkungan Sosial. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 2194-2206.





 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

Deajeng Grendista

2019011065

Essay 1

Dosen: Dr. Arundati Shinta, M.A

Semester: Genap 2021/2022

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

 


Sejak World Health Organization (WHO)  menetapkan COVID-19 sebagai pandemi akibat tingkat penyebarannya yang eksponensial secara global pada bulan maret 2020, seluruh masyarakat di himbau untuk selalu menerapkan perilaku 3M yaitu Memakai makser, menjaga jarak dan mencuci tangan . Karena hal ini juga , sejak saat itulah kita sangat dekat dengan masker.

Salah satu media utama penularan COVID-19 adalah droplet yang dikeluarkan dari saluran pernapasan ketika seseorang berbicara, bernyanyi, batuk, atau bersin. Penelitian lebih lanjut tentang COVID-19 masih berlangsung hingga saat ini, tetapi diketahui bahwa bahkan orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus. Ini berarti bahwa beberapa orang dapat menyebarkan penyakit tanpa menyadarinya. Hal inilah yang membuat menjaga jarak fisik sangat penting, terutama di mana tingkat penularannya tinggi. Namun, tidak selalu mungkin untuk menjaga jarak aman saat berada di ruang publik yang ramai. Di situasi seperti inilah, masker kain sangat dianjurkan untuk digunakan agar kita terlindungi dari penularan COVID-19.

Kain perca merupakan limbah anorganik yang dihasilkan oleh industri konveksi berupa serat-serat kecil. Jika Anda pergi ke pabrik pakaian atau penjahit, Anda akan melihat potongan-potongan kecil kain sisa dari pembuatan pakaian atau pembuatan barang lain yang menggunakan kain. Potongan kain ini disebut kain perca. Walaupun kain perca merupakan "kain sisa" tetapi masih bisa dimanfaatkan sehingga menjadi suatu barang yang tidak kalah bagus dengan barang-barang yang dibuat menggunakan kain mahal . Salah satu pemanfaatan kain perca adalah dijadikan bahan utama untuk membuat masker kain .


Berikut adalah cara membuat masker dari kain perca :

Alat dan Bahan :

1.    Kain Perca

2.    Tali Karet

3.    Jarum Pentul

4.    Gunting

5.    Stepler

Cara Pembuatan :

1.     Potong kain yang masih digulung atau dilipat dengan panjang sisi 25-27 cm dan lebar bawah 15-17 cm

2.        Tekuk 3 garis horizontal di tengah kain dan masukkan pin untuk menahan lipatannya

3.    Masukkan karet gelang dengan ukuran dan jarak telinga yang telah disesuaikan sebelumnya di sisi kiri dan kanan topeng

4.    Lipat kain di sekitar karet gelang di sisi kiri dan kanan masker sekitar 2 cm

5.   Tempatkan kain ekstra atau bahan microfiber dengan ukuran yang disesuaikan 25x15 cm di bagian dalam masker

6.     Stepler di sisi atas, tengah dan bawah topeng untuk menyatukan komponen utama dari kain perca, lapisan dan karet gelang bersama-sama

7.       Anda juga dapat mengikat karet gelang untuk menyesuaikan jarak dari tali ke telinga

8.    Lepaskan pin dan periksa kembali lipatan masker untuk menyesuaikan masker dari hidung ke dagu

9.    Jika sudah merasa pas, maka masker siap digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

A’isah, Trias Nur Aisyah, & Desi Novitasari, 2012, ‘Kencana: Kerajinan Kain Perca Menjadi Line Art Sebagai Industri Kreatif Berpeluang Ekonomi’,Jurnal Pena, Vol.3, No.1, Hal 464.

Nurheti Yuliarti, Rifki Aziz. Bisnis Menggiurkan Dari Kain Perca, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014.

Opi Ardiani, 2021, Kenapa Saya Menggunakan Konektor Masker?, dilihat pada tanggal 30 Juli 2021.

https://manajemen.darmajaya.ac.id/sulap-limbah-kain-jadi-kerajinan-kain-perca-nan-cantik/


 Psikologi Lingkungan A

Semester : Genap 2021/2022

Essay 2

Muhammad Rizki Apriyandi

2019011160

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta


Sampah plastik merupakan permasalahan global lingkungan yang jumlah dan jenisnya berbeda-beda di setiap negara (Verma etal., 2016).  Salah satu sumber pencemaran plastik adalah pot plastik dengan durabilitas rendah yang banyak digunakan untuk persemaian mulai dari tanaman pertanian, perkebunan hingga tanaman perhutanan. Sampah dari pot plastik tersebut sangat sukar terurai oleh mikroba di dalam tanah, sehingga dapat mencemari lingkungan (Alshehrei, 2017).

