Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Menulis

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us


Abdul Basith 2017011150 











 “Kalau kita semua tanggung jawab abah, abah tanggung jawab siapa?” 


Abahh yang jarang meluangkan waktu bagi anaknya. Maklum, sosok Abah yang bekerja keras membuatnya menjadi orang sibuk. Susah meluangkan waktu, termasuk bagi anaknya. Selain itu, untuk menegaskan keharmonisan keluarga. 

Kehidupan yang nyaman bisa berubah 180 derajat bila mana banyak masalah bertubi-tubi cerita sedih yang berhasil membuat menangis dan kelucuan yang berhasil membuat tertawa.

Kita semua pasti mempunyai masalah berharap bisa cepat selesai. Namun kehendak berkata lain. Sosok Abah yang tidak ingin keluarga kecilnya tau terpaksa berbohong mengenai masalahnya yang tidak selesai. Tapi Abah sadar dan menceritakan tentang kebenaran kabar tersebut. Jadi untuk apa Abah berbohong jika selanjutnya secepat kilat semuanya dibuka :) 

Apaa pun dan di manapun serta sesusah apa pun keadaannya, semua akan terlewati dan terasa nikmat ketika menghadapinya bersama keluarga tercinta.

110 menit Keluarga Cemara

                                        Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Zukhruf Kalyana Mukti

2018011112

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

 

Tema: Kepedulian dan penyelamatan pada lingkungan



Pandemi Covid-19 sedang mengguncang dunia. Dimana pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Virus yang menyerang pernapasan ini memiliki gejala seperti gangguan pernapasan, demam, batuk dan sesak napas. Menurut kasus-kasus yang sudah terjadi, penularan virus ini terbilang cepat karena melalui droplet (percikan batuk atau bersin). Standar untuk pencegahan infeksi ini adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menerapkan etika batuk/bersin, lalu menjaga jarak.

Karena penyebaran virus ini berbentuk droplet (percikan batuk atau bersin) maka diresmikanlah langkah pencegahan melalui Prokes (Protokol Kesehatan) dengan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Kewajiban memakai masker sebagai perlindungan diri, membuat kebutuhan masker bedah/medis meningkat pesat selama masa pandemi. Beberapa bulan setelah diinformasikannya virus ini, pesanan masker medis meningkat pesat, bahkan sampai Indonesia mengimpor masker medis. Kelebihan pemesanan masker medis ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga negara-negara lain.

 

Gambar: Edukasi Kompas

Hal ini sangat berpengaruh pada tim tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19. Tak jarang tenaga medis terjangkit virus akibat minimnya Alat Perlindungan Diri (APD) untuk tenaga medis. Peningkatan pesanan yang banyak namun tidak dibarengi dengan stok yang mencukupi di berbagai negara membuat WHO menghimbau masyarakat menggunakan masker berbahan dasar kain dan mendahulukan para tenaga medis mendapat alat-alat kesehatan (sarung tangan karet, masker medis, hazmat dll).

Penggunaan masker medis yang hanya sekali pakai ini juga berdampak pada lingkungan dikarenakan sampahnya yang menumpuk dapat berakhir di laut dan sangat berpotensi untuk membahayakan kehidupan di laut. Berdasarkan laman Republika.co.id yang memuat studi global di environmental Advances, masker medis dalam eksperimen penuaan buatan dan memaparnya di air laut. Hasilnya menunjukan bahwa masker tersebut melepaskan sebanyak 173 ribu mikrofiber sehari ke laut. Padahal pada tahun 2020 saja, ada puluhan miliar masker wajah yang diproduksi di seluruh dunia karena masker medis telah berubah dari alat khusus untuk tenaga medis menjadi benda yang dipakai publik.

gambar: Kompas

Masih dari laman yang sama, Ocean Asia (kelompok di Hongkong yang berbasis lingkungan) mengatakan sekitar 1,5 milliar sampah masker dibuang ke laut tahun lalu, hal ini setara dengan rata-rata 5.460 metrik ton polusi plastik. Maka dari itu kita dihimbau menggunakan masker berbahan dasar kain agar dapat mengurangi sampah dan ramah lingkungan. Selama memperhatikan bahan kain dan lapisan serta bentuk jahitan, masker kain dapat lebih ampuh dibanding masker medis.

