Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Menulis

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

  • Home
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Oleh :Muthi'ah Muliana, 2018011096, Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Kampung Minapadi Samberembe
    Sektor pertanian menjadi penyumbang bahan pangan pokok bagi masyarakat, salah satunya adalah beras (Lantarsih, 2016). Kabupaten Sleman merupakan penghasil padi dan perikanan terbesar di wilayah DIY (Setiawan, 2019).

Kabupaten Sleman memiliki produksi padi sawah tertinggi, yaitu sebesar 326.819 ton (BPS DIY, 2015). Namun, pada tahun 2015-2017 mengalami penurunan jumlah produksi.  Pada 2015 sebesar 326.819 ton, 322.418 ton (2016), dan 289.070 ton (2017) (BPS Kabupaten Sleman, 2019). Penurunan ini menunjukkan perlunya upaya pengembangan teknik budidaya yang dapat membantu meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Kabupaten Sleman juga menjadi kabupaten dengan produksi ikan tertinggi yaitu sebesar 36.436,80 ton (2015) (BPS DIY, 2016). Data menunjukkan bahwa potensi pengembangan kedua sektor sangat menjanjikan.

Salah satu upaya yang mampu memberikan kontribusi besar adalah penerapan teknik budidaya “Minapadi”. Minapadi adalah teknologi budidaya dengan mengombinasikan padi dan ikan dilahan sawah yang sama, dan menjadi teknologi baru di Kabupaten Sleman karena selama ini hanya berfokus pada budidaya padi saja (Setiawan, 2019).

Berdasarkan penelitian Shilman, Penerapan Minapadi mampu meningkatkan hasil produksi dan ekonomi masyarakat (Shilman, Tarno, Setiawan, Nasir, & Hutagalung, 2021). Berdasarkan penelitian Lestari, Minapadi memberikan banyak keuntungan dari aspek ekologi, sosial maupun ekonomi. Minapadi memberikan pendapatan yang lebih besar. Analisis kelayakan usaha juga menunjukkan bahwa sistem ini layak dikembangkan karena lebih efisien dan menguntungkan (Lestari & Bambang, 2017).

Berikut beberapa kelompok tani di Kabupaten Sleman yang menerapkan dan mengembangkan teknik minapadi, kelompok budidaya ikan Sidodadi (15 ha), dan Kampung Mina Padi Samberembe (3 ha). Usahatani minapadi tersebut mengantarkan Kabupaten Sleman sebagai percontohan bagi FAO pada tahun 2015 (Widodo, Widodo, & Aryanto, 2017). FAO bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk menghidupkan kembali kearifan tradisional yaitu Inovasi Minapadi (“Mina Padi Sleman Dicontoh 15 Negara,” n.d.).

Kampung Minapadi Samberembe

DAFTAR PUSTAKA

BPS DIY. (2015). Produksi Tanaman Pangan DIY 2015. Daerah Istimewa Yogyakarta: Badan Pusat Statistik DIY.

BPS DIY. (2016). Provinsi DIY Dalam Angka 2016. (Division of Integrated Data Processing and Statistical Dissemination, Ed.). Daerah Istimewa Yogyakarta: Badan Pusat Statistik DIY.

BPS Kabupaten Sleman. (2019, July 4). Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah. Retrieved April 1, 2021, from https://slemankab.bps.go.id/statictable/2019/07/04/455/luas-panen-produksi-dan-rata-rata-produksi-padi-sawah-dirinci-per-kecamatan-di-kabupaten-sleman-2017.html

Lantarsih, R. (2016). Pengembangan “ Minapadi Kolam Dalam ” di Kabupaten Sleman. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 2. https://doi.org/10.18196/agr.2122

Lestari, S., & Bambang, A. N. (2017). Penerapan Minapadi dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. In Proceeding Biology Education Conference (Vol. 14, pp. 70–74).

Mina Padi Sleman Dicontoh 15 Negara. (n.d.). Retrieved April 1, 2021, from http://www.slemankab.go.id/9880/mina-padi-sleman-dicontoh-15-negara.slm

Setiawan, H. (2019). Peningkatan Produksi Petani Melalui Budidaya Mina Padi Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Sleman. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/333419590%0APeningkatan

Shilman, M. I., Tarno, S., Setiawan, A., Nasir, M., & Hutagalung, R. A. (2021). Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Dengan Penerapan Sistem Mina Padi Di Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. KAPUAS (Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat), 1, 31–35. Retrieved from http://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/JK 32

Widodo, A. S., Widodo, & Aryanto, D. D. (2017). Kelayakan usahatani mina padi di kabupaten sleman. In Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” (Vol. 5, pp. 874–883).