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh sampah menjadi momok utama permasalahan lingkungan yang sulit terurai seperti sampah botol plastik. Kepedulian dan perhatian dalam melestarikan dan menjaga lingkungan supaya bersih dan terhindar dari sarang penyakit perlu ditingkatkan. Sampah botol plastik dapat menjadi sarang jentik-jentik nyamuk karena tempatnya yang lembab. Perkembangan jentik-jentik nyamuk akan berlipat ganda disebabkan genangan air yang tertinggal di dalam botol. Selain itu, sampah botol plastik sulit diurai secara alami, semakin banyak orang yang menggunakan botol plastik akan mengakibatkan sampah botol plastik menumpuk dan mengganggu kebersihan lingkungan.

Salah satu cara untuk mengatasi kelemahan dari penggunaan pot plastik adalah dengan memberikan alternatif pengganti pot yang ramah lingkungan yaitu wadah semai berbahan dasar organik. Bahan organik seperti pati, gambir dan sejenisnya sudah mulai dikembangkan sebagai bahan baku dan perekat dalam pembuatan plastik yang mudah terdegradasi (Kamsiati et al.,2017; Kasim, et al.,2018). Bahan organik lain yang berpotensi besar untuk digunakan sebagai bahan pembuatan pot organik yang dapat terdegradasi adalah limbah serabut (fiber) kelapa sawit, dikarenakan jumlahnya yang sangat besar mencapai 13% dari total berat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit (Susilawati dan Supijatno, 2015).

Selain mudah terdegradasi dan tidak mencemari lingkungan, pot organik juga dapat langsung ditanam di dalam tanah dan menambah bahan organik pada tanah. Pot organik dapat menjadi salah satu media tanam yang memiliki kandungan hara yang cukup baik, sehingga memberikan sumbangsih terhadap kelestarian tanah dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut pot organik diharapkan mampu menunjang pertumbuhan tanaman dan menjadi wadah semai dan tanam alternatif yang ramah lingkungan (Nursyamsi, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi pembuatan pot organik berbahan baku limbah fiber kelapa sawit dengan variasi penambahan perekat alami yaitu kanji dan gambir.

Dapat disimpulkan bahwa Pot organik berbahan baku limbah serabut (fiber) kelapa sawit selain dapat mengurangi potensi limbah sawit juga dapat meningkatkan nilai ekonomi limbah. Pada penelitian ini dilakukan optimasi komposisi penambahan perekat alami pada pembuatan pot organik berbahan baku limbah serabut (fiber) kelapa sawit, serta melakukan karakterisasi fisik dan tingkat kesukaan terhadap pot organik.

DAFTAR PUSTAKA

Verma, R., Vinoda, K. S., Papireddy, M., & Gowda, A. N. S.,(2016),Toxic Pollutants from Plastic Waste-A Review,Procedia Environmental Sciences, 35, 701–708. 

Alshehrei, F.,(2017), Biodegradation of synthetic and natural plastic by microorganisms, Journal of Applied & Environmental Microbiology, 5(1), 8-19.

Kamsiati, E., Herawati, H., & Purwani, E. Y.,(2017), Potensi Pengembangan Plastik Biodegradable Berbasis   Pati   Sagu   Dan   Ubikayu   Di   Indonesia,Jurnal Penelitian   dan Pengembangan Pertanian, 36(2), 67-76.

Kasim, A., Yumarni, Y., & Fuadi, A.,(2018), Pengaruh  Suhu  dan  Lama  Pengempaan  pada Pembuatan Papan Partikel dari Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Perekat Gambir  (Uncaria  gambirRoxb.)  terhadap Sifat Papan, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 5(1), 17-21.

Susilawati & Supijatno, (2015), Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)  di Perkebunan Kelapa Sawit, Riau, Bul. Agrohorti., 3(2), 203–212.

Nursyamsi, N.,(2015), Biopot Sebagai Pot Media Semai Pengganti Polybagyang Ramah Lingkungan, Buletin Eboni, 12(2), 121-129.

