Psikologi Lingkungan A
Semester : Genap 2021/2022
Essay 1
Nabila Alfarabi
2019011013
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
Sampah disekitar kita semakin hari semakin menumpuk. Baik limbah rumah tangga, limbah industri maupun limbah lingkungan. Menumpuknya sampah bukan hal yang udah untuk diselesaikan. Penumpukan sampah tealah enjadi masalah serius bagi kita semua. Limbah jenis kain perca ini cukup banyak ditemukan karena banyaknya industri konveksi yang mulai menjamur akhir-akhir ini baikdalam skala kecil maupun skala besar (Austin, et al., 2021)
Sekarang orang masih melihat bahwa sampah adalah sisa penggunaan suatu barang. Baik organik maupun anorganik yang tidak dapat digunakan dan tidak memiliki nilai. Misalnya sampah kain yang merupakan salah satu jenis sampah yang sulit diolah karena merupakan sampah anorganik, tidak mudah terurai sehingga tidak dapat dikomposkan. Sampah kain perca merupakan sampah anorganik yang sulit terurai oleh lingkungan. Limbah ini sering menjadi masalah karena banyak industri konveksi yang hanya membiarkan limbah kain perca dikumpulkan kemudian dibakar dan akan menjadi pencemaran lingkungan sehingga menimbulkan asap dan gas yang tidak baik untuk kesehatan.
Kain perca sebagai alternatif peluang usaha, dengan cara mendaur ulang limbah kain perca menjadi produk yang bernilai jual (Septiawati et al., 2019). Oleh karena itu, perlu dilakukan pemanfaatan kembali limbah kain perca menjadi produk yang bernilai jual dan memiliki nilai estetika. Demikian pengolahan kain perca bisa mengurangi limbah dan menambah nilai guna serta nilai ekonomis suatu barang. Dengan memberikan pembekalan kepada masyarakat dengan pemanfaatan limbah plastik dan kain perca menjadi kerajinan tangan dapat menambah nilai ekonomis suatu barang yaitu kerajinan tangan (Anindita, Setiawan, Asri, & Sari, 2017).
Tidak hanya mengolah kain perca sebagai kerajinan tas, tetapi juga produk-produk yang dapat dipasarkan dan bermanfaat untuk mendaur ulang limbah kain perca, seperti masker, serbet dan pengikat masker yang banyak diminati di masa pandemi virus Covid-19.
Kain perca biasanya diperoleh dari sisa kain yang dibuat oleh penjahit di industri konveksi. kain ini dikumpulkan dan sering dibuang atau diberikan kepada mereka yang menginginkannya. Apalagi disrupsi yang melanda berbagai sektor industri sudah semestinya menjadikan ini momentum untuk melakukan perubahan signifikan demi masa depan manusia yang lebih baik di bumi.
Disamping untuk mengurangi pencemaran bumi akibat limbah textile, pemanfaatan kain perca menjadi kerajinan tangan guna meningkatkan kita untuk lebih kreatif dan juga bisa merawat bumi kita.
Daftar Pustaka
Austin, Trecy. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Reuse Sampah Kain di Desa Pipa Putih Ogan Ili pada
Masa Covid 19. Jurnal Abdidas. 2 (2): 363–369 https://doi.org/10.31004/ abdidas.v2i2.281
Anindita, G., Setiawan, E., Asri, P., & Sari, D. P. (2017). Pemanfaatan Limbah Plastik dan Kain Perca
Menjadi Kerajinan Tangan Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Seminar
MASTER PPNS, 2(1), 173–176.
Septiawati, Rani. (2019). Pemanfaatan Limbah Kain Perca Sebagai Alternatif Peluang Usaha.
Journal Of Community Service. 3(1). 1-8.
Penulis,