Penulis


 

 

Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen pengampu: Arundati Shinta

oleh : insanul afdal Nim 2018011147 fakultas Psikologi UST

 pada 24 Januari 2021 yang lalu, saya sempat berwisata disalah satu wisata air yang berada di Kabupaten kulon progo. wisata yang dibilang cukup terkenal bagian daerah sana. hal yang paling menarik disana ialah air bisa dibilang hampir segala-galanya. bagaimana tidak, dari kebutuhan biologis hingga penggerak roda perekonomian warga sekitar didasarkan pada tempat wisata tersebut. senyuman anak-anak yang sedang bermain air, tawa riang pedagang sekitaran air terjun menambah suasana riang disekitaran sana. selain itu keunggulan dari wisata ini ialah hasil dari kolaborasi keindahan alam area perbukitan dengan keindahan air terjun yang masih asri. kolaborasi dari beberapa hal inilah nampaknya yang membuat wisata kedung pedung dikenal banyak orang hingga smapai ke mancanegara.


( sumber foto : galeri foto pribadi )


   foto di atas ialah salah satu foto yang saya ambil dari lokasi wisata, airnya yang segar membuat anda betah berlama-lama berada di daerah ini. jangan khawatir tentang wasilitas yang ada, semuanya tersedia mulai dari kamar mandi, tempat beristirahat, serta tempat makan dan minumpun banyak sehingga anda tidak perlu menyiapkan bekal yang terlalu berlebihan. wisata kedung pedut sebenarnya ialah kebun warga disekitar area, kemudian area yang seluas 1,5 hektar ini diolah oleh warga setempat dan dibantu Pertamina agar dijadikan destinasi wisata. lokasi yang awalnya terpencil, sedikitnya transaksi dagang kemudian setelah dibangun setiap pekannya kedung pedut didatangi kurang lebih 200 pengunjung baik lokal maupun mancanegara.

     Dengan banyaknya wisatawan yang datang barulah warga sekitar merasakan dampaknya salah satunya ialah ekonomi masyarakat yang mulai bergairah, bagaimana tidak dari yang semulanya berlokasi ditempat yang susah dijangkau kemudian didatangi oleh banyak pengunjung. dari tempat yang tidak adanya transaksi dagang sama sekali kemudian di isi oleh banyak gerai yang berkisar sekitar 12 sampai 17 gerai ditambah lagi gerai bongkar pasang di pinggir jalan.

      dilansir dari salah satu jurnal Dian Dita Herlambang, mahasiswa program studi pendidikan Geografi universitas Yogykarta, berikut dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar

1. perubahan pada jenis pekerjaan pada pedagangan asongan dan karyawan di lokasi wisata sekitar22,03 persen

2. perubahan pendapatan sebesar 79,66 persen dan pendapatan terbanyak terdapat pada rentang 400.000-880.000

3. terjadi pembangunan home stay dan warung-warung

4. perubahan harga makanan dan minuman dengan persentase 52,24 persen.

    diharapkan dengan adanya wisata ini masyarakat makin menyadari bahwa lingkungan adalah segalanya bagi kita, dengan menjaga lingkungan sebaik mungkin maka kita juga menjaga roda kehidupan bagi umat manusia, manfaatkan alam dengan sebaik mungkin tanpa merusak apa yang ada disana. 


daftar pustaka

Herlambang, D. D. (2015). DAMPAK PARAWISATA TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PENDUDUK SEKITAR LOKASI WISATA AIR KEDUNG PEDUT. JURNAL GEOGRAFI, 1-19.

 


 Pendahuluan

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Sampah yang berada dialam menjadi masalah serius karena memiliki sifat yang merugikan bagi makhluk lainnya yang tinggal disekitar. Banyaknya aktivitas dari kegiatan manusia tidak jarang menghasilkan material berupa benda sisa yang secara terus menerus akan menjadi tumpukan alam.

Sampah dilihat berdasarkan sifat nya terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sampah organik, yang artinya sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan dan sayuran. Selain itu ada sampah anorganik, sampah yang tidak mudah membusuk seperti wadah plastic pembungkus makanan. Berdasarkan bentuknya sampah ada yang berbentuk cair dan juga ada sampah yang berbentuk padat. Berdasarkan dari sumbernya sampah ada beberapa jenis yaitu sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan.

Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku perajin sampah? Mereka mendapat keuntungan?. Untuk mengubah perilaku terdapat faktor yang mempengaruhi salah satunya yaitu : faktor predisposisi yang meliputi kebiasaan, tradisi, pengetahuan, sikap, faktor lain berupa uang pada individu dan masyarakat oleh sebab itu untuk mengubah perilaku dalam pengelolaan sampah perlu adanya faktor tersebut. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah dibutuhkan untuk mengukur sejauh mana pemahaman masyarakat berkaitan pengelolaan sampah, terutama dalam hal melakukan pemilahan, pemanfaatan dan pemusnahan sampah.

Upaya pengelola sampah yang dapat mempengaruhi sikap masyarakat dalam mempengaruhi sikap masyarakat dalam melakukan pembuangan dan pengelolaan sampah diharapkan adanya pengawasan maupun peneguran jika terjadi sikap yang salah dan adanya seseorang yang ditunjuk untuk melakukan pengecekan agar tidak terjadi penumpukan. Sikap akan berdampak pada perilaku masyarakat, dengan sikap yang baik diharapkan menimbulkan perilaku yang baik walau tidak selalu.

Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan pendidikan formal maupun informal di kalangan masyarakat, peningkatan pendidikan dapat dilakukan secara informal dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat, penyuluhan, penyebaran media promosi kesehatan berupa poster dan selebaran. 

Penutup

Agar dapat terhindar dari penyakit, sebagian masyarakat agar dapat meminimalkan jumlah sampah oleh masing-masing rumah, sehingga lingkungan rumah akan terlihat bersih dan nyaman untuk ditinggali. Jika masyarakat tidak ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan itu sendiri, maka itu adalah suatu tindakan yang sangat buruk terhadap lingkungan itu.


Daftar Pustaka

Sari, Novita dkk. 2017. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENDIDIKAN DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN BENER KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA. Jurnal Medika Respati. Vol. 12. No. 2. April. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.



Penulis :

   


Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

 Dosen Pengampu : Arundati Shinta

 Muhamad Agung Gumelar 2018011122

 Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Tambak udang di desa Ayamputih, Buluspesantren, Kebumen 
 
        Air adalah sumber kehidupan, menjaga air sama dengan menjaga kehidupan. Seperti hal nya mereka orang yang peduli terhadap lingkungan juga ekosistem membudidayakan tambak udang di desa ayamputih. Kawasan desa tersebut merupakan daerah pesisir sehingga sangat potensial di budidayakan tambak udang. Jenis udang yang dibudidaya merupakan udang vaname. Selain ketersediaan lahan yang sangat luas, potensi budidaya udang vaname adalah potensi bisninya yang menggiurkan. Apalagi spesies udang ini sangat bisa hidup di dua alam yaitu air laut dan air tawar.
         Karena kondisi geografis yang memungkinkan budidaya udang vaname bisa menjadi peluang usaha bagi para pemula. Selain itu usaha ini tidak begitu mengeluarkan banyak modal, tetapi hasilnya melimpah. Permintaan pasar sangat pesat mulai dari pasar tradisional, pasar modern, hingga rumah makan seefood dan lainnya. Oleh karena banyak daerah pesisir di Indonesia yang dominan untuk membudiayakan tambak udang. 
         Hal yang harus diperhatikan dalam mengelola budidaya seperti udang adalah terkait proses pergantian air dan juga membawa sejumlah limbah. Budidaya udang memang harus memperhatikan pengelolaan kualitas air, mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya. Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia, maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. 
         Para penambak udang disana juga membentuk paguyuban yang dimana setiap 2 minggu sekali melakukan pertemuan. Kegiatan ini dilakukan agar memberikan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan tentang proses budidaya udang berkelanjutan. Selain itu juga mempermudah untuk melakukan diskusi dan berbagi pengalaman bersama sehingga nantinya masalah-masalah yang dihadapi para pembudidaya udang bisa terpecahkan. Terkait pengelolaan budidaya tambak udang yang berkelanjutan ini telah dilengkapi dengan fasilitas seperti bak tendon, bak distribusi air baku, petak pemeliharaan, saluran buang dan panen, serta Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Selain itu para pengelola budidaya tambak harus terus mengedepankan iptek dalam pengelolaan usaha budidaya yang berkelanjutan. Apalagi dengan kondisi saat ini, produktivitas budidaya harus bisa dipacu dalam lahan terbatas dan dengan penggunaan umber daya air yang efisien. 
 