Strategi Menghabisi Ibu Pertiwi 

“Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupi, tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri dirimu. Orang bilang tanah kita, tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman” 

Penggalan tulisan di atas merupakan penggalan lirik lagu dari salah satu band lawas Indonesia yang terkenal pada era 70 an “Koes Plus”. Lirik lagu tersebut menggambarkan betapa luar biasanya kekayaan alam dan kesuburan tanah yang ada negeri ini. Tentu bukan menjadi suatu hal yang berlebihan ketika band Koes Plus menuliskan lirik lagunya demikian, karena faktanya ibu pertiwi memang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Luas hutan Indonesia yang mencapai angka 92 juta hektare (dilangsir dari laman https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/14/190000623/negara-dengan-jumlah-hutan-terluas-di-dunia-indonesia-masuk-10besar#:~:text=Hutan%20Amazon%20adalah%20hutan%20terbesar,negara%20dengan%20hutan%20terluas%20kedua ) menempatkan Indonesia sebagai negara ke-8 yang memiliki jumlah hutan terluas di dunia. Namun di luar capaian tersebut luas hutan Indonesia mengalami penyusutan 3 juta hektare dalam 2 tahun ini, di mana pada tahun 2020 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan Indonesia memiliki luas hutan sebesar 95 juta hektare. Penyusutan tersebut tidak lepas dari masifnya proyek-proyek strategis nasional yang sedang gencar digenjot oleh pemerintah, guna meningkatkan pendapatan ekonomi negeri ini. Dalih yang sebenarnya cukup menarik untuk ditelaah lebih mendalam, mengingat permasalahan distribusi dan transisi yang ada di negeri ini bukan hanya soal infrastruktur semata namun jua soal superstruktur birokrasi negeri ini. Peralihan lahan produksi guna mengenjot distribusi dan transisi, pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru di waktu mendatang yang bernama kelangkaan. Tentu penyusutan lahan bukan hanya terjadi pada berkurangnya luas hutan semata, namun jua menyasar pada penyusutan di tanah-tanah pertanian. Interval 2021 Badan Pusat Statistik melaporkan luasan tanah pertanian mengalami penyusutan 0,14 dibandingkan tahun sebelumnya (https://ekonomi.bisnis.com/read/20211015/12/1454724/bps-sebut-potensi-luas-lahan-panen-padi-menyusut-014-juta-tahun-ini#:~:text=Trade-,BPS%20Sebut%20Potensi%20Luas%20Lahan%20Panen%20Padi%20Menyusut%200%2C14,sebesar%2010%2C52%20juta%20hektare). Penyusutan tersebut bukan hanya terjadi karena dampak proyek strategis semata, namun juga peralihan lahan pertanian menjadi pemukiman serta pabrik-pabrik industri. Tentu hal ini harusnya menjadi warning serius terutama pada upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional, karena semakin menyusutnya lahan produksi di tengah kebutuhan pangan yang semakin meningkat akan berdampak pada melambungnya harga kebutuhan pokok bahkan pada surplus tertentu akan menyebabkan kelangkaan pangan. Lantas apakah dalih mengalih fungsikan lahan produksi menjadi ruang distribusi dan transisi, akhirnya benar-benar meningkatkan ekonomi masyarakat di negeri ini? ataukah malah sebaliknya?