Selain itu, sebenarnya masker kain jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan masker medis sekali pakai. Kita tidak perlu terus menerus membeli masker karena masker kain dapat digunakan kembali ketika sudah dicuci bersih, sehingga uang yang kita miliki bisa dialokasikan untuk hal yang lain atau ditabung. bukankah jika seperti ini 'sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui' ?




Daftar Pustaka

Kementrian Kesehatan. 2020. Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19). Jakarta Selatan : Kementrian Kesehatan

Azizah, Nora (21 April 2021). Masker danSarung Tangan Sekali Pakai tak Ramah Lingkungan. Diakses pada 22 April 2021, dari https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qrx72y463


 


 

Abdul Basith 2017011150

Sampah adalah suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi atau tidak digunakan lagi. Sampah sering kali menjadi gangguan bagi kehiduan manusia. Bukan hanya karena masalah terganggunya keindahan tempat tinggal yang kita diami, atau seringnya sampah menyumbat saluran air, melainkan kerapnya berbagai macam penyakit  menyerang manusia yang diakibatkan dari lemahnya penanganan sampah itu sendiri.

Sampah selama ini sering menjadi sosok menakutkan atau bahkan bisa dikatakan musuh bagi kelangsungan hidup manusia. Karena itu sampah ingin dijauhkan, sejauh mungkin dari kehidupan kita. Padahal yang menciptakan sampah itu sendiri adalah manusia. Namun, kenyataannya memang seperti itu. Hasil dari proses kehidupan manusia menghasilkan apa yang dinamakan dengan sampah. Jadi, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sampah merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Masalahnya adalah manusia kerap dibuat kebingungan mengatasi sampah yang semakin menumpuk , ditambah lagi terbatasnya lahan Tempat Pembuangan Sampah di tempat mereka tinggal.

Sekarang  ini telah banyak teknologi untuk mengelola bahkan memusnahkan sampah.  Namun, sudah tidak jamannya lagi sampah dimusnahkan atau dijauhkan dari kehidupan manusia.  Sampah dapat kita sulap menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan bernilai estetis. Salah satunya adalah dengan diadakannya Bank Sampah.

Persoalannya adalah sampah menjadi masalah utama yang harus ditangani. Tulisan ini lebih tertuju pada pengelolaan sampah yang ada di Jagakarsa. Maka apakah Bank sampah yang sudah ada mampu mengatasi sampah di Jagakarsa?


Jens-Jenis Sampah

Jenis sampah pun sangat tergantung dari jenis material yang dikonsumsi. Secara umum, jenis sampah digolongkan menjadi dua yaitu sampah organik biasa juga disebut sampah basah dan sampah anorganik disebut sampah kering Pertama, sampah organik. Sampah basah (organik) adalah sampah yang dapat di urai dan juga sampah yang dapat membusuk secara alami. Sampah basah dapat di olah menjadi pupuk kompos. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dedaunan dan sebagainya.

Sampah jenis ini dapat terurai secara alami. Melalui berbagai proses penguraian kemudian akan kembali menyatu dengan tanah. Namun jika di olah menjadi kompos maka akan lebih berguna.

Kedua, sampah anorganik. Sampah kering( anorganik), sampah ini berbeda dengan sampah basah. Sampah ini adalah sampah yang tidak dapat terurai dengan cepat, diperlukan waktu beribu-ribu tahun agar sampah jenis ini bisa terurai.

Bahan jenis ini terbuat dari bahan kering seperti plastik, besi, karet dan sebagainya. Sampah jenis ini dapat di olah menjadi barang yang dapat digunakan kembali. Bahkan, jika dikelola atau dengan cara daur ulang akan memberi keuntungan secara materil pada pengelolanya. Adapun barang hasil dari daur ulang sampah anorganik seperti alat-alat rumah tangga, hiasan dinding, dan berbagai macam kerajinan lainnya.

Manfaat Sampah

Untuk merubah sampah agar dapat menjadi manfaat, diperlukan cara untuk mengelolanya dengan baik. Adapun cara tersebut dengan  Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace.