 Daftar Pustaka 
 KKP Tekankan Pentingnya Pembentukan Koorporasi Budidaya Tambak Udang, www.kkp.go.id 
Hermawan Roni, 2020, Penerapan Teknologi Budidaya Udang (Litopenaeus Vannamei) Semi Intensif     Pada Tambak Udang Tradisional, Sulawesi, JCES (Journal of Character Education Society). Febrinawati Nanda, 2020, Pemanfaatan Limbah Budidaya Udang Vaname Sebagai Media Kultur, NTB,     Jurnal Perikanan.
Foto Penulis

 TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN  SEMESTER GENAP 2020/2021

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Agung Tri Hatmojo

2018011114

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta



        Menikmati lingkungan tidak harus menggunakan banyak biaya dan tidak harus ribet mempersiapkan ini itu. Jogging adalah solusinya, olahraga ini tidak memperlukan biaya dan juga menyehatkan bagi diri kita. Aktivitas ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, apalagi saat ini adalah sebuah keharusan untuk menjaga tubuh tetap fit agar terhindar dari segala penyakit yang mungkin saja dapat menghambat diri kita. Selain itu jogging bermanfaat untuk menambah kepekaan kita terhadap lingkungan yang dilalui. Manfaatnya lainnya berupa kita dapat menikmati udara di lingkungan sekitar dan bertemu dengan orang baru di sepanjang rute yang kita tempuh.

                  Salah satu kegiatan yang wajib dicoba adalah plogging. Plogging adalah suatu aktivitas yang menggabungkan olahraga jogging dengan memungut sampah. Manfaat plogging selain menyehatkan diri kita, juga dapat membuat lingkungan disekitar kita menjadi bersih. Kegiatan plogging ini cocok untuk anak muda maupun orang dewasa dan dapat dilakukan kapanpun. Pada kesempatan ini saya melakukan kegiatan plogging dengan rute dari Berbah dengan titik finish di STTA Adisutjipto dengan menempuh jarak 5 kilometer.



            Sepanjang rute tersebut saya mendapati masih banyak sampah yang berserakan yang berupa plastik, kertas maupun dedaunan. Hal itu miris mengingat banyak orang yang tak acuh akan kebersihan lingkungan sekitar. Saya juga mendapati masih ada oknum yang sengaja membuang sampah sembarangan menjadi duka saya selama melakukan kegiatan plogging ini. Padahal efek yang ditimbulkan dari perilaku tersebut dapat merugikan semua orang dan dapat merusak lingkungan. Seperti yang kita ketahui sampah plastik adalah jenis sampah yang paling sulit terurai tetapi justru sampah jenis ini yang paling banyak dijumpai selama rute yang ditempuh. Jika sampah tersebut dibiarkan maka akan terjadi pencemaran lingkungan, belum lagi hal itu membawa masalah seperti berbagai macam penyakit. Efek lainnya adalah dapat menyebabkan bencana, seperti banyaknya sampah yang dibuang sembarangan disungai ataupun selokan dapat mengakibatkan banjir saat hujan tiba. Ini adalah salah satu contoh nyata bahwa masyarakat belum benar-benar menyadari tentang arti pentingnya kebersihan dan kelestarian lingkungan (Dayatri, 2012)

            Tetapi ada suka dalam melakukan kegiatan plogging ini yaitu kita dapat berkontribusi langsung menjaga lingkungan sekitar dengan cara memungut sampah tersebut. Sampah yang dipungut selama rute tersebut berkisar 1 ½ kg. Itu merupakan suatu upaya dari saya dalam menanggulangi masalah sampah yang mengganggu lingkungan sekitar dengan tujuan menciptakan rasa nyaman juga mencegah peredaran penyakit yang mungkin saja timbul dari sampah tersebut. Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebersihan lingkungan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat, dimana kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial (Buhungo, 2012). Lingkungan yang bersih juga dapat mencegah dari bencana bencana alam yang mungkin terjadi.

            Plogging adalah cara yang efektif jika kita ingin mendapatkan kesehatan maupun berkontribusi menjaga lingkungan sekitar. Kesehatan yang baik dan di dukung oleh lingkungan yang sehat adalah modal untuk menuju kehidupan yang lebih baik.



Daftar Pustaka

 

Buhungo, Ruwiah Abdullah. Faktor Perilaku Kesehatan Masyarakat Dan Kondisi Lingkungan Rumah ………….Dengan Kejadian Malaria. E-Journals Univ. Negeri Gorontalo. vol. 5, no. 2. 2012.