Kreatif melalui Organik. Berdaya tanpa berharap lebih pada Negara. 
Permasalahan lain yang menimpa petani di negeri ini bukan hanya berkutat pada persoalan alih fungsi lahan semata, namun masih banyak permasalahan lain yang juga seringkali membuat petani di negeri ini miris. Dari sekian banyak permasalahan yang ada, kelangkaan dan/atau mahalnya harga pupuk menjadi salah satu permasalahan yang seringkali dijumpai. Langkah pemerintah untuk memberikan subsidi pupuk melalui skema kartu tani, sejauh ini dirasa belum mampu berdampak besar bagi kaum petani. Terbatasnya jumlah pupuk yang diberikan, dibandingkan luas lahan dan jenis tanaman yang ditanam menjadi variabel yang mendukung bahwa persoalan pupuk masih menjadi salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh petani. Pemetaan dan/atau alternatif yang disuguhkan pemerintah, belum mampu menjawab janji daripada pemerintah untuk memberikan kesejahteraan bagi kaum petani. Dalam merespon hal tersebut, muncul suatu pertanyaan “Apakah petani harus terus berharap pada pemerintah mengenai permasalahan pupuk ini?”. Sebuah pertanyaan yang memang tidak seharusnya hadir, bilamana pemerintah dan negara mampu mengakomodir permasalahan yang ada. Namun, realitanya pemerintah dan negara sampai detik ini belum mampu mengakomodir permasalahan tersebut. Bukan hadir menyelesaikan, tapi malah menambah jajaran panjang luka petani dengan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang mengilas lahan produktif para petani. Menjawab permasalahan pupuk, maka mungkin sudah waktunya masyarakat ataupun kaum petani mencoba berdaya tanpa kehadiran peran negara di dalamnya. Sebuah langkah yang tidak mudah memang, namun seperti yang pernah kawan penulis katakan “berharap pada negara seperti halnya berharap pada seseorang yang kita kejar. Bukannya hadir bahagia, tapi malah hadir lara. Berharap pada negara sedikit riskan kawan”, sebuah perkataan yang mungkin memang ada benarnya. Sudah waktunya masyarakat dan kaum petani memikirkan solusi dan langkah-langkah alternatif guna menjawab problematika yang ada. Salah satu langkah alternatif guna menjawab permasalahan pupuk adalah dengan memanfaatkan pupuk organik. Maupun dalam beberapa kajian ataupun riset pupuk organik belum bisa sepenuhnya mengantikan pemakaian pupuk kimia, karena kandungan zat yang ada di dalamnya. Namun setidaknya langkah penggunaan pupuk organik, dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia bagi petani. Hasil bumi atau tanam dari lahan yang dipupuk dengan menggunakan pupuk organik pun lebih menyehatkan, daripada lahan yang disuplai oleh bahan-bahan kimia. Dampak positif lain daripada penggunaan pupuk organik adalah ramah lingkungan dan juga dapat menjaga struktur tanah dari erosi. Maupun masa panen tidak secepat masa panen penggunaan pupuk kimia, namun setidaknya pupuk organik lebih aman dan juga murah. Bahan baku pembuatannya pun cenderung lebih mudah ditemui. Pupuk organik mungkin belum mampu sepenuhnya menjawab permasalahan mahalnya harga dan kelangkaan pupuk. Namun setidaknya penggunaan pupuk organik bisa menjadi salah satu langkah alternatif, untuk berdaya. Merdekalah petani, cinta kasih yang abadi. Tanam, rawat, dan mekarlah benih-benih kebaikan. 

Di tulis oleh Karunia Kalifah Wijaya (2019011064). Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2019. Pecinta kopi hitam dan juga rokok lintingan.

 Psikologi Lingkungan A

Semester : Genap 2021/2022

Essay 1

Muhammad Rizki Apriyandi

2019011160

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

 Sampah disekitar kita semakin hari semakin menumpuk. Baik sampah rumah tangga, sampah industry, dan sampah lingkungan. Menumpuknya sampah bukan hal mudah untuk diselesaikan. Penumpukan sampah sudah menjadi permasalahan yang serius bagi kita semua.

 Sebuah fakta bahwa timbunan sampah di indonesia secara nasional mencapai 200 ribu ton per hari atau setara 73 juta ton per tahun adalah sampah rumah tangga 48 persen, kawasan komersial sebesar 9 persen dan sisanya dari fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, jalan, dan sebagainya. Sistem pengelolaan persampahan terutama untuk daerah perkotaan, harus dilaksanakan secara tepat dan sistemastis. Kegiatan pengelolaan persampahan akan melibatkan penggunaan dan pemanfaatan berbagai prasarana dan sarana persampahan yang meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan maupun pembuangan akhir. Masalah sampah berkaitan erat dengan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu penanggulangan sampah bukan hanya urusan pemerintah semata akan tetapi penanganannya membutuhkan partisipasi masyarakat secara luas. Jumlah sampah ini setiap tahun terus meningkat sejalan dan seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat atau manusianya dan disertai juga kemajuan ilmu pengetahuan teknologi yang menghasilkan pula pergeseran pola hidup masyarakat yang cenderung konsumtif.

 Dalam kamus bahasa indonesia limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya . Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

 Dari sekian limbah rumah tangga ada yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia yaitu sampah anorganik yang keberadaannya kadang dianggap kecil. Dari hasil kajian pustakamaka menunjukan bahwa sampah menurut jenisnya terbagi menjadi: garbage (sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk), rubbish (bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk), ashes (sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran kayu, batubara maupun abu dari hasil industry), dead animal (segala jenis bangkai yang membusuk seperti bangkai kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain), street sweeping (segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan karena perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab) dan industrial waste (benda-benda)padat sisa dari industri yang tidak terpakai atau dibuang misal industri kaleng dengan potongan kaleng-kaleng yang tidak terolah.

 Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh volume sampah yang tinggi yang tidak dikelola dengan baik adalah gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan estetika lingkungan dan terhambatnya pembangunan negara. Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah sudah kita kenal adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

 Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran akan pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di setiap lingkungan masyarakat sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam pemanfaatan dan pengelolaan sampah harus melibatkan berbagai komponen masyarakat dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik lingkungan serta keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat. Sampah anorganiklah yang sangat berbahaya bagi kehidupan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar Azrul. 1986. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Ismoyo IH. 1994. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

 PSIKOLOGI LINGKUNGAN A

ESSAY 2

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A

Dara Crista

 2019011144 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA



Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puing bahan bangunan, dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil samping yang sudah tidak terpakai (Sucipto, 2012). Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir Secara garis besar, kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbunan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transport, pengolahan, dan pembuangan akhir (Sejati, 2009). Pengelolaan sampah menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 adalah suatu kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan timbunan, pendaur ulangan sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Adapun penanganan sampah meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Adapun tujuan dari pengelolaan sampah adalah meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. 


Kerajinan Tangan dari Barang Bekas



        Barang Bekas merupakan barang yang telah digunakan dan tidak berguna lagi atau lebih sering disebut sampah, tapi bagi orang yang kreatif barang-barang bekas tersebut bisa dijadikan sebuah kerajinan yaitu dengan cara mendaur ulangnya. Tidak semua barang bekas yang dapat didaul ulang dan tidak sedikit juga barang bekas yang dapat didaur ulang, contohnya : Koran, plastik, kardus, botol, kaleng, dst.

 Dengan mendaur ulang barang bekas tersebut kita bisa mengurang menumpukan sampah, minimal disekitar kita, dan juga bisa menumbuhkan kekreatifan yang kita miliki dengan merubah barang bekas menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai seni.

Berikut ada beberapa contoh gambar aneka kerajinan tangan dari barang bekas :

Pot Bunga dari Botol Bekas

Bahan pembuat dari pot bunga tersebut hanya dengan menggunakan botol plastik bekas. Selain dengan menggunakan botol bekas, juga bisa membuat sebuah pot bunga yang sejenis dengan ini menggunakan kaleng minuman bekas atau barang bekas lainnya. Banyak sekali produk-produk minuman sekarang yang menggunakan botol plastik sebagai kemasannya. Kebanyakan dari kita, setelah isi minumannya habis, botolnya seringkali kita buang dan hanya menjadi sampah. Alangkah baiknya kalau kita mengumpulkan sampah botol plastik ini untuk kemudian kita buat menjadi sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni.

Tempat Tisu dari Kaleng bekas

Kaleng merupakan salah satu sampah rumah tangga yang sering kita temui. Mungkin bagi yang masih memiliki balita dan menggunakan susu formula sebagai asupan bagi balitanya, kaleng bekas susu bubuknya sering kali menumpuk di dapur.

 Daripada kaleng-kaleng ini tidak dimanfaatkan, lebih baik kaleng ini kita jadikan saja sebagai tempat tisu. Yang kamu perlukan beberapa alat untuk membuat lubang pada bagian penutup atasnya dan cat atau stiker.

Lampu Hias dari Kardus Bekas

Lampu hias seperti ini bisa mempercantik dekorasi interior kamar tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi. Berbahan kertas kardus bekas dan beberapa bahan pelengkap lainnya, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya terlalu banyak untuk membuat lampu hias seperti ini.

Kerajinan dari kardus bekas seperti ini tidak terlalu rumit dibuat. Cukup dengan ketrampilan dan bekal kreatifas.

Daftar Pustaka

https://www.fatinia.com/kerajinan-tangan-dari-barang-bekas/

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

 ESSAY 1

Dosen : Dr. Arundati Shinta, M.A

Dara Crista

2019011144 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA




Salah satu bentuk cinta terhadap lingkungan ialah dengan membersihkan sungai yang tercemar. Masih banyak sungai-sungai di Indonesia yang tercemar akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Sebenarnya jika kita lebih peka terhadap lingkungan, pencemaran tidak akan terjadi. Perlu dilakukan sesuatu sebagai solusi untuk hal tersebut, salah satunya dengan bersatu membersihkan kekacauan ini. Karena sudah terlanjur terjadi pencemaran, maka salah satu hal yang bisa kita lakukan ialah dengan membersihkannya. Ada berbagai faktor yang menyebabkan pencemaran sungai, misalnya saja pembuangan limbah rumah tangga yang sembarangan. Sampah rumah tangga ini tidak hanya berasal dari rumah warga saja, namun juga dari aktivitas lainnya. Misalnya saja aktivitas perkantoran, rumah makan, tempat rekreasi, hingga pasar. Limbah tersebut dapat berupa makanan sisa, plastik, air bekas cucian, dan lain sebagainya yang dibuang sembarangan di sungai. Alhasil jika sampah-sampah menumpuk lalu terjadi pencemaran, berbagai bencana seperti banjirpun dapat dengan mudah terjadi.