Pertama, mengurangi (Reduce). Cara ini adalah meminimalisir barang-barang yang kita gunakan, agar sampah yang kita hasilkan juga berkurang. Contohnya meminimalisir penggunaan kantong  plastik untuk membawa barang belanjaan.

Kedua, menggunakan kembali (Reuse). Agar dapat meminimalkan sampah maka pilihlah barang-barang yang sekiranya dapat atau masih bisa digunakan kembali.

Ketiga, mendaur ulang (Recycle). Untuk meminimalkan sampah, maka gunakanlah barang-barang yang dapat didaur ulang. Misalkan plastik-plastik bekas dapat kita daur menjadi hiasan, pas bunga, dan kerajinan lainnya.

Keempat, mengganti (Replace). Untuk meminimalkan sampah maka kita harus mengganti barang-barang yang tidak ramah lingkungan atau hanya sekali pakai menjadi barang-barang yang lebih tahan lama dan juga ramah lingkungan.



Bank Sampah

Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah.Warga yang menabung disebut sebagai nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. (Makmur dkk, 2016) Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Jadi, sampah terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya sampah organik (sampah basah) dan anorganik (sampah kering). Melalui Bank Sampah sampah diolah menjadi barang yang bermanfaat yang bernilai ekonomis. Dengan begitu sampah bukan lagi barang yang harus kita jauhkan dan kita. Sampah dapat kita olah dengan baik sehingga menjadi barang yang memberi manfaat bagi kita, baik yang bernilai seni maupun yang bernilai materi.

 

DAFTAR PUSTAKA:

Kusminah, Imah Luluk. (2018). Penyuluhan 4r (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) dan Kegunaan Bank Sampah Sebagai Langkah Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Ekonomis di Desa Mojowuku Kabupaten Gresik. Jurnal Pengabdian Masyarakat LPPM Untag Surabaya, Vol. 03, No. 01, hal 22–28.

  Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021 

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Saoki Mubarok

2018011139

Fakultas Psikologi

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta


Foto:  Pantai Ujung Genteng Sukabumi


Berbicara tentang laut pasti yang tergambar oleh setiap individu adalah kapal, tepi pantai, ikan, terumbu karang, dan berbagai ekosistem laut lainnya. Terutama negara kita Indonesia yang kaya akan sumber alamnya, tidak terkecuali dengan kekayaan bawah laut yang melimpah ruah. Tidak asing di mata dunia bahwa Indonesia adalah negara surganya wisata alam bawah laut bagi para wisatawan baik dari dalam negara maupun mancanegara.

Namun ekosistem laut sudah mulai terancam di dunia terkhusus Indonesia sendiri. Hal ini tanpa disadari merusak segala hal, pemanasan global bisa terjadi karena ekosistem bawah laut yang berangsur-angsur memburuk. Perlu kita sadari lingkungan perlu kita perhatikan agar setiap ekosistem makhluk hidup tidak terancam sehingga tidak ada yang dirugikan, dalam hal ini perlunya kesadaran diri untuk peduli terhadap lingkungan karena banyak orang yang berlebihan mengeksploitasi hasil alam seperti membunuh hewan dengan berlebihan sampai hewan tersebut terancam punah, mengambil terumbu karang untuk sebuah bangunan, pengeboman untuk mencari ikan, sehingga merusak apa yang ada di laut tanpa memikirkan dampaknya dalam jangka panjang.

Hari laut sedunia diperingati setiap tanggal 8 Juni setelah diajukan oleh Kanada pada tahun 1992. Setelah diajukan oleh Kanada di Earth Summit di Rio de Janeiro, Brasil. Namun pengajuan ini disahkan oleh PBB menjelang akhir tahun 2009.Bertepatan dengan hari laut sedunia, perlunya kita kembali sama-sama merenungkan perlunya menjaga alam, baik yang ada di daratan maupun di lautan. Agar bumi kita lestari dan berumur panjang. Sangat mengkhawatirkan dengan apa yang terjadi pada lingkungan saat ini, pembakaran hutan secara liar untuk pembebasan lahan, perburuan hewan langka untuk kepentingan pribadi, yang tanpa disadari itu dapat memberikan kerugian terhadap manusia. Hal itu bisa menyebabkan kurangnya pasokan oksigen untuk makhluk hidup yang akhirnya manusia bisa segera punah untuk beberapa generasi ke depan.