Dayatri, Sinta. 2012. Manfaat Menjaga Kebersihan LIngkungan. ………….http://sintadayatri.wordpress.com/2012/11/06/arti-dan-manfaatkebersihan-lingkungan/ ………….diakses tanggal 30 Maret 2021.




    Penulis:





 Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Agung Tri Hatmojo

2018011114

Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta



Sungai di Karangmojo, Gunungkidul


     Air adalah suatu komponen yang sangat pnting bagi kehidupan kita. Ada pepatah mengatakan “air adalah sumber kehidupan” menurut saya itu memang benar adanya. Manfaat yang tak terhingga tercipta dari suatu komponen yang bernama “air” tersebut. Dalam keseharian kita, kita sering manfaatkan air sebagai kebutuhan pokok misalnya untuk minum, mencuci, memasak, mapun hal lain sebagainya.  Air sendiri mudah kita jumpai walaupun ada daerah yang sulit untuk mendapatkan air yang bersih.

        Salah satu daerah tersebut adalah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta dimana saat kemarau tiba, banyak sumber mata air yang mengering, sungai sungai berkurang debit airnya, maupun problem lainnya yang membuat air langka di daerah tersebut. Padahal banyak warga yang sangat bergantung manfaat dari air tersebut mengingat banyak sektor pertanian dan perikanan yang mengandalkan air sebagai penopang utamanya. Saat kemarau tiba, banyak mata air maupun sungai yang mengering. Akibatnya banyak petani yang merugi atau gagal panen karena pasokan air yang minim. Namun saat ini para masyarakat mulai terbangun dan sadar akan bagaimana cara menjaga ketersediaan air.


Sungai di Karangmojo Gunungkidul

         Bisa dilihat dari foto tersebut, air yang diambil merupakan air yang berasal dari sungai. Air sungai itupun terlihat jernih dikarenakan warga setempat mulai paham dan tergerak untuk menjaga sumber air yang ada untuk kepentingan bersama, seperti hal yang kecil namun berdampak besar, yaitu saling mengingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu mungkin masih dianggap remeh tetapi jika itu diterapkan dengan benar maka akan menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Kesadaran akan menjaga lingkungan khususnya menjaga air di desa Gunungbang, Karangmojo, Gunung Kidul dinilai sudah cukup baik diterapkan oleh para masyarakat sekitar. Petani disana menyambung aliran air dari sungai ke lahan pertanian mereka dengan sistem buka tutup jalur air. Masyarakat membuat semacam selokan dengan pintu air yang dibuat dari besi dan menyalurkannya ke lahan lahan yang ada. Selain itu ada juga yang menampung air hujan untuk berjaga jaga jika warga mengalami kesulitan dalam mencari air untuk lahan pertaniannya. Hal itu cukup inovatif mengingat sumber untuk mendapatkan air itu tidak hanya dari sungai, mata air tetapi bisa juga memanfaatkan air hujan.

     Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas (Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011). Dari sektor perikanan, banyak masyarakat yang mempunyai suatu tambak yang diisi oleh ikan ikan air tawar. Sebelum masuk ketambak, air telebih dahulu disaring guna memisahkan dari sampah sampah yang ada. Hal itu jelas mengharuskan adanya keseterdiaan air yang cukup dan mumpuni dalam hal ini bersih dan tidak terkontaminasi zat zat berbahaya.

        Banyak manfaat dari air yang dapat dinikmati semua orang, namun bagaimana cara kita menyikapi agar air tersebut “layak” digunakan dalam semua sektor adalah menjadi tanggung jawab kita semua. Merawat air sama dengan merawat dan menjaga kehidupan kita. Untuk itu mari bersama sama kita jaga lingkungan agar air yang tersedia “layak” digunakan untuk kita nantinya.


 

Daftar Pustaka

Asmadi, Khayan and Kasjono, H. S. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Edisi 1. Yogyakarta: …………..Gosyen Publishing.