Manfaat Membersihkan Sungai

Sungai memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya sebagai sarana sanitasi. Jadi sudah sewajarnya kita peduli terhadap kebersihan dari sungai dan menjaganya agar tidak tercemar. Saat ini sudah banyak komunitas yang peduli terhadap lingkungan dan bergerak untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Berikut beberapa manfaat membersihkan sampah di sungai.

Meminimalisir Terjadinya Banjir

Banjir dapat terjadi akibat luapan sungai yang tersumbat oleh tumpukan sampah yang dibuang sembarangan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan membersihkan sungai dengan bergotong royong dapat membantu mengurangi risiko terjadinya banjir. Kesadaran terhadap buang sampah pada tempatnya masih perlu diupayakan lagi, supaya masyarakat lebih peduli dengan lingkungan sekitar.

Menjaga Ekosistem Sungai

Membersihkan sungai juga membawa manfaat untuk ekosistem sungai. Banyak hewan-hewan yang tinggal di sekitar sungai yang perlu dijaga dan dilindungi. Jika sampah-sampah yang ada di sungai termakan oleh hewan tersebut, maka dapat menyebabkan keracunan. Dampak membersihkan sungai juga dapat dirasakan oleh warga sekitar yang perekonomiannya tergantung dengan sungai, misalnya saja mencari ikan untuk dijual atau dimakan sendiri.

Sebagai Tempat Wisata

Jika sungai sudah bersih dari sampah-sampah yang mencemari, maka sungai bisa dijadikan sebagai tempat wisata. Pengunjung dapat menikmati liburan dengan menghabiskan waktu disungai. Misalnya saja dengan memancing, menaiki perahu, melihat pemandangan di pinggir sungai, bahkan yang lainnya. Hal tersebut bisa menjadi penambah pendapatan bagi warga sekitar. Namun tetap dengan menjaga kebersihan di sekitar sungai. Warga bisa menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang seperti tempat sampah untuk membuang sampah. Jadi warga bisa menjaga sungai dengan membuang sampah pada tempatnya. 

Meminimalisir Gangguan Kesehatan Warga Sekitar

Sungai yang kotor dan kumuh, dapat mengundang berbagai penyakit bagi warganya. Hal itu bisa dikarenakan hewan-hewan seperti lalat yang hinggap di sampah lalu hinggap ke makanan yang dikonsumsi warga. Lalat yang hinggap di makanan akan membawa penyakit seperti diare. Dengan membersihkan sungai, maka kita bisa membantu menjaga kesehatan masyarakat.

Tercukupi Air Bersih

Manfaat dari membersihkan sungai selanjutnya ialah membantu warga sekitar untuk mencukupi ketersediaan air bersih. Sungai yang bersih tentu saja akan menciptakan aliran air yang lebih bersih. Selain warga sekitar yang terbantu, tumbuhan yang ada di sekitar sungai juga ikut terbantu. Karena kualitas air yang baik dapat mempengaruhi kualitas tanah, sehingga membuat tanaman menjadi subur.


Daftar Pustaka

Wijaya, Y. F., & Muchtar, H. (2019). Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sungai. Journal of Civic Education, 2(4), 405-411.


Nama: Mekthildis Kurnia 
NIM : 2019011179
 Kelas: Paralel 


         MENEBANG HUTAN SECARA LIAR                       BERDAMPAK PADA KERUSAKAN                                      LINGKUNGAN