Memperingati hari laut sedunia sebenarnya untuk menghargai laut-laut yang ada di dunia, juga bentuk syukur atas ketersediaan makanan dari laut atau sebagai hiasan rumah, peliharaan sebagai nilai seni itu sendiri. Banyak manfaat yang kita dapat dari adanya laut, laut yang digunakan sebagai jalur transportasi perdagangan antar negara.

Namun polusi dan konsumsi ikan yang berlebihan menyebabkan menurunnya populasi ikan sampai kepunahan terhadap ikan-ikan itu sendiri, malah terumbu karang yang di hancurkan atau diambil secara berlebihan bisa mengurangi pasokan oksigen para hewan laut. Perayaan hari ini semoga bisa menyadarkan setiap manusia memiliki rasa kepemilikan terhadap laut untuk menjaganya, jika kita tidak dapat membantu dalam hal besar setidaknya dalam melakukan hal kecil seperti tidak membuang sampah di lautan agar laut kita tetap lestari.


Daftar Pustaka

kumparan.com 2020. Menjaga kelarestarian laut berati menjaga manusia






 

MASRIANI YUSMIATI PAE

LESTARI AIR LESTARI KEHIDUPAN

 

Kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan panjang yang terus-menerus berlanjut samapi titik paling akhir. Ibarat air yang terus mengalir sampai jauh, begitulah air dan kehidupan manusia akan terus berjalan tanpa henti.

Air, menjadi sumber daya alam yang akan terus-menerus dibutuhkan oleh manusia di seluruh bumi ini. Tanpa air manusia tidak bisa menjalankan kehidupan dengan baik. Air bersih, salah satu yang paling pokok dalam kehidupan manusia saat ini. hari demi hari, seiring berjalannya waktu dan seiring bertambahnya kehidupan-kehidupan baru di bumi ini, kebutuhan akan air bersih menjadi semakin sulit da sukar. Namun di sisi lain, manusia hidup dengan sembrono dan secara tidak langsung tidak melestarikan air bersih. Manusia yang nyatanya adalah makhluk paling mulia justru yang terus-menerus menjadi makhluk di bumi ini yang paling sering merusak kehidupan alam dan merusak kelestarian air bersih. Tanpa sadar, dengan kebiasaan-kebiasaan buruk yang terus bermunculan setiap hari manusia malah merusak kebersiha dan kelestarian air bersih. Namun, ketika air bersih tidak ada, justru manusialah yang paling sering mengeluh dan protes dengan keadaan.

Air, bukan saja untuk kebutuhan pokok sehari-hari manusia. Tetapi air mencakup seluruh kehidupan manusai di bumi ini, bahkan bukan saja manusia tetapi mahkluk hidup di dunia ini. Kebutuhan sandang, pangan, papan, semuanta membutuhkan air. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang dapat bertahan hidup tanpa air. Para petani, para peternak, pembajak sawah, pabrik, perusahaan-perusahaan besar, tambang, perkantoran, sekolah, universitas, bahkan seluruh kehidupan dan seluruh aktivitas yang ada di bumi ini memerlukan air bersih.

Lalau bagaimana dengan manusia zaman sekarang ini? masihkah mau kita terus-menerus hidup dengan ketidakteraturan dan hidup sembrono dan merusak kelestarian air bersih di bumi ini? akankah kita acuh tak acuh dengan kelestarian air dalam kehidupan kita saat ini? masihkah kita mempertahankan kebiasaan-kebiasaan buruk yang secara tidak langsung merusak kelestarian air bersih? Masihkah kita memebiarkan orang lain kesusahan karena kekurangan air bersih?

Semua kembali kepada diri kita sendiri, jika kita tidak memulainya dari diri sendiri, maka perubahan itu tidak akan datang kepada kita. Mari kita jaga kelestarian air bersih dalam kehidupan kita, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk kehidupan generasi yang akan datang. Mari kita memulai dari awal dan akan dilanjutkan oleh generasi-generasi penerus kita. Karena lesatari air, lestari kehidupan.