Foto: Penulis










 

Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Nama : Nurrokhman Danang Hadiwijoyo

NIM : 2018011074

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa


PENGELOLAHAN BANK SAMPAH: LINGKUNGAN BERSIH, WARGA UNTUNG

 

Bank Sampah merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan ulang yang juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sampah-sampah tersebut biasanya dikelola dengan sistem 3R yang merupakan segala aktivitas yang mampu mengurangi segala sesuatu yang menimbulkan sampah penggunaan kembali sampah yang masih layak pakai dan juga kegiatan mengolah sampah menjadi produk dalam bentuk lain. Tujuan pembentukan bank sampah berpedoman pada peraturan menteri lingkungan hidup nomor 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle melalui bank sampah agar pengelolaan sampah dapat dilaksakan mulai dari sumbernya dengan cara 3R sehingga selanjutnya dapat ditabung atau dihibakan di bank sampah sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat. Tujuan lain yang didapati pada Jurnal Pemberdayaan Masyarakat yang ditulis oleh Yulianti dan Rofi’ul Huda (2018), adalah untuk menciptakan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu bank sampah juga memiliki banyak manfaat yaitu dapat mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi timbulan atau volume sampah, lingkungan menjadi bersih dan sehat, dapat mendidik masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan, meningkatkan rasa gotong royong atau dapat juga meningkatkan kepedulian sosial antar sesama, dan menambah penghasilan anggota.

Dalam pengelolaannya bank sampah memiliki struktur organisasi mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, teller, pelaksana teknis, dan anggota. Adapun mekanisme menabung bank sampah adalah sebagai berikut : (1) Pertama sampah dipilah di rumah tangga sesuai dengan klasifikasi sampah masing-masing. (2) Setelah itu sampah diserahkan ke bank sampah dan akan ditimbang, (3) lalu berat sampah yang sudah diteserahkan tersebut akan dicatat dibuku tabungan. (4) Setelah itu sampah disimpan ke gudang tempat penyimpanan sampah, (5) kemudian sampah tersebut akan dijual lalu hasil dari sampah yang telah dijual akan dibagi.

Dengan adanya penghasilan dari bank sampah ini menjadi salah satu motivasi dari masyarakat yang membentuk pengelolaan bank sampah. Di wilayah Tlogomas, di kota Malang masyarakat memiliki mindset atau pola pikir bahwa fungsi dari bank sampah ini adalah sebagai bisnis sampah untuk membantu kecukupan hidup (Yulianti dan Rofi’ul Huda, 2018). Hal yang sama juga menjadi motivasi banyak perkampungan untuk membuat bank sampah, selain mendapatkan untung, pengelolahan sampah juga begitu mudah dimana sampah-sampah tersebut dapat diambil mulai dari sampah rumah tangga. Dalam artikel yang ditulis oleh Dwi Murdanungsih dalam Republika.co.id sampah yang dapat terkumpuk dari dusun Cipete Utara, Jakarta Selatan adalah kira-kira 1.180 Kg per bulan. Angka tersebut berasal dari 200 nasabah yang aktif dan terdaftar yang berasal dari warga RW 01. Warga pengelola bank sampah juga sering mendapat motivasi oleh pemerintah, dimana pemerintah mendatangi dan memberikan penghargaan kepada warga-warganya. Di bank sampah sendiri masyarakat dapat menyetorkan sampah berbagai jenis yang lalu dihargai Rp. 2.500 per kilogram.

Bank sampah sangat menolong kekhawatiran pemerintah akan penumpukan sampah di Indonesia. sampah yang dihargai Rp. 2.500 tersebut akan dapat menolong masyarakat dan juga memotivasi masyarakat untuk tidak membuang sampah melainkan mengumpulkan sampah untuk ditabung di bank sampah. Akankah sangat baik jika pemerintah khususnya yang berada di daerah gencar dalam mensosialisasikan bank sampah ini, karena masih banya daerah-daerah yang belum mengetahu mengenai bank sampah dan bagaimana untuk mengelolahnya, yang dimana jika dikelola dengan baik tentu saja akan membantu kondisi ekonomi walaupun tidak terlalu signifikan. Selain itu, dengan adanya bank sampah terjadi hubungan mutualisme antara pemerintah, lingkungan, dan juga masyarakat dimana lingkungan dapat menjadi bersih juga masyarakat mendapat upah dari bank sampah.


Daftar Pustaka

Yulianti dan Rofi’ul Huda, 2018. Manajemen Pengelolaan Sampah Studi Kasus di Bank Sampah  Tirtarona Tlogomas Kota         Malang. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat. Vol. 3 No.2. Hal.294-299

https://www.republika.co.id/berita/ooylmy368/mengolah-sampah-menjadi-berkah-lewat-bank-  sampah diakses 21 Maret             2021

https://nasional.tempo.co/read/1250942/wagub-jabar-motivasi-pengelola-bank-sampah-hade-           jaya-garut  diakses 21             Maret 2021


Penulis :

Foto Penulis
Foto Penulis

 

 

Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu: Arundati Shinta

Nama               : Yuli Priansah

NIM              : 2018011161

 Fakultas Psikologi UST Yogyakarta

‘Manusia yang berkarakter ialah orang yang punya kepedulian terhadap lingkungannya’. Seperti yang kita tahu bahwa karakter yang baik harus dipupuk sedari dini agar terjadi suatu pembiasaan, salah satunya adalah mengajarkan anak untuk menjadi generasi yang pro-lingkungan hidup. Menurut Ardoin, dkk (dalam Manobe, 2021) bahwa Pendidikan lingkungan yang tepat tidak hanya sekedar teori untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi dalam Pendidikan lingkungan hidup harus mampu menumbuh kembangkan sikap sadar dan peduli terhadap pelestarian pengelolaan lingkungan hidup. Kini, sekolah adiwiyata hadir sebagai solusi untuk membentuk kepedulian siswa akan lingkungan. Namun, apa itu sekolah adiwiyata?

Program adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, serta memiliki empat komponen yang menjadi kesatuan utuh dalam sekolah adiwiyata yaitu; kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan yang bersifat partisipatif dan pengelolaaan sarana pendukung ramah lingkungan (Suryani, dkk, 2020). Adiwiyata sebagai salah satu bentuk Pendidikan lingkungan hidup juga memiliki tiga prinsip dasar yaitu edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan, Assad 2010 (dalam Indahri, 2020).

Keberhasilan program adiwiyata tidak sepenuhnya bergantung pada siswa, tetapi juga ditentukan oleh guru selaku pendidik dan role model bagi siswa. Semuanya bergantung pada bagaimana upaya sekolah untuk memberdayakan guru dalam mencapai sekolah adiwiyata dan bagaimana upaya guru memberdayakan diri sendiri dalam mencapai sekolah adiwiyata. Lalu, bagaimana pengetahuan dan sikap guru pada sekolah adiwiyata?

  1. Upaya sekolah dalam memberdayakan guru dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan keterampilan, mengaktifkan supervisi pembelajaran, dan membentuk tim adiwiyata. 
  2. Sedangkan upaya guru dalam memberdayakan dirinya sendiri dengan cara meningkatkan kompetensi guru secara mandiri dalam menyusun perangkat pembelajaran serta meningkatkan keterampilan berbasis adiwiyata.

Dengan upaya-upaya tersebut guru diharapkan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang adiwiyata dan mencerminkan sikap yang pro terhadap lingkungan. Tentu, beberapa kendala tidak jarang terjadi. Beberapa contoh seperti kurangnya motivasi, keterampilan, dan disiplin guru bahkan kurangnya anggaran untuk pelaksanaan pemberdayaan dapat menghambat kesusksesan program adiwiyata itu sendiri. Hal ini karena apa yang diajarkan guru akan berdampak pada siswa, bila guru kurang maksimal maka bukan tidak mungkin siswa pun akan kurang maksimal dalam menjalankannya.

Beberapa kekurangan yang ada dalam diri tenaga pendidik bisa dioptimalkan dengan kemauan dan berbagai macam solusi kreatif. Mungkin beberapa teori psikologi tentang modifikasi perilaku dapat digunakan atau penghargaan untuk meningkatkan motivasi. Tidak ada yang mudah memang, namun juga tidak terlalu sulit untuk membentuk kepedulian bersama yang dimulai dengan hal-hal kecil terlebih dahulu. Mari bentuk generasi milenial yang hebat sebagai generasi yang pro-lingkungan hidup!

 

Daftar Pustaka

Indahri, Yulia. (2020). Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Program Adiwiyata (Studi di Kota Surabaya). Jurnal Masalah-Masalah Sosial. Vol. 11. No. 2. Hal. 121-134

Manobe, Dkk. (2021). Implementasi Kebijakan Adiwiyata dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kupang. Syntax Idea. Vol. 3. No. 3. Hal. 546-556

Suryani, Eka, Dkk. (2020). Implementasi Adiwiyata (Sekolah Peduli Lingkungan) di SMA Negeri 1 Pekanbaru. Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol. 4. No. 1. Hal. 34-43

 

Penulis: 


 

 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

UST MENULIS

UST MENULIS

ABOUT ME

Blogsite ini merupakan salah satu media untuk dosen, mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat umum dalam mempublikasikan karya tulisannya. Semoga bermanfaat dan meningkat peminatnya. Salam, Sukses Selalu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Subscribe Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

KEPIMPINAN NICCOLO MACHIAVELLI

  UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 2 SEMESTER GANJIL 2022/2023 DOSEN PENGAMPU : Arundati Shinta ARSENIUS REINHART SUROS 2021011094    ...