 Hutan ada untuk di jaga bukan untuk di rusak. Merusak hutan tanpa disadari sama dengan kita merusak diri kita sendiri, karena hutan bagian dari kehidupan kita. Manusia dan hutan bisa di sebut simbiosis yang saling membutuhkan karena hutan membutuhkan manusia begitupun manusia membutuhkan hutan. Hutan membutuhkan manusia agar hutan bisa di rawat karena tidak mungkin hutan merawat hutan. Begitupun sebaliknya manusia membutuhkan hutan karena hutan berdampak besar bagj kehidupan manusia yaitu memberikan udara segar atau bersih bagi manusia untuk bisa di nikmati dan di hirup setiap saat. Jadi perilaku manusia yang menebang hutan secara liar itu sangat tidak baik dan sangat merugikan hutan serta merugikan manusia sendiri. Perilaku menebang hutan secara liar yang di lakukan manusia menimbulkan kerusakan yang sangat fatal bagi lingkungan. Hutan ada untuk di jaga dan di lestarikan bukan untuk di rusak sesuai keinginan hati manusia. Hutan menjadi dasar ketenangan hidup manusia yang menempati suatu wilayah, karena dengan suasana hutan yang adem,sejuk maupun bersih memberikan udara segar yang dapat di di nikmati manusia setiap harinya. Mungkin banyak manusia yang tinggal jauh dari hutan yang banyak pepohonan yang rimbang sehinggah banyak orang yang menganggap sepele tentang hutan, namun tanpa di sadari udara segar yang di nikmati manusia setiap harinya itu berasal dari lingkungan atau hutan yang tidak tercemar. Tetapi jika manusia tidak menyadari dari mana sumber udara segar yang di rasakan setiap saat maka anggapan sepele tentang penebangan hutan secara liar itu akan ada. Penebangan hutan secara liar sangat berdampak buruk bagi lingkungan yang kita tempati, karena akan merusak suasa alam yang sejuk serta banyak mengurangi udara baik bagi kesehatan kita. Maka marikah bangun kesadaran kita untuk merawat dan memelihara hutan kita dengan baik sehinggah hutan akan memberikan kita udara yang segara dan sejuk bagi keberlangsungan hidup kita setiap harinya. Karena menciptaka lingkungan asri itu berawal dari diri kita sendiri, maka tanamkan cinta sebesar-besarnya maupun sebanyak-banyaknya bagi lingkungan kita karena dengan begitu kepedulian kita tergadap lingkungan yang kita tempati akan semakin besar.

 Psikologi Lingkungan Paralel

Semester : Genap 2021/2022

Essay 1

Shalsabila Eka Putri

2019011004

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

    Lingkungan hidup kita semakin hari semakin menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah. Banyak slogan dan poster disebar mengenai pemanasan global, juga banyak gerakan-gerakan untuk mengurangi sampah diberbagai tempat dan menjaga kebersihan air. Namun, usaha-usaha kitadalam mengurangi kerusakan nampak sedikit menuai hasil. Hutan masih dibabat demi mebel-mebel yang kita gunakan dan bahan bakar fosil kita gunakan untuk transportasi kita. Demi mencapai situasi lingkungan yang baik, kita perlu bertindak dengan lebih cerdas, efektif, dan efisien.untuk mencari solusi dari masalah ini, kita harus tahu apa akar dari kerusakan lingkungan kita ini. salah satu faktor rusaknya lingkungan hidup adalah kesadaran dan pendidikan yang kurang tentang lingkungan hidup.

    Pendidikan sejak dini tentang membuang sampah pada tempat nya dan memanfaatkan barang bekas sebenarnya bisa membantu menggurangi dampak lingkungan hidup. Sebenarnya ada juga orang-orang yang mau melestarikan alam, tapi tidak memiliki cukup pengetahuan untuk hal tersebut atau diperdaya oleh orang lain karena minimnya kemampuan akademisnya. Biasanya hal seperti ini terjadi di desa-desa dan daerah-daerah yang terpencil, dimana mereka ditipu oleh orang-orang yang berniat mengeruk kekayaan alam tanpa henti.Dampaknya adalah kerusakan lingkungan hidup tidak hanya merugikan manusia, namun juga merugikan makhluk hidup lain di bumi. Hewan-hewan akan banyak yang punah, karena kemampuan penyesuaikan diri mereka sangat kurang dibandingkan dengan manusia. virus-virus dan bakteri-bakteri akan bermutasi menjadi spesies-spesies baru yang bias menyebabkan penyakit-penyakit yang mematikan. 

Gambar 1. Banyaknya Sampah Di Pantai 

    Manusia sendiri pasti akan kehilangan hidup yang nyaman apabila lingkungan rusak. Banjir terjadi di mana-mana, kekeringan juga terjadi diberbagai tempat. selain itu akan sering terjadi gagal panen. Hal-hal ini bisa terjadi karena kerusakan lingkungan yang terutama melibatkan hutandapat menyebabkan pemanasan global atau global warming. Sebenarnya, semua solusi ada dalam diri kita masing-masing. Namun,untuk memulainya butuh keberanian. kita bisa dimaki orang lain karenadianggap sok bersih, juga dianggap aneh karena tidak mengikuti trend buang sampah di semua tempat. yang paling penting adalah jangan pernah setengah-setengah setelah memulai tindakan penyelamatan lingkungan

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

UST MENULIS

UST MENULIS

ABOUT ME

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Subscribe Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

KEPIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

  UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2 SEMESTER GANJIL 2022/2023 DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta ARSENIUS REINHART SUROS 2021011094    ...