MASRIANI YUSMIATI PAE

 

SUMBER AIR, SUMBER KEHIDUPAN

Air, merupakan sumber daya alam terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa sumber air semua mausia bahkan makhluk hidup lain di bumi ini tidak bisa melangsungkan kehidupan dengan baik. Namun, masihkah kita peduli dengan kelestarian sumber air dibumi ini? Mari, mulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, kita lindungi dan kita jaga sumber air sebagai sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup di bumi ini.

Dimanapun kita berada, dari daerah mana kita berasal, dan dari kalangan apa saja kita, semua makhluk di bumi ini tentunya sangat mmbutuhkan air. Air bukan saja sebagai kebutuhan untuk makan, minum, mandi, dan kebutuhan primer lainnya tetapi air juga berperan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Jik kita tidak menjaga kelestarian air dalam kehidupan di zaman sekarang ini maka smakin hari akan semakin merasa kekurangan. Kebutuhan akan air di bumi semakin menigkat seiring dengan bertambahnya penduduk di bumi ini. semakin hari semakin besar kebutuhan akan air. Kelangsungan kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan lancer tanpa air dalam kehidupan kita semua. Pemerintah semakin hari semakin memperhatikan kebutuhan air yang di perlukan oleh semua masyarakat. Namun, hal tersebut tidaklah cukup, karena dibutuhkan kesadaran dari kita semua untuk terus menjaga dan melestarikan sumber air dalam kehidupan kita. Jika tidak ada kesadaran dari sejak awal untuk menjaga sumber air sebagai sumber kehidupan, maka semakin hari bisa dipastikan sumbe air bisa terus berkurang dan sulit di peroleh.

*Kebutuhan akan air merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi. Pertama, dari segi kebutuhan fisik manusia. Tubuh kita terdiri dari ±60 persen air. Asupan cairan pun harus terpenuhi agar metabolisme tubuh dapat berfungsi dengan baik, tidak terkecuali untuk menghindari dehidrasi. Kedua, dari segi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Manusia membutuhkan pelarut tersebut untuk memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Lalu, bagaimana jika terjadi krisis air bersih? Alhasil, tidak ada cukup air yang layak digunakan untuk membersihkan diri maupun dikonsumsi. Tentunya hal tersebut akan berdampak pada kesehatan manusia. Inilah yang menjadi perkara besar, mengingat masalah air bersih di Indonesia khususnya di wilayah-wilayah tertentu masih menjadi momok.

Menurut Dr. Neil Mcintyre dari Imperial College London, bumi terdiri dari 98 persen air asin dan 2 persen air segar yang layak dikonsumsi. Pada angka 2 persen tersebut, 70 persennya adalah salju dan es, 30 persen air tanah, kurang dari 0,5 persen air sungai dan danau, dan kurang dari 0,05 persennya lagi berasal dari atmosfer. Sementara itu, satu-satunya sumber air bersih terjangkau yang bisa digunakan hanyalah air tanah, sebab air tanah terletak di bawah daratan dangkal.

Berdasarkan data di atas, bisa dibayangkan betapa terbatasnya komoditas air bersih yang tersedia. Pada saat yang sama, populasi manusia terus meningkat setiap harinya. Praktis, angka 2 persen tadi akan menjadi rebutan lebih banyak orang. Ironisnya lagi, pertumbuhan penduduk juga turut meningkatkan masalah pencemaran air. Kawasan resapan air terus berkurang, dan kasus-kasus yang disebabkan oleh rendahnya budaya peduli lingkungan terus bertambah.

Masalah air bersih pun berkembang menjadi konflik menakutkan di masa depan.*

 

 

 

 

*) sumber : http://www.pdamtirtabenteng.co.id/berita/kebutuhan-air-bersih-bagi-manusia

 

 


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

UST MENULIS

UST MENULIS

ABOUT ME

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Subscribe Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

KEPIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

  UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2 SEMESTER GANJIL 2022/2023 DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta ARSENIUS REINHART SUROS 2021011094    ...