Labels

  • 2016011126 1
  • 2017011165 7
  • 2018011173 3
  • 2021011004 Erwin Prabowo 2
  • 2021011048 Aprilia Nita Ningrum 3
  • 2021011049 nuril latifatuz zahroh 2
  • 2021011055 Rahmad Alam 4
  • 2021011062 steven aldodi stevano 4
  • 2021011080 Widyaningrum Pramesti 5
  • 2021011101 Muhammad Angga Pratama Putra 5
  • Abdul Basith 2017011150 6
  • abu masroh 1
  • Agung Tri 5
  • Ahmad Ramadhan Ginting 2021011103 4
  • Alda Azahra'2021011036 5
  • Amaru Nuki (2019011007) 1
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL 'AUNI 2019011003 3
  • ANNISA MIFTAH KHAIRUL "AUNI 2019011003 4
  • Arundati Shinta 2
  • Before and After 1
  • berbagi rezeki 1
  • berkebun 1
  • Christian Kevin Adiyatma Rasendriya 2019011006 2
  • cinta lingkungan 1
  • Clara Selu 1
  • Damar Syifa Rahmanto AJi 2019011089 6
  • Dea Verananda Siallagan (2021011082) 3
  • Deajeng Grendista (2019011065) 6
  • Devi nova priyanti (2019011131) 5
  • Dyah Ayu Perwita Sari 2019011149 7
  • ekonomi sirkular 1
  • Fadila Perwitasari/2019011099 7
  • Fahmi Anwar 4
  • Faizal Aria Pamungkas 2018011109 Psikologi Lingkungan Paralel 5
  • generasi milenial 2
  • Inarotur Rizqiyah 1
  • Indrajat Syahru Ramadhan 201901111 5
  • insanul afdal nim 2018011147 5
  • Irhaz Sabila Ramdana (201901172) 6
  • Jesseica Ray 2019011082 1
  • Karunia Kalifah wijaya 7
  • Konita Ariakne (2018011068) 1
  • kucing jalanan 1
  • limbah makanan 1
  • maulana malik 2018011135 5
  • menjaga lingkungan 1
  • Muhammad Fauzan Ajun Pratama 5
  • Muhammad Fernanda Wijaya - 2019011125 7
  • Muhammad Maftuh (2021011077) 2
  • Muhammad Rizki apriyandi 2019011160 4
  • Muthi'ah Muliana/2018011096 6
  • Nabila Alfarabi - 2019011013 7
  • Nama : Alisha Septiani Karoror 3
  • Nurrokhman Danang Hadiwijoyo 6
  • Nurul Pratiwi Tahir_2019011088 3
  • Nurul Wafiqah Deu 3
  • pandemi covid 19 1
  • peluang usaha 2
  • Plogging 1
  • Prestasi 1
  • pro-lingkungan 1
  • Psikologi Lingkungan 29
  • Rizky Maulana Putra 5
  • Sampah 1
  • sampah rumah tangga 1
  • Sekolah Alam 1
  • street feeding 1
  • Theresia Windiya Pratama_2019011002 4
  • Theresia Windiya Pratama-2019011002 3
  • Tisa Eritantia 2019011173 7
  • UTS_Indrajat Syahru 1
  • Wahyuni Rahmawatul Hasanah 2018011079 3
  • Yuli Priansah 6
  • yusuf priyana 2019011119 1
  • Zukhruf Kalyana M 7

Arsip Blog

  • Desember 2022 (50)
  • November 2022 (5)
  • Oktober 2022 (72)
  • Juni 2022 (142)
  • Mei 2022 (25)
  • April 2022 (90)
  • Maret 2022 (72)
  • Februari 2022 (60)
  • Juni 2021 (71)
  • Mei 2021 (4)
  • April 2021 (87)
  • Maret 2021 (11)
  • Februari 2021 (1)

Ad Code

Responsive Advertisement

Popular Posts

  • STRATEGI PENERAPAN 3R (REUSE, REDUCE, DAN RECYCLE) DI LINGKUNGAN SEKOLAH
  • keindahan alam kedung pedut penggerak ekonomi
  • Peduli Lingkungan Sejak Dini
  • Kurangi Kantong Plastikmu Sayangi Bumimu

Total Tayangan Halaman

Translate

Ad Space

Responsive Advertisement

Cari Blog Ini

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template