Labels

  • 2016011126 1
  • 2017011165 7
  • 2018011173 3
  • 2021011004 Erwin Prabowo 2
  • 2021011048 Aprilia Nita Ningrum 3
  • 2021011049 nuril latifatuz zahroh 2
  • 2021011055 Rahmad Alam 4
  • 2021011062 steven aldodi stevano 4
  • 2021011080 Widyaningrum Pramesti 5
  • 2021011101 Muhammad Angga Pratama Putra 5
  • Abdul Basith 2017011150 6
  • abu masroh 1
  • Agung Tri 5
  • Ahmad Ramadhan Ginting 2021011103 4
  • Alda Azahra'2021011036 5
  • Amaru Nuki (2019011007) 1
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL 'AUNI 2019011003 3
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL "AUNI 2019011003 4
  • Arundati Shinta 2
  • Before and After 1
  • berbagi rezeki 1
  • berkebun 1
  • Christian Kevin Adiyatma Rasendriya 2019011006 2
  • cinta lingkungan 1
  • Clara Selu 1
  • Damar Syifa Rahmanto AJi 2019011089 6
  • Dea Verananda Siallagan (2021011082) 3
  • Deajeng Grendista (2019011065) 6
  • Devi nova priyanti (2019011131) 5
  • Dyah Ayu Perwita Sari 2019011149 7
  • ekonomi sirkular 1
  • Fadila Perwitasari/2019011099 7
  • Fahmi Anwar 4
  • Faizal Aria Pamungkas 2018011109 Psikologi Lingkungan Paralel 5
  • generasi milenial 2
  • Inarotur Rizqiyah 1
  • Indrajat Syahru Ramadhan 201901111 5
  • insanul afdal nim 2018011147 5
  • Irhaz Sabila Ramdana (201901172) 6
  • Jesseica Ray 2019011082 1
  • Karunia Kalifah wijaya 7
  • Konita Ariakne (2018011068) 1
  • kucing jalanan 1
  • limbah makanan 1
  • maulana malik 2018011135 5
  • menjaga lingkungan 1
  • Muhammad Fauzan Ajun Pratama 5
  • Muhammad Fernanda Wijaya - 2019011125 7
  • Muhammad Maftuh (2021011077) 2
  • Muhammad Rizki apriyandi 2019011160 4
  • Muthi'ah Muliana/2018011096 6
  • Nabila Alfarabi - 2019011013 7
  • Nama : Alisha Septiani Karoror 3
  • Nurrokhman Danang Hadiwijoyo 6
  • Nurul Pratiwi Tahir_2019011088 3
  • Nurul Wafiqah Deu 3
  • pandemi covid 19 1
  • peluang usaha 2
  • Plogging 1
  • Prestasi 1
  • pro-lingkungan 1
  • Psikologi Lingkungan 29
  • Rizky Maulana Putra 5
  • Sampah 1
  • sampah rumah tangga 1
  • Sekolah Alam 1
  • street feeding 1
  • Theresia Windiya Pratama_2019011002 4
  • Theresia Windiya Pratama-2019011002 3
  • Tisa Eritantia 2019011173 7
  • UTS_Indrajat Syahru 1
  • Wahyuni Rahmawatul Hasanah 2018011079 3
  • Yuli Priansah 6
  • yusuf priyana 2019011119 1
  • Zukhruf Kalyana M 7

Arsip Blog

  • Desember 2022 (50)
  • November 2022 (5)
  • Oktober 2022 (72)
  • Juni 2022 (142)
  • Mei 2022 (25)
  • April 2022 (90)
  • Maret 2022 (72)
  • Februari 2022 (60)
  • Juni 2021 (71)
  • Mei 2021 (4)
  • April 2021 (87)
  • Maret 2021 (11)
  • Februari 2021 (1)

Ad Code

Responsive Advertisement

Popular Posts

  • STRATEGI PENERAPAN 3R (REUSE, REDUCE, DAN RECYCLE) DI LINGKUNGAN SEKOLAH
  • keindahan alam kedung pedut penggerak ekonomi
  • Peduli Lingkungan Sejak Dini
  • Kurangi Kantong Plastikmu Sayangi Bumimu

Total Tayangan Halaman

Translate

Ad Space

Responsive Advertisement

Cari Blog Ini

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template