Labels

  • 2016011126 1
  • 2017011165 7
  • 2018011173 3
  • 2021011004 Erwin Prabowo 2
  • 2021011048 Aprilia Nita Ningrum 3
  • 2021011049 nuril latifatuz zahroh 2
  • 2021011055 Rahmad Alam 4
  • 2021011062 steven aldodi stevano 4
  • 2021011080 Widyaningrum Pramesti 5
  • 2021011101 Muhammad Angga Pratama Putra 5
  • Abdul Basith 2017011150 6
  • abu masroh 1
  • Agung Tri 5
  • Ahmad Ramadhan Ginting 2021011103 4
  • Alda Azahra'2021011036 5
  • Amaru Nuki (2019011007) 1
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL 'AUNI 2019011003 3
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL "AUNI 2019011003 4
  • Arundati Shinta 2
  • Before and After 1
  • berbagi rezeki 1
  • berkebun 1
  • Christian Kevin Adiyatma Rasendriya 2019011006 2
  • cinta lingkungan 1
  • Clara Selu 1
  • Damar Syifa Rahmanto AJi 2019011089 6
  • Dea Verananda Siallagan (2021011082) 3
  • Deajeng Grendista (2019011065) 6
  • Devi nova priyanti (2019011131) 5
  • Dyah Ayu Perwita Sari 2019011149 7
  • ekonomi sirkular 1
  • Fadila Perwitasari/2019011099 7
  • Fahmi Anwar 4
  • Faizal Aria Pamungkas 2018011109 Psikologi Lingkungan Paralel 5
  • generasi milenial 2
  • Inarotur Rizqiyah 1
  • Indrajat Syahru Ramadhan 201901111 5
  • insanul afdal nim 2018011147 5
  • Irhaz Sabila Ramdana (201901172) 6
  • Jesseica Ray 2019011082 1
  • Karunia Kalifah wijaya 7
  • Konita Ariakne (2018011068) 1
  • kucing jalanan 1
  • limbah makanan 1
  • maulana malik 2018011135 5
  • menjaga lingkungan 1
  • Muhammad Fauzan Ajun Pratama 5
  • Muhammad Fernanda Wijaya - 2019011125 7
  • Muhammad Maftuh (2021011077) 2
  • Muhammad Rizki apriyandi 2019011160 4
  • Muthi'ah Muliana/2018011096 6
  • Nabila Alfarabi - 2019011013 7
  • Nama : Alisha Septiani Karoror 3
  • Nurrokhman Danang Hadiwijoyo 6
  • Nurul Pratiwi Tahir_2019011088 3
  • Nurul Wafiqah Deu 3
  • pandemi covid 19 1
  • peluang usaha 2
  • Plogging 1
  • Prestasi 1
  • pro-lingkungan 1
  • Psikologi Lingkungan 29
  • Rizky Maulana Putra 5
  • Sampah 1
  • sampah rumah tangga 1
  • Sekolah Alam 1
  • street feeding 1
  • Theresia Windiya Pratama_2019011002 4
  • Theresia Windiya Pratama-2019011002 3
  • Tisa Eritantia 2019011173 7
  • UTS_Indrajat Syahru 1
  • Wahyuni Rahmawatul Hasanah 2018011079 3
  • Yuli Priansah 6
  • yusuf priyana 2019011119 1
  • Zukhruf Kalyana M 7

Arsip Blog

  • Desember 2022 (50)
  • November 2022 (5)
  • Oktober 2022 (72)
  • Juni 2022 (142)
  • Mei 2022 (25)
  • April 2022 (90)
  • Maret 2022 (72)
  • Februari 2022 (60)
  • Juni 2021 (71)
  • Mei 2021 (4)
  • April 2021 (87)
  • Maret 2021 (11)
  • Februari 2021 (1)

Ad Code

Responsive Advertisement

Popular Posts

  • STRATEGI PENERAPAN 3R (REUSE, REDUCE, DAN RECYCLE) DI LINGKUNGAN SEKOLAH
  • keindahan alam kedung pedut penggerak ekonomi
  • Peduli Lingkungan Sejak Dini
  • Kurangi Kantong Plastikmu Sayangi Bumimu

Total Tayangan Halaman

Translate

Ad Space

Responsive Advertisement

Cari Blog Ini